"Tante, Khlistal Tulun dulu ya" Khristal segera mengecup pipi Salsha dan segera membuka pintu."Emily wait me" Salsha menyipit kan matanya saat Khristal sedang berlari menghampiri seorang gadis kecil cantik berambut panjang dengan di hiasi bando berwarna pink.
"Oh jadi itu alasan Khristal datang sepagi ini" Salsha menggelengkan kepalanya sambil tersenyum saat melihat ponakan kesayangannya itu tengah tertawa bahagia bersama gadis kecil yang bernama Emily itu.
***
(Namakamu) memberenggut kesal saat dirinya terbangun dari tidurnya ia sama sekali tidak menemukan Iqbaal di sampingnya, dan lagi kini di rumah hanya ada ia dan beberapa para maid nya saja.
"Uh .. lebih baik aku berangkat saja ke kantor dari pada harus di sini sendirian" gerutunya kesal, ia mulai melangkahkan kakinya untuk menuruni anak tangga, dan berakhir di ruang TV keluarga, dirinya menyalakan televisi dan mengambil remote TV yang terletak di sofa dan mulai mengotak-atik kesal remote TV.
"Iqbaal sialan!" Teriaknya kencang, ia sama sekali tidak peduli jika para maid nya mendengar teriakannya itu, yang saat ini dirinya rasakan adalah ingin memakan Iqbaal hidup-hidup karena sudah membiarkan dirinya terjebak dalam kebosanan.
"Nona maaf saya mengganggu, tapi jam seperti ini waktunya anda minum susu untuk ibu hamil dan juga waktunya Anda untuk makan" ucap Cheff Liam di sela-sela kebosanan yang melanda diri nya itu.
"Apa Iqbaal yang menyuruh mu?" (Namakamu) menatap lekat ke arah Cheff Liam dan beberapa maid nya yang berada di belakang pria itu sambil membawa beberapa makanan dan susu untuk dirinya.
"I-iya nona"
"Yasudah, letakkan saja di sini" (Namakamu) menunjuk meja sofa menggunakan dagunya.
"Baik nona" lalu (Namakamu) melihat Cheff Liam memberi aba-aba kepada beberapa maid di rumahnya untuk meletakan makanan di meja sofa.
"Sudah nona, kalau begitu saya pamit pergi dulu"
"Yang lain silakan pergi, dan kamu Cheff tetaplah di sini" Cheff Liam dan para maid nya yang lain saling lempar pandang, namun akhir nya mereka menurut juga.
"Cheff Liam" panggil (Namakamu).
"Ya nona"
"Duduklah"
"Baik nona" (Namakamu) mengerutkan keningnya saat melihat bahwa Cheff Liam terduduk di lantai yang dilapisi karpet tebal.
"Siapa yang menyuruh mu duduk di situ Cheff?" Pertanyaan (Namakamu) barusan membuat Cheff Liam menggaruk tengkuknya yang tak gatal, sementara itu (Namakamu) yang melihat kebingungan Cheff Liam segera saja angkat bicara.
"Duduklah di sofa"
"Ba-baik nona" Cheff Liam pun bangkit dari duduknya di lantai dan beranjak untuk duduk tepat di samping (Namakamu).
"Cheff Liam"
"Ya nona"
"Siapa yang menyuruh mu duduk di sampingku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is You ✔
Random[End] Terkadang Hati naluri akan memberontak jika seseorang memilih CINTA yang salah, Namun percayalah Hati naluri adalah salah satu kunci utama seseorang untuk menuju CINTA SEJATI.