Flashback

8.6K 574 5
                                    


Hai guys, maaf ya next nya lama, soalnya bikin cerita kaya gini itu harus banyak mikir supaya ceritanya tetap nyambung sampai akhir, jadi comment sama vote kalian sangatlah penting untuk menyemangati si penulis 😊, oh ya guys di sini ada yang bisa bikin cover gak? Kalo ada comment ya, btw minal aidzin wal faidzin ya guys, mohon maaf lahir dan batin 😇

.

.

.

.

.


dilihatnya iqbaal mengambil cincin di dalam kotak beludru tersebut lalu ia meraih tangan kanan (namakamu).

"Semua memori hari ini, akan selalu tersimpan indah di dalam cincin ini" gumam iqbaal, dipasukannya cincin itu di salah satu jari (namakamu), dan kemudian di kecupnya kening (namakamu) dengan lamat.

***

Iqbaal termenung di atas tempat tidurnya, saat ini dirinya masih memikirkan perkataan (namakamu), saat dirinya melamar (namakamu) tadi malam, mengapa (namakamu) menyuruh dirinya untuk meminta restu kepada orang tuanya, ya memang iqbaal sangat tau,jika ingin menikah pastilah kita harus meminta restu kepada orang tua, tapi apa iqbaal masih di anggap anak oleh kedua orang tuanya itu?.

Iqbaal mendesah kesal, semua ini salah steven, jika waktu itu steven tidak memaksa dirinya untuk mengajarkannya balap mobil, pasti semuanya tidak akan jadi seperti ini.

Flasback on

sepasang kakak beradik kini tengah sibuk dengan tontonan pertandingan balap mobil di televisi mereka, keduanya nampak serius saat menyaksikan pertandingan tersebut.

"Kak, tolong ajarkan aku menaiki mobil seperti itu" sang adik menunjuk ke arah televisi tanpa menoleh sedikit pun ke arah sang kakak.

"Tidak bisa steven, kalau mama sama papa tau, aku akan di hukum oleh mereka" jawab sang kakak, ya dia adalah iqbaal dan adiknya adalah steven.

"Tapi kak, aku menginginkannya, ayolah kak, hanya kali ini saja, kau kan sangat pandai saat mengendarai mobil" bujuk steven dengan memasang wajah semelas mungkin di hadapan iqbaal.

"Hmmm... baiklah baiklah, aku akan mengajarkanmu seperti itu" steven memekik kesenangan.

"Terimakasih, kau memang kakak ku yang sangat baik sekali, aku mencintaimu kakak" steven mencubit gemas kedua pipi iqbaal.

"Cukup steven, ucapanmu barusan membuatku mual, dan bisakah kau melepaskan tanganmu dari pipiku?"

"Oh maaf" steven segera melepaskan tangannya yang masih berada di kedua pipi iqbaal.

"Tapi kak..."

"Tapi apa?"

"Kenapa waktu (namakamu) bilang kalau ia mencintai kakak, kenapa kakak tidak pernah merasa mual, malah kakak terlihat senang ia mengatakan seperti itu" pertanyaan steven barusan, membuat iqbaal segera menoyor kening steven, membuat steven meng'aduh' kesakitan sambil memegangi keningnya.

"Kau itu memang bodoh atau apasih, (namakamu) itu berbeda denganmu, dia perempuan dan ia adalah kekasihku, jadi aku akan senang jika ia berbicara seperti itu denganku"

My Husband Is You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang