5. Mulai berusaha

12.4K 415 3
                                    

-Keesokan harinya-

Thania terbangun lebih awal, pikirannya bercampur aduk karna kejadian kemarin. Masih di tempat tidurnya, berkali-kali ia mengacak-acak rambutnya dan menutup wajahnya dengan selimut.

"Oh tuhan kenapa pria itu melakukan hal itu? Dia pikir aku wanita murahan sehingga dia memperlakukan aku sebegitu murahannya? Aku benci dia!!"

Tok tok tok..

"Heyy... Mau sampai kapan kau tertidur? Kalau tidak bangun akan ku ajak kau pergi makan makanan yang enak di restoran mahal. Kau pasti tidak bisa menolaknya."

"Aku sudah menolaknya mentah-mentah kemarin tadi dia dengan santainya mengajakku makan?" Gumam Thania di dalam kamarnya.

"Heyyy nona kau sedang tidur apa bertelur?"

"Sudah ku bilang jangan temui aku lagi!!! Aku tidak ingin bertemu denganmu."

"Jika kau tidak ingin menemuiku berarti kau ingin aku memecatmu?"

"Lakukan saja jika itu maumu!"

"Tentu saja tidak! Aku tidak akan pernah mau melakukannya."

"Kenapa?"

"Jika kau keluar aku akan memberi tahumu."

"Tidak aku tidak mau keluar! Aku diet!"

"Ya sudah. Tapi aku akan makan ayam panggangku sendirian. Jangan menangid jika tidak aku sisakan."

"Terserah!!"

"Yasudah.. Maafkan aku. Aku berjanji tidak akan melakukannya lagi. Tapi aku benar-benar ingin membantumu. Apa kamu tidak ingin menurunkan berat badanmu? Aku sudah berjanji padamu untuk membantumu bukan?"

"Gausah. Aku beli obat pelangsing yang paling mahal aja nanti. Aku akan bekerja keras mencari uang dan aku akan membelinya nanti."

"Kau tidak perlu melakukan itu, sebaiknya kau tabung uangmu untuk masa depanmu. Aku yang akan membantumu dengan gratis! Ayolah Thania.. Jangan membantah atasanmu! Aku sudah berbuat baik padamu jadi jangan seperti ini."

"Oke. Aku akan menurutimu! Tapi jika kau macam-macam aku akan membunuhmu!"

"Iyaa aku berjanji."

Thania POV

Dia bangun lebih awal dariku, aku harus mencuci muka dulu dan mengganti baju. Kukenakan baju kaos berwarna hitam dan celana pendek selutut serta sepatu olahragaku.

Dia sudah berjanji untuk tidak melakukan itu lagi, semoga saja ia pria yang bisa dipercaya untuk menepati janjinya.

Kulangkahkan kakiku keluar kamar dan mencari Kelvin. Tidak ada tanda-tanda kan dirinya, apa aku harus mencari ke kamarnya? Ah aku ketuk saja dulu pintunya.

Tok tok tok...

"Kelvin... Apa kau di dalam? Aku sudah siap." Dia membuka pintunya, dengan baju kaos putih dan celana selutut berwarna abu-abu. Oh tuhan aku akui dia tampan, eh, sejak kapan aku bisa tertarik dengannya. Tidak,tidak,tidak! Dia laki-laki yang kaya raya, memiliki segalanya, tak mungkin dia akan tertarik padaku walaupun dia sudah melakukan itu padaku. Tapi aku harus melupakannya agar tidak terlarut dalam perasaan ini.

"Kau sudah siap? Lama sekali aku menunggumu."

"Maaf."

"Baiklah, sekarang kita ke halaman belakang."

"Iya." Aku berjalan di belakangnya, mengikuti jalannya dari belakang. Oh entah apa yang harus kulakukan, ini terasa sangat canggung.

"Apa kau sudah baikan?" Pertanyaannya membuyarkan lamunanku.

"Sudah."

"Ya tuhan, aku muak dengan semua jawaban singkatmu."

"Maafkan aku, aku tidak ber-.." belum selesai aku berbicara dia sudah memotong perkataanku.

"Jangan lakukan itu lagi, aku tidak suka. Dan kita sudah sampai, mulai dari sini terus berlari ikuti aku dan aku tidak memakai batasan berapa kali putaran, sampai mana, dan dalam waktu berapa. Yang harus kau lakukan hanya mengikutiku, ikuti perintahku dan jangan mengeluh! Kau tau kan aku tidak suka jika orang yang bekerja denganku mengeluh."

"Aku akan berusaha sekeras mungkin, suatu kehormatan untuk sekretaris sepertiku yang dibantu urusan pribadinya oleh bosnya sendiri. Terima kasih banyak atas bantuan anda."

"Iya iya iya cukup basa basinya, ayo lari."

Aku dan dia berlari bersama, aku sangat lelah, nafasku tak teratur, aku sudah tidak tahan.

"Kelvin, bisa-kah a-ku berja-lan du-lu nafas-ku su-dah tidak ku-att." Ucapku terbata-bata karena nafasku yang mulai habis.

"Hah kau merepotkan saja, baru beberapa putaran sudah mau berjalan."

"Maafkan aku, aku memang payah."

"Yasudah berjalan 15 menit dulu, setelah itu kita ke tempat gym ku."

Setelah melewati hari ini yang sangat  melelahkan untuk berolahraga aku dan Kelvin makan siang. Aku hanya membuatkan untuknya dan aku hanya meminum jus wortel dan jus tomat.

"Kau yakin tak lapar?"

"Yakin."

-iapd-
Jumat, 24 Juni 2016

OVERWEIGHT ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang