Familly

7K 366 2
                                    


"Sudah jadi kewajiban aku buat kamu bahagia, Tuhan sudah baik sama Aku karena dia sudah menyatukan kita kembali, sekarang tinggal gimana caranya aku bahagiain kamu dan Khristal, aku berharap semoga kebahagiaan ini tidak ada ujungnya, sama kaya cinta aku ke kamu yang tidak pernah berujung, I LOVE YOU PRINCESS DAWSON"

"I LOVE YOU TOO PRINCE DAWSON" (namakamu) menangis bahagia dalam dekapan iqbaal, (namakamu) sangat bahagia karena Tuhan sudah mengirimkan sosok seperti iqbaal, dan malam ini akan menjadi bukti cinta mereka berdua dengan berada di tempat 'Grand Hyatt Ice Rink' dan di temani alunan musik romantis,kembang api di langit yang seolah tidak pernah ada habisnya,taburnan bunga-bunga yang berbentuk hati, dan tak lupa juga salju ikut menyaksikan keromantisan mereka.

***


"BUNDA,AYAH!!!" Khristal memekik senang saat dirinya terbangun dari tidurnya ia melihat Kedua orang tuanya itu sudah berada tepat di samping kanan dan kirinya.

"Hmm.. Kamu sudah bangun sayang?" Iqbaal yang belum sepenuhnya sadar dari tidurnya mencoba untuk bangkit dari posisi tidurnya saat ini, sementara Khristal yang melihatnya merasa bersalah karena sudah berteriak sehingga membuat ayahnya itu terbangun dari tidurnya.

"Ayah maafkan Khlistal kalena sudah belteliak sehingga membuat tidul ayah jadi telganggu, kalau ayah masih mengantuk lebih baik ayah tidul lagi saja" Iqbaal yang saat ini sudah sepenuhnya tersadar segera membawa bocah berumur lima tahun itu untuk duduk miring di pangkuannya.

"Tidak sayang, Khristal tidak bersalah apapun pada ayah, justru ayah lah yang harus meminta maaf pada Khristal karena ayah tidak mengajak khristal ke Seoul" Iqbaal memasang wajah sedih sekaligus menyesalnya di hadapan putranya itu.

"Tidak apa ayah, Khlistal mengelti, tante Salsha dan om Alans membelitahu Khlistal kalau bunda dan ayah pelgi ke Seoul kalena untuk membuatkan Khlistal adik, sekalang di mana kebeladaan adik Khlistal, ayah" Khristal mengedarkan pandangannya ke seisi kamarnya untuk menemukan apa yang bocah itu cari, sementara Iqbaal yang melihat kepolosan anaknya itu hanya bisa tersenyum melihatnya.

"Khristal sedang mencari apa hmm..?" Iqbaal sengaja menanyakan pertanyaan seperti itu kepada khristal.

"Adik Khlistal, dimana dia ayah? Khlistal ingin belmain dengannya"

"Khristal sayang dengerin ayah ya, bikin adik itu tidak langsung jadi dan harus menunggu waktu yang cukup lama, entah itu sampai sembilan bulan ataupun satu tahun baru adik Khristal akan berada di sini bersama kita, apa Khristal mengerti?" Khristal menggeleng kan kepalanya pertanda bahwa bocah berumur lima tahun itu tidak mengerti penjelasan sang ayah.

"Khlistal tidak mengelti apa maksud ayah, tapi ayah Kenapa kita halus menunggu adik bayi sampai sembilan bulan bahkan satu tahun ayah, sedangkan kue yang di buat oleh Cheff Willy dan Cheff Liam saja bisa langsung jadi hanya perlu menunggu waktu selama satu jam lebih" Iqbaal yang mendengar perkataan putranya itu tidak bisa menahan tawanya sehingga kini dirinya tertawa dengan terpingkal-pingkal bahkan akibat tawanya itu matanya harus mengeluarkan cairan dari sudut matanya, Khristal yang melihat ayahnya tertawa menjadi kebingungan oleh ayahnya yang tiba-tiba saja menertawakan dirinya, Khristal jadi berfikir apakah ada yang salah dengan ucapannya tadi?.

"Hahahaha yaampun sayang, apa kau tau kalau bikin adik bayi itu tidak seperti bikin kue"

"Lalu caranya bagaimana ayah?"

"Caranya itu ha..."

"Khristal belum cukup umur untuk mengetahui nya" potong (Namakamu) cepat, ia melotot kan matanya kepada Iqbaal yang saat ini sedang tercengir kuda.

"BUNDA" pekik Khristal senang karena bundanya itu sudah terbangun dari tidurnya, bocah berumur lima tahun itu segera bangkit dari pangkuan Iqbaal dan segera duduk di sebelah (Namakamu) sambil memeluk erat sang bunda dan mengecupi wajah bundanya itu.

My Husband Is You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang