2. Sadarlah

14.9K 598 7
                                    

Thania POV

Aku? Menjadi sekretaris pribadi Kelvin Geeks seorang direktur muda berbakat di Perusahaan Geeks? Mimpi apa aku semalam? Aku mengucapkan ribuan doa dan tanda syukur kepada Tuhan atas apa aku terima. Aku harus berusaha keras dan tentunya aku harus menurunkan berat badan. Menjadi sekretaris pribadi akan membuat semua mata orang di kantor akan tertuju padaku.

"Aku tak membutuhkan hari esok agar kau bisa memulai pekerjaanmu. Aku ingin sekarang juga kau mengemasi barang-barangmu dan pindah ke ruangan yang baru."

"Se-sekarang? Iyaa segera saya laksanakan pak."

Lihatlah dia begitu tegas dan disiplin. Aku harus menyesuaikan diriku padanya agar aku bisa bertahan menjadi sekretaris pribadinya dan akan aku tunjukan kinerja terbaikku padanya. Tenang saja semuanya akan berjalan lancar! Takkan aku biarkan dia mengeluh padaku. Aku optimis akan berhasil.

Dengan segera aku meninggalkan ruangannya dan bergegas ke ruanganku. Kulihat Sandra terkejut melihat sikapku yang tadi sedang pergi mengambil minum dan sekarang tiba-tiba mengemas semua barang-barangku.

"Heeyy Thania. Apa kau baru saja mabuk atau kerasukan makhluk asing ke dalam tubuhmu?"

"Apakah aku terlihat semenyedihkan itu?"

"Lebih dari itu!"

Aku terdiam dan mataku membesar mendengar sahutan darinya. Oh benarkah? Aku kan sedang bahagia kenapa aku terlihat menyedihkan? Apakah karna tingkahku yang terlalu berlebihan? Ahh terserahlah apa katanya.

"Heyy!! Kenapa diam saja? Kau kenapa? Jangan katakan kau akan resign dari kantor ini hanya karna aku menggodamu mengenai Pak Kelvin tadi. Aku sangat menyesal telah membuatmu jadi aneh begitu."

"Hah? Omong kosong apa yang kau katakan?" Aku memutar bola mataku, hatiku tertawa mendengar pernyataannya yang sangat tidak jelas. "Baru saja direktur baru itu menjadikanku sekretaris pribadinya."

Seketika Sandra membulatkan bola matanya. "Benarkah? Kau serius? Bagaimana bisa? Kenapa? Kok? Ahhh... Hal sebesar itu tak kau katakan padaku? Kenapa tidak aku saja yang dijadikan sekretaris pribadinya. Aku sangat iri padamuuu.."

"Aku juga tidak tau, ketika aku sedang meminum tehku Toni memanggilku ke ruangan Pak Kelvin. Setelah aku disana dia mengatakan bahwa setelah dia menbackup data pekerja di kantornya dia memilihku untuk menjadi sekretaris pribadinya. Dan dengan usiaku yang masih muda yang berharap aku bisa membantunya memberikan ide-ide segar yang bisa membuatnya puas dengan hasil kerjaku."

"Selain kinerjanya seorang sekretaris pribadi seorang direktur tampan, muda nan berbakat itu juga haru memiliki penampilan yang menarik. Kau tau? Apakah kau sadar? Dia tertarik padamu."

Seketika pipiku merona mendengar pernyataan Sandra, dia membuatku ge-er sendiri. Benarkah Kelvin tertarik padaku? Menurutku dia suka wanita yang langsing, tinggi semampai seperti model. Aku bukan apa-apa jika wanita yang diinginkannya seperti itu. Tak mungkin aku masuk dalam kriterianya.

"Tidak,ndra. Aku bukanlah tipenya! Wanita yang ia sukai pasti harus langsing, tinggi semampai seperti gitar spanyol. Sedangkan aku? Aku bukan apa-apa jadi jangan berfikir seperti itu. Itu akan berdampak buruk pada pikiranku, bisa-bisanya nanti aku akan ge-er padanya karenamu."

"Heyy!! Langsing langsing langsing!! Itu saja yang kau katakan! Tinggi lah, ini lah itulah. Setidaknya sekali saja kau melihat baik-baik dirimu di cermin!! Wajahmu sangat cantik, rahangmu tirus, hidungmu mancung, matamu besar, bibirmu merah merona. Mungkin saja kau akan lebih cantik dari ini jika kau langsing. Tapi coba pikirkan, seorang wanita pasti akan gemuk! Contohnya saat mereka mengandung, apa mereka akan tetap kurus jika di dalam perutnya ada sebuah nyawa? Dan apakah mereka harus diet walaupun sedang hamil sedangkan bayi di dalam perutnya sangat membutuhkan nutrisi? So, stop think about that! I'm tired if you say about your body! Hah! Tak berguna sebenarnya aku berkata seperti ini padamu!"

"Sandra..." mataku berkaca-kaca mendengarnya panjang lebar menceramahiku. Oh tuhan katakan apakah aku berlebihan? Aku memeluk Sandra walaupun aku dia jengkel dengan kelakuanku. "Maafkan aku Sandra.. Aku akan berusaha menerima kekuranganku ini. Aku mohon maafkan aku dan jangan marah padaku."

"Iya iya. Cepat rapikan barang-barangmu! Jika tidak Kelvin aku memecatmu yang baru saja menjadi sekretaris pribadinya. Kau tau rumor yang beredar mengenainya kan? Kau akan mati berdiri jika melihatnya murka."

"Iya iya makasi Sandra."

"Eh.. Than.."

"Iya,San? Kok aku ngerasa aneh ya kamu bisa keterima gitu jadi sekretarisnya? Bukannya aku ngeraguin kinerja kamu tapi aneh aja gitu masa baru kenal udah langsung segampang itu bisa jadiin orang baru jadi orang kepercayaan kita."

"Hmm.. Awalnya juga aku ngerasa aneh,San. Tapi aku harus yakin sama kemampuanku sendiri. Dia kan bukan orang sembarangan, dia juga bukan orang baru di dunia perbisnisan di Indonesia. Jadi dia pasti yang lebih tau tentang orang-orang yang bisa dipercayakan untuk membantunya di perusahaan yang besar ini."

"Apa dia naksir sama kamu ya?"

"Ah!! Apasih sih,San! Mulai lagi deh kamu. Males ah aku kalo ngomongin yang kayak gini. Udah berapa kali aku bilang ke kamu kalo aku gamau berharap sama laki-laki seperti dia,San. Dia terlalu baik banget buat aku. Jangan membuatku terbang terlalu tinggi terus karna jatuh itu sakit."

"Kamu yang ga pernah ngerti,Than. Sebagai sahabat aku cuma mau kamu berhenti mikirin hal-hal gila yang ngga pernah aku pikirin sebelumnya. Jadi tolong! Aku mohon kamu harus lebih menghargai dan menyayangi dirimu sendiri dibandingkan egomu itu."

"Oke.. oke.. Aku pergi sekarang, nanti pulang kantor aku nginep di rumah kamu ya. Nanti kita curhat lagi."

"Em.. Iya terserah ajadeh!"

-iapd-
Selasa, 21 Juni 2016

OVERWEIGHT ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang