18. Wanita itu...

5.8K 213 2
                                    

Thania POV

Aku baru saja sembuh dari sakitku dan mulai beraktifitas lagi. Ketika perjalanan ke kantor, aku merasa sangat haus dan membeli sebotol aqua tanggung di minimarket. Aku ternganga melihat seorang wanita bertengkar dengan wanita paruh baya di seberang jalan.

"Kau harus meninggalkannya! Anakku tak memiliki masa depan jika bersamamu! Ku akui kau sangat cantik tapi itu semua sudah tak ada gunanya sekarang."

"Tapi.. Aku sangat mencintainya, masih ada cara lain agar aku tetap bisa bersamanya. Tolong jangan lakukan ini padaku."

"Cukup!! Jauhi anakku dan tandatangani surat cerainya."

Aku terbawa perasaan ketika melihatnya, aku memikirkan jika aku berada di posisi wanita itu. Apalagi aku sangat sensitif dan paling tidak bisa mendengar perkataan yang ketus. Dia terlihat begitu cantik dan menarik, tapi apa alasan yang membuat ibu mertuanya itu ingin wanita itu berpisah dengan anaknya. Wanita cantik seperti itu saja bernasib seperti itu apalagi wanita gendut sepertiku?

Aku lalu melanjutkan perjalananku ke kantor, di kantor pekerjaanku sangatlah banyak ketika aku meninggalkannya saat sakit. Kelvin tak terlihat daritadi, entah bagaimana caraku untuk meminta tanda tangan agar tugas-tugasku cepat selesai.

Aku teringat dengan wanita yang ku lihat tadi pagi, dadaku seakan sesak membayangkan diriku bila menjadi dirinya. Pasti rasanya begitu hancur ketika dipaksa menjadi janda oleh mertuanya sendiri. Kemana suaminya? Kenapa dia tidak bertanggung jawab sama sekali dengan istrinya? Huft. Dasar lelaki memang mudah berpaling dan tak pernah puas dengan apa yang dimilikinya. Seharusnya ia bersyukur memiliki istri sesempurna itu.

20.00 pm

Syukurlah hari ini Kelvin berbaik hati padaku tak membiarkanku lembur seperti biasa hingga sangat larut. Aku pun melajukan mobil jazz berwarna silver milikku. Dan ku nyalakan radio untuk menemaniku di perjalanan.

Tiba-tiba ada seorang wanita yang melintas di tengah jalan dan membuatku mengerem mendadak. Aku sangat terkejut dan melihat keadaan wanita itu. Dia mabuk! Kondisinya sangat kacau dengan rambut yang berantakan serta high heels yang patah. Aku lalu keluar dari mobil dan merangkulnya ke dalam mobilku.

Aku membawanya pulang, di sepanjang perjalanan dia terus saja meronta dan memaki-maki dirinya sendiri. Tak jelas apa yang ia katakan karna aku sedang fokus menyetir. Baru saja aku hampir membahayakan nyawa orang tapi sekarang tidak lagi jadi aku harus lebih berhati-hati mengendari mobilku.

Setibanya di rumah aku mengganti pakaiannya dengan pakaian santai milikku dan membiarkannya istirahat. Besok pagi aku akan meminta penjelasannya.

-Keesokan harinya-

09.00 am

"Kau sudah sadar?"

Dia baru saja membuka matanya karena kordennya ku buka, membuat cahaya matahari begitu terik dan menyengat indra penglihatannya.

"Siapa kau? Dimana aku?"

"Aku Thania, kemarin malam aku hampir saja menabrakmu. Maafkan aku, aku melihatmu mabuk dan aku berfikir untuk membawamu ke rumahku."

"Kenapa tak kau biarkan saja aku mati?"

Dia berteriak padaku dan mengacak rambutnya frustasi.

"Kenapa? Jika aku menabrakmu aku akan masuk penjara dan kau? Mati ketika sedang mabuk? Tuhan akan memasukkanmu ke dalam neraka."

"Biarkan saja !! Aku sudah tidak perduli!! Tak ada gunanya lagi aku hidup di dunia ini."

"Kau bisa ceritakan padaku masalahmu, mungkin saja aku bisa membantumu."

"Tidak!! Tidak ada gunanya memberitahumu, tak ada satupun orang yang bisa membantuku."

"Setidaknya aku bisa menjadi temanmu yang akan selalu mendengar keluh kesahmu."

"Tapi aku tak mengenalmu bagaimana bisa kau menjadi temanmu?"

"Maka dari itu jadilah temanku sekarang."

"Tapi aku sulit mempercayai orang lain."

"Baiklah.. Aku akan siap mendengarkanmu kapanpun kau membutuhkan seseorang untuk merangkul kesedihanmu."

Aku beranjak pergi meninggalkannya, saat aku membuka pintu akan keluar dia mengatakan sesuatu.

"Tinggallah di sini temani aku."

"Hmm.. Baiklah dengan senang hati. Tapi sambil makan ya bubur sama susunya biar kamu lebih segar."

"Em.. Terima kasih."

"Jadi apa yang terjadi padamu?"

-iapd-
Minggu, 21 Agustus 2016



OVERWEIGHT ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang