34

3.1K 246 14
                                    


"apa aku terlihat bercanda?" tanya balik (Namakamu) dengan nada kesal, diusapnya kasar air matanya dan dengan segera ia mendorong Iqbaal agar menjaga jarak dengannya, lalu kemudian dengan kasar ia membaringkan tubuhnya dan menyelimutkan asal tubuhnya dan tak menunggu lama, wanita itu tertidur, menyisahkan Iqbaal yang memasang wajah bodohnya sambil menatap sang istri.

"huft... Punya istri yang sedang datang bulan benar-benar menyusahkan"

***

"tidak!!, aku tidak mau ikut dengan kalian bertiga!!" (Namakamu) menggeleng kuat sambil menatap tajam ketiga wanita di hadapannya.

"tapi bagaimana pun kau harus ikut kami"

"apa untungnya aku ikut dengan kalian? Dan kau Steff, berhentilah memaksaku untuk ikut dengan kalian!!"

"kakak, aku dengar kau dan kak Iqbaal ingin mempunyai anak kembar, jadi... Kalian bisa membuat nya di sanah kan"

"yatuhan Belva!, kau baru saja dua bulan menjadi istri Alans, tapi nampaknya kau sudah tertular mesumnya" (Namakamu) memijit pelipis nya yang terasa berdenyut itu akibat meladeni ajakan ketiga manusia di hadapannya oh bukan tiga, tapi dua tepatnya karena Salsha sedari tadi hanya diam dan sibuk dengan kuku barunya yang Baru saja di cat.

"tap..."

"diamlah, akan aku bicarakan nanti dengan Iqbaal, dan hm... Salsha?" panggil (Namakamu) pada Salsha yang nampak terlihat terkejut.

"ck.. Apa?" tanya Salsha ketus karena ia benar-benar terganggu oleh panggilan (Namakamu) yang menurutnya secara tiba-tiba, dan lagi sekarang ia sedang mempercantik kukunya dengan berbagai bentuk aksesoris lucu untuk kukunya yang baru saja di cat.

"oh, kau galak sekali akhir-akhir ini, apa kau sedang datang bulan?" tanya Steffi yang sekarang sibuk dengan menyantap pizza serta meminum soft drink nya.

"dan kau, akhir-akhir ini sering sekali mengemil, apa kau sedang hamil?" skakmat, pertanyaan Salsha barusan membuat Steffi tersedak pizza nya, sementara itu (Namakamu) dan juga Salsha langsung tertawa tebahak-bahak melihat Steffi yang tersedak pizza, sedangkan Belva, wanita itu malah membantu Steffi dengan cara menyodorkan air putih serta mengusap punggung Steffi.

"good Salsha, kau berhasil membuat ku tersedak dan tentunya mood ku hancur karena ucapanmu tadi, dan kalian berdua berhentilah menertawakan ku, dasar teman sialan!" umpat Steffi yang mulai jengah mendengar gelak tawa kedua temannya.

"hahaha sorry, tapi aku benar-benar tidak menyangka bahwa kau masih perawan sampai sekarang... Bhahaha" dengan jahanamnya Salsha kembali menertawakan Steffi yang wajahnya nampak memerah akibat menahan marah.

"hahaha you right Sha" timpal (Namakamu) yang juga ikut menertawakan Steffi 'lagi'.

"kalian benar-benar keterlaluan, aku menyesal telah menceritakan rahasia terbesar ku pada kalian, kalau tau begini lebih baik aku cerita saja dengan Bel.... Ah tidak jadi" Steffi menekuk wajahnya saat menoleh ke samping kanannya, ia juga mendapati Belva yang tengah menahan tawa.

"oh shit kalian menyebalkan, kalian tidak tau kalau kejantanan Matt itu benar-benar besar, dan mungkin itulah sebabnya aku masih perawan sampai detik ini" (Namakamu), Salsha, serta Belva saling melempar pandang satu sama lain sebelum akhirnya mereka bertiga tertawa terpingkal-pingkal, sampai-sampai air mata mereka meluncur begitu saja di sudut mata mereka, membuat Steffi ingin sekali menendang bokong ketiga temannya itu sekarang juga.

"hahaha, yatuhan Steffi kau harus tau bahwa milik Iqbaal juga sangat besar, tapi aku sama sekali tidak takut dengan itu" (Namakamu) mengusap sudut matanya yang sedikit berair.

My Husband Is You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang