Survived or died

2.7K 230 22
                                    

Dua bulan kemudian

"wah, lihatlah wajahnya percis seperti mu"

"itu wajar karena aku ini Ayahnya, bodoh!"

"hei Alans, kau tidak usah mengatainya bodoh!"

"kenapa kau membelanya? Apa jangan-jangan kau dan Bastian..."

"itu konyol, aku dan si bodoh ini tidak ada apa-apa!"

"kau tadi membelaku, tapi kenapa sekarang kau yang mengataiku seperti itu Salsha!"

"aku tidak membelamu"

"dia betul, kau saja yang terlalu percaya diri!"

"heiiii!!! Ayolah jangan ribut, dan yang adil kalian bertiga lah yang bodoh karena bertengkar di dekat anak-anak kecil!" lerai (Namakamu) yang muak dengan tingkah laku ketiga manusia yang berada di hadapannya, karena perkelahian mulut mereka dia harus menenangkan kembali Baby Al yang baru saja berhenti menangis, sehingga membuat nya kewalahan, bagaimana pun juga usia kandungannya kini sudah menginjak usia delapan bulan, sehingga membuat dirinya kesulitan dalam hal-hal mengurusi bayinya yang sudah berusia satu tahun tiga bulan.

"yang di bilang kak (Namakamu) benar, dari pada kalian bertiga adu mulut, lebih baik kak Bastian dan juga kak Salsha diami baby Al, dan buat suamiku lebih baik kau ajak main Khristal dan juga Vanie "

"baiklah" jawab ketiganya pasrah dan segera melakukan apa yang Belva suruh, Alans yang menghampiri Khristal dan Vanie yang terlihat sibuk dengan dunianya masing-masing, sedangkan Salsha dan juga Bastian mengambil alih Baby Al dari pangkuan (Namakamu), setelah itu membawanya menjauh dari Belva maupun (Namakamu).

"kurasa mereka cocok" gumam (Namakamu) sambil menatap kepergian Salsha dan juga Bastian.

"aku setuju dengan mu kak" jawab Belva yang masih menggendong bayinya yang sudah berusia tiga bulan.

"dan aku juga tidak menyangka bahwa yang menjadi kakak ipar ku adalah kau Belva hahaha" Belva yang mendengarnya mendengus sebal, namun tidak bisa di pungkiri bahwa ia senang dengan hidup nya sekarang.

"aku juga tidak menyangka kalau kakak yang akan menjadi adik ipar ku hihi" kekeh Belva yang diikuti tawa (Namakamu).

"kalian sedang membicarakan apa? Apa kalian sedang membicarakan ku? " pertanyaan dari arah belakang mereka membuat mereka berdua sama-sama menoleh.

"hei bumil, kau ini percaya diri sekali dan kenapa kalian berdua baru datang?"

"ingatlah kalau kau juga bumil adiku tersayang, dan pertanyaan mu biar suami ku yang menjawabnya" setelah berkata seperti itu Steffi segera duduk di sofa kosong yang berada di hadapan (Namakamu) serta Belva.

"ah, kami tadi ke rumah sakit dulu untuk menjenguk suamimu" mendengar Kalimat itu membuat Steffi mendelik tajam ke arah Matt, pasalnya tadi ia kira Matt akan mengatakan kalau mereka baru saja periksa kandungan, tapi kenapa sekarang yang keluar dari mulut Matt malah kalimat itu, namun perkataan Matt benar, setelah dirinya serta suaminya memeriksa kandungan,  segera saja mereka menjenguk Iqbaal karena dirinya juga memeriksa kandungan di rumah sakit tempat Iqbaal di rawat, diliriknya kedua wanita yang yang tiba-tiba saja menunduk di hadapannya karena kedua wanita itu sangat sensitif jika mendengar nama Iqbaal di sebut.

"Matt, pergilah!" perintah nya pada Matt yang baru akan duduk di sampingnya.

"kenap..."

"kumohon, bergabung lah dengan Alans!" Matt mengangguk setelah melihat tatapan memelas dari istri nya itu, dan pria itu pun melangkah pergi untuk menghampiri Alans yang nampak kesulitan dengan Khristal yang sulit untuk di ajak akur oleh Vanie.

My Husband Is You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang