(Namakamu) tersenyum lembut pada Iqbaal yang sedang menciumi serta mengelus perut buncit nya itu yang sudah berusia 8 bulan lebih dua minggu dan menurut dokter kepercayaan nya, janin nya itu akan lahir dalam waktu dekat, dan yang lebih membuat nya senang adalah, hasil USG menyatakan bahwa bayi nya itu kembar.
"aku gak nyangka, kalau keinginan kita untuk memiliki bayi kembar akan segera terwujud" perkataan Iqbaal barusan mendapat anggukan kecil dari (Namakamu).
"ya, dan aku juga gak nyangka kalau kamu kembali pada ku lagi, sayang" (Namakamu) menggigit bibir bawahnya kala kata sayang yang biasanya terucap dari mulut Iqbaal kini malah terucap oleh mulut nya sendiri, dan lagi kini Iqbaal malah menatap nya dengan senyuman merekah di wajah nya.
"sering-sering ya sayang panggil aku kayak gitu, oh ya ngomong-ngomong aku kangen di cium kamu tahu, bolehkah aku dapat ci..."
Cup
"wah, ternyata rumor tentang ibu hamil yang agresif itu benar adanya ya" (Namakamu) mendengus sebal saat mendengar kalimat Iqbaal yang dirinya akui memang benar adanya.
"aku benci mengakuinya tapi hormon ibu hamil itu memang sangat besar"
"benarkah?" tanya Iqbaal antusias dan pria itu mulai merubah posisi tiduran nya menjadi duduk menyandar di kepala tempat tidur.
"hm, dan asal kamu tahu, kemarahan ibu hamil juga sangat besar, jadi jangan macam-macam denganku" gumamnya kala melihat Iqbaal mulai mendekatkan dirinya pada nya.
"ba-baiklah, kalau seperti itu aku jadi takut"
(Namakamu) mendengus kala Iqbaal lagi-lagi menunduk untuk menciumi perutnya yang membuncit, bukannya ia tidak mau di cium oleh suami nya sendiri, namun karena rasa geli yang di sebabkan oleh bulu-bulu tipis yang sudah mulai tumbuh di rahang suaminya itu menyebabkan ia merasa tergelitiki di bagian perut buncit nya yang saat ini hanya di tutupi oleh kimono tipisnya.
"ingatkan aku untuk mencukur rambut yang tumbuh di rahangmu itu"
Iqbaal mengangkat wajahnya dari perut buncit (Namakamu) dan menatap lekat pada manik mata istrinya.
"tapi bukankah aku terlihat tampan jika memiliki ini" tunjuknya sambil memegang rahangnya yang ditumbuhi bulu-bulu tipis.
"memang, tapi entah kenapa aku tidak menyukainya, kamu terlihat tua jika seperti itu"
"baiklah-baiklah, apa pun untuk mu sayang" goda Iqbaal sambil mengucup sayang kening istrinya itu.
"ngomong-ngomong apa kamu sudah melihat isi kamera itu?"
"belum"
"kenapa?"
"karena kita harus melihat nya secara bersama-sama, di saat bayi kita lahir"
Mata (Namakamu) memanas saat melihat senyuman tulus yang menghiasi bibir suaminya itu, tidak ada lagi senyuman sedih atau pun binar mata kosong, kini yang dirinya lihat adalah Iqbaal nya yang dulu, Iqbaal yang selalu menggoda nya, menyayangi nya serta anak-anak mereka walau sikap nya masih agak dingin, tapi jujur ia sangat senang akan perubahan suaminya yang begitu cepat dan dirinya berharap semoga tidak akan ada lagi Iqbaal yang sebelumnya.
***
"singkirkan mobil-mobil balap ini Lee, aku tidak mau lagi melihat mereka di garasi mobilku" perintah Iqbaal datar saat sudah menuruni Limousin nya.
"baiklah Mr.Dawson"
"Hm"
Setelah mengucapkan kalimat andalan nya itu, dengan langkah lelah nya, Iqbaal segera memasuki pintu utama Mansion nya, dan seketika wajah datar dan rasa lelah nya hilang begitu saja saat mendapati Al yang sedang berlari tertatih-tatih untuk menghindari kejaran Alans yang terlihat sedang mencoba untuk memasangkan baju berbentuk panda pada putranya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is You ✔
Random[End] Terkadang Hati naluri akan memberontak jika seseorang memilih CINTA yang salah, Namun percayalah Hati naluri adalah salah satu kunci utama seseorang untuk menuju CINTA SEJATI.