"Khlistal tau kok kalau tante Salsha itu cembulu, betul kan Ayah,Bunda?"
"Betul" jawab (Namakamu) serta Iqbaal dengan serempak.
"Sudahlah tidak usah menggoda ku, lebih baik sekarang kita berangkat!!" Suara Salsha yang terdengar meninggi itu membuat satu keluarga yang berada di dalam mobil itu terdiam, dan Iqbaal pun mulai melajukan mobilnya itu dan tak lupa di ikuti oleh dua mobil di belakangnya yang berisi anggota keluarganya yang lain.
***
(Namakamu) dan Iqbaal kini tengah duduk santai di sebuah gazebo tertutup di tempat mereka piknik, kini mereka hanya berdua saja tanpa adanya para keluarga mereka di sisi keduanya, sebenarnya Iqbaal dan (Namakamu) juga bingung akan dimana sebenarnya keberadaan keluarganya yang lain, tapi tidak ada salahnya juga keluarga keduanya berkeliling di tempat piknik mereka saat ini, itu artinya Iqbaal bisa menghabiskan masa berduaan nya itu hanya dengan istrinya itu.. Ups salah maksudnya bertigaan dengan janin yang kini berada dalam perut (Namakamu).
"Baal berat tau!!" Pekik (Namakamu) saat Iqbaal dengan tiba-tiba menjatuhkan kepalanya tepat di paha (Namakamu) dan menjadikannya sebagai sebuah bantal, bantal ternyaman yang pria itu punya.
"Yaampun sayang, masa cuma kaya begini aja kok berat sih, aku kan juga pengen di sayang sama kamu tau" Iqbaal berpura-pura marah dengan cara menyingkirkan kepalanya dari paha (Namakamu) dan terduduk dengan posisi semula.
"Kok kamu jadi marah sih Baal, yasudah sini kamu boleh kok tiduran di pangkuan aku"
"Beneran?"
"Iya"
"Kamu tuh emang istri aku yang paling cantik,imut,baik hati,bawel...."
"Hmm... Bagus ya, awalnya Muji aku, tapi akhirnya kamu malah ngatain aku"
"Hehehe, maaf sayang, tapi kan itu emang be..."
"Sebenarnya kamu jadi tidur di paha aku gak?"
"Hmm... Kalo aku tidur di atas kamu boleh?"
"Ka..." Baru saja (Namakamu) ingin membalas ucapan Iqbaal namun tiba-tiba saja sebuah ide muncul di otaknya.
"Boleh kok, tapi aku yang di atas kamu ya, gimana?"
"Wah boleh tuh sayang" (Namakamu) segera bangkit dari duduknya dan tersenyum sinis ke arah suaminya itu, lalu setelahnya ia mendorong Iqbaal agar segera berbaring, dan setelah suaminya itu berbaring segera saja (Namakamu) menindih suaminya itu dan mendekatkan wajahnya ke wajah Iqbaal.
"Kamu yakin Baal gak bakal nyesel?"
"Gak mungkin aku nyesel (Nam..)"
"Yasudah, sekarang tutup mata kamu"
"Kok..."
"Gak usah ngebantah kalau sudah yakin!!!"
"Eh.... I-iya deh" Iqbaal pun mulai menutup kedua matanya, sebenarnya ia ragu tentang ini, namun mau bagaimana lagi jika (Namakamu) yang sudah menyuruh nya, sementara itu (Namakamu) yang melihat itu hanya bisa tersenyum, senyuman yang penuh makna dan terkesan misterius.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is You ✔
Random[End] Terkadang Hati naluri akan memberontak jika seseorang memilih CINTA yang salah, Namun percayalah Hati naluri adalah salah satu kunci utama seseorang untuk menuju CINTA SEJATI.