Iqbaal pusing, tentu saja pria itu pusing karena ketiga bayinya menangis dan penginapan yang dirinya tempati saat ini sedang dalam keadaan kosong dan tidak ada seorang pun termasuk istri serta para maid nya yang sudah di tugaskan dirinya untuk menjaga anak-anak nya selama dirinya dan keluarga nya berlibur di Hawaii, entahlah kemana keberadaan mereka semua saat ini, ia tidak mau memikirkan nya, namun ia sangat bingung ketika mendapati bahwa istrinya itu sudah tidak ada di ranjang nya sejak dirinya terbangun pagi tadi, dan lagi kenapa para sahabat nya juga harus hilang di saat yang tidak tepat, maksudnya kenapa para sahabat nya itu tidak ada yang menunggu nya sama sekali.
"aduhhh kesayangan-kesayangannya Papa tunggu sini dulu ya Papa mau buat susu dulu" setelah mengatakan itu Iqbaal langsung berlari ke arah dapur penginapan untuk membuatkan ketiga anaknya susu.
"duh dimana botol susunya" gumamnya panik saat tidak menemukan botol susu untuk ketiga anaknya itu, apa lagi saat ini tangisan ketiga anaknya semakin kencang, membuat Iqbaal segera berlari cepat ke arah kamar nya berada, siapa tahu botol susu ketiga anaknya ada di dalam kamar nya, fikirnya.
"nah ini dia!" pekiknya senang saat menemukan ketiga botol susu bayinya, tanpa membuang-buang waktu dirinya kembali berlari menuju ke arah dapur, namun naas saat ia melewati ruang keluarga yang terdapat ketiga bayinya itu tiba-tiba saja ia terpeleset secara tidak elitnya di hadapan ketiga bayinya akibat air yang entah berasal dari mana, sungguh bokong dan pinggang nya begitu nyeri, namun rasa nyeri nya itu hilang seketika saat mendengar ketiga bayinya itu tertawa atau lebih tepatnya menertawakan dirinya yang baru saja terpeleset.
"kalian nakal juga ya ternyata, dan Al bisa beritahu Papa air apa ini?" tanya Iqbaal pada bayi terbesar nya.
"Lica pipis" tunjuk Al pada adik perempuan nya yang saat ini tengah menahan tangis, karena merasa bersalah sekaligus di salahkan oleh kakaknya, Iqbaal yang melihat kalau anak terakhir nya itu akan menangis kembali segera bangkit dari posisi jatuhnya dan segera menghampiri bayi perempuan nya itu dan mencoba untuk menenangkan bayi perempuan nya itu.
"sssttt... Tak apa, kau tidak bersalah sayang, bagaimana kalau kita mandi pagi saja setelah itu sarapan,minum susu dan kita menyusul para uncle kalian dan kita bermain di sana?" pertanyaan Iqbaal tadi di respon cepat oleh ketiga anaknya yang langsung merapatkan tubuh nya padanya dan bergelayut pada bagian-bagian tubuhnya, dan itu sangat lucu sekaligus menggemaskan bagi Iqbaal.
"baiklah ayo kita mandi"
Iqbaal segera menggendong Al pada bagian punggung nya dan setelah itu ia beralih menggendong si kembar dengan sekali angkat tanpa merasa kesulitan sedikit pun, kemudian dengan mudah nya ia melangkahkan kaki nya ke arah kamar mandi, kali ini ia sedikit kesulitan karena harus melepaskan baju anak-anaknya yang agak susah di ajak bekerja sama jika sudah menyangkut urusan melepas dan memakaikan baju, bahkan ia harus rela rambut nya di tarik-tarik oleh ketiga bayinya hanya untuk melepaskan baju-baju anak nya.
"fiuh... Akhirnya selesai juga, ayo waktu nya kalian berendam" dengan rasa gemas nya ia menaruh anaknya satu persatu pada bath up yang sudah terisi air hangat, sungguh saat ini ia merasa sangat menggemaskan ketika melihat ketiga bayinya bermain-main dengan air, dan jujur saja ini adalah kali pertama dirinya memandikan ketiga bayinya secara berbarengan dan ia merasa senang untuk hal kecil semacam ini.
"papa ndi aleng ma Al dan dik embal" menggigit pipi dalam nya gemas saat melihat Al merengek padanya agar dirinya ikut mandi bareng bersama ketiga bayinya dan sungguh itu benar-benar menggemaskan.
"baiklah Papa akan mandi bareng bersama kalian"
15 menit Iqbaal menghabiskan waktu nya untuk memandikan dirinya serta ketiga bayinya, biasanya ia suka menghabiskan waktu setengah jam untuk mandi, namun berhubung saat ini ia tengah mandi bersama ketiga bayinya, ia hanya perlu waktu setengah waktu mandi nya saja karena ia tidak ingin membuat bayi-bayi nya kedinginan, beruntung tadi bayi-bayi nya menurut saat ia memandikan mereka, jadi tidak terlalu banyak membuang-buang waktu di kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is You ✔
Acak[End] Terkadang Hati naluri akan memberontak jika seseorang memilih CINTA yang salah, Namun percayalah Hati naluri adalah salah satu kunci utama seseorang untuk menuju CINTA SEJATI.