Iqbaal menggerutu pelan saat istrinya itu mematikan sambungan teleponnya dengan sepihak, namun tak bisa di pungkiri bahwa ia juga sedang merasa senang, karena sebentar lagi istrinya itu akan menyusulnya dan senyumnya semakin melebar ketika ia mengingat bahwa saat ini ia tengah mengalami deja vu.
"Ayah apa kau sudah gila?"
***
"Ayah, aku tidak ingin ice cream ini"
"Terus kau ingin ice cream yang seperti apa eh?"
"Tentu saja ice cream yang aku inginkan, sudahlah biar aku saja yang memesan ice cream nya" Khristal segera saja menuruni bangkunya.
"Kalau kau ingin memesan lagi, lalu semua ice cream yang sudah ku pesan akan di habiskan oleh siapa?" Iqbaal memandangi empat mangkuk ice cream yang tergeletak rapih di meja yang ia tempati.
"Tentu saja ayah yang menghabiskannya" jawab Khristal enteng, dan segera berlalu dari hadapan sang ayah.
"Dasar menyebalkan, tapi aku menyayanginya" Iqbaal tersenyum tipis saat tau bahwa putra sulungnya itu kini sudah tidak bertingkah dingin lagi terhadapnya, sekarang yang ada di otaknya saat ini adalah bagaimana caranya agar istrinya itu tidak marah lagi padanya.
"Ekhem" Iqbaal berdecak sebal saat suara deheman dari belakangnya itu membuyarkan lamunannya tentang rencananya pada istri tercintanya, mencoba menahan kekesalannya akhirnya Iqbaal menolehkan kepalanya ke belakang, dan matanya yang tadinya memancar kan kekesalan kini berubah menjadi kebahagiaan.
"Sayang, kamu datang?" Tanyanya pada seseorang yang di panggilnya sayang itu, ya siapa lagi kalau bukan (Namakamu) Wiliano Dawson, istri dari seorang Iqbaal Dawson dan seorang ibu dari Khristal Dawson dan juga Alexander Dawson.
"Dimana putraku!" Pertanyaan yang terlontar dari bibir sexy istrinya itu membuat Iqbaal menelan ludahnya gugup.
"Pu-putra kita sedang pergi memesan ice cream"
"APA!! KAU GILA BAAL!! KAU ITU SEORANG AYAH, MENGAPA PUTRAMU YANG DI SURUH MEMESAN SENDIRI!!" Pekikan kencang yang keluar dari mulut (Namakamu) membuat para pengunjung di dekat mereka memandang keduanya dengan tatapan horror, Iqbaal yang melihatnya segera bangkit dari duduknya dan segera merangkul pinggang istrinya itu dan membawanya untuk duduk bersamanya.
"Hei... Dengarkan aku, Kamu itu salah faham, sekarang coba kamu lihatlah semua ice cream ini" Iqbaal menunjuk empat mangkuk ice cream yang tergeletak manis di hadapan mereka.
"Aku yang pesan semua ini, tapi Khristal sama sekali tidak ingin memakannya, sekarang mari kita makan ice cream nya" lanjutnya, dan segera menyerahkan tiga mangkuk ice cream kepada istrinya itu.
"This is for me?" Pertanyaan (Namakamu) membuat Iqbaal menegang di tempatnya, pria itu saat ini benar-benar takut jika ia salah menyebutkan sesuatu yang mungkin membuat istrinya itu akan marah kepadanya.
"Eum... Yeah, This is for you beib"
"Really?"
"Yeah beib, I'm really"
"Woaaaah... Thanks my husband, and I Love You" (Namakamu) segera saja mengambil semangkuk ice cream terlebih dahulu lalu melahap nya dengan semangat, wanita itu benar-benar menghiraukan Iqbaal yang masih tertegun dengan apa yang tadi di katakan oleh istrinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is You ✔
Random[End] Terkadang Hati naluri akan memberontak jika seseorang memilih CINTA yang salah, Namun percayalah Hati naluri adalah salah satu kunci utama seseorang untuk menuju CINTA SEJATI.