(Namakamu) menatap tajam pada Iqbaal yang saat ini tengah menggendong kedua bayi kembar nya, menurut nya Iqbaal itu sok kuat sampai-sampai harus menggendong kedua bayi nya sekaligus, ia khawatir jika nanti salah satu bayinya harus terjatuh jika suaminya itu lengah sedikit saja.
"kenapa kamu menatapku terus hm?"
(Namakamu) mendengus sebal saat mendapat kan pertanyaan seperti itu dari Iqbaal sebelum akhirnya ia melempar kan boneka kecil milik Al ke arah Iqbaal, namun dengan cepat pria itu memunggungi nya untuk melindungi kedua anak kembar nya.
"hei! Kamu ini ceroboh, bagaimana kalau nanti boneka itu mengenai salah satu anak kita, dan apa yang membuat mu menjadi kesal padaku hm?" tanya Iqbaal sambil meletakan kembali kedua anak kembarnya di box bayi di kamarnya dengan (Namakamu), ya memang seminggu setelah melahirkan akhirnya (Namakamu) sudah boleh di pulangkan.
Setelah memastikan bahwa kedua anaknya itu tidur dengan posisi benar, akhirnya Iqbaal segera menghampiri (Namakamu) yang terlihat sedang berbaring membelakanginya dan dengan cepat Iqbaal nenaiki kasur kemudian memposisikan dirinya tepat di punggung istrinya dan langsung memeluknya dari belakang, lalu meletakan kepalanya tepat di ceruk leher istri nya dan menghirup dalam-dalam aroma bayi dari sana, sungguh ia sangat menyukai wangi bayi pada tubuh istrinya ini.
"kau wangi seperti bayi, aku sangat menyukai nya" bisik Iqbaal tepat di belakang telinga (Namakamu) membuat bulu di sekujur tubuh (Namakamu) merinding, kemudian dengan segera di lepaskan dirinya dari dekapan Iqbaal dan segera membalikan tubuhnya untuk menghadap ke arah Iqbaal.
"ck, kau sungguh menyebalkan!" gumam (Namakamu) seraya mencabut salah satu bulu tangan suaminya sehingga membuat pria itu meringis kesakitan.
"aishh, kamu kejam sekali sayang, seperti nya kebiasaan mu mencabuti bulu-bulu ku harus terulang kembali setelah kamu melahirkan kedua anak kembar kita"
"aku tidak peduli, sekarang fikirkan lah nama yang cocok untuk anak kembar kita"
Mendengar ucapan (Namakamu) barusan membuat otak Iqbaal berjalan dan akhirnya pria itu mengerang frustrasi karena memang ia belum memberikan nama yang cocok untuk kedua bayi kembarnya.
"ah yatuhan, bahkan aku sampai lupa kalau mereka belum kita kasih nama"
"itu tanda nya kamu sudah tua sampai-sampai kamu melupakan hal sekecil ini"
"maaf sayang, kamu tadi bicara apa?"
"kamu sudah tu..."
Cup
"mengataiku seperti itu lagi, aku jamin bibir mu akan aku makan sampai membengkak"
"dasar mesum, rasakan ini"
Iqbaal menjerit kesakitan saat bulu kakinya lah yang menjadi korban selanjutnya dari keganasan istrinya itu.
"ugh, lain kali aku harus mencukur bersih bulu-bulu di tubuh ku agar kamu tidak mencabuti nya lagi"
"oh itu lebih baik dari pada aku harus mencabuti bulu-bulu di dagumu tepat di pencabutan khusuh untuk bulu-bulu ayam"
"ouhhh... Kamu istriku yang sangat kejam, tapi aku akan segera membersihkan bulu-bulu di wajah dan daguku"
"makan nya jangan macam-macam denganku, oh ya persiapkan dirimu dan segera bercukur lah, karena kita akan ke rumah Alans"
"untuk apa kita kesana?"
"aku ingin minta tolong pada Belva untuk membawa mu dan juga kak Alans ke tempat pencabutan bulu-bulu ayam"
"jadi kamu serius tentang itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is You ✔
Random[End] Terkadang Hati naluri akan memberontak jika seseorang memilih CINTA yang salah, Namun percayalah Hati naluri adalah salah satu kunci utama seseorang untuk menuju CINTA SEJATI.