Galak

4.4K 283 1
                                    


"Iya terimakasih Sha" Salsha tersenyum dan mengangguk, lalu kemudian Salsha menuntun (Namakamu) ke tempat tidur, setelah menyelimuti (Namakamu) dan menyalakan lampu tidur Salsha segera berjalan ke arah saklar lampu kamar (Namakamu) dan ingin mematikan lampu, namun ia teringat akan sesuatu.

"(Nam..) apa kau mempunyai pembalut?"

"Tanyakan saja pada Victorya"

"Oh baiklah, selamat tidur Sahabat"

'Clek'



***


Saat ini jam sudah menunjukan pukul tengah malam, namun (Namakamu) masih setia menunggu Iqbaal di sofa ruang tamu, sudah tiga jam selama Iqbaal dan Matt pergi dirinya sama sekali tidak mendapat kabar dari mereka berdua, bahkan ia sudah menelepon Iqbaal dan Matt berkali-kali, namun malah ponsel keduanya sama-sama tidak aktif.

"Kak" panggilan yang berasal dari belakangnya membuat ia menoleh untuk melihat siapa yang memanggilnya itu.

"Belva, kau sedang apa di sini?" Tanya (Namakamu), ia mendekat ke arah Belva yang berada tak jauh darinya.

"Lantas kakak sendiri sedang apa di sini?"

"Aku sedang menunggu suamiku pulang"

"Memangnya kak Iqbaal pergi kemana?"

"Dia bilang padaku kalau ada pertemuan dengan orang kantor, tapi anehnya ia belum pulang sampai jam segini, oh ya apa Iqbaal tadi
meneleponmu atau tidak?" jawab (Namakamu) sambil menatap ke arah Belva.

"Tidak kak, Mungkin saja kak Iqbaal sedang dalam perjalanan pulang kak, kakak tenang saja ya" Belva menepuk lembut bahu (Namakamu).

"Untuk saat ini mungkin aku belum bisa tenang, oh ya kau sedang apa di sini?"

"Aku tadi habis ke dapur untuk mengambil air minum kak" Belva menunjukan gelas yang berisi air mineral yang di genggam di tangan gadis itu.

"Yasudah, cepat kamu kembali ke kamarmu ini sudah tengah malam bukankah kamu besok kuliah?"

"Heum... Yasudah aku balik ke kamar ya kak, kakak juga jangan lupa tidur, ingat janin kakak"

"Oke" setelah mendapatkan jawaban dari kakak ipar nya itu akhirnya Belva pun melangkahkan kakinya untuk menuju kamarnya yang sekarang berada di lantai dasar, setelah kepergian Belva, (Namakamu) pun kembali menuju sofa untuk menunggu Iqbaal.

"Iqbaal cepatlah pulang, jangan membuatku Khawatir seperti ini" gumamnya pelan, diraihnya ponselnya kembali untuk menghubungi Iqbaal dan Matt sekali lagi, ia berharap semoga saja ponsel salah satu dari mereka sudah ada yang aktif, namun harapannya itu sirnah saat lagi dan lagi ponsel keduanya sama-sama tidak aktif.

"Yatuhan, tolong lindungi dia, di manapun dia berada"





***





"Salsha bagaimana keadaan (Namakamu), mengapa ini bisa terjadi?"

"Kata dokter Hans, (Namakamu) baik-baik saja, ia Hanya kelelahan , tadi Belva bercerita padaku kalau semalam (Namakamu) menunggui Iqbaal pulang sampai tengah malam, Steff"

My Husband Is You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang