29. Suatu saat nanti

3.1K 181 6
                                    

Thania Pov

Aku menatap wajah dan tubuhku di cermin, aku sangat sangat kurus sekarang. Namun aku merasa aneh pada tubuhku, tak ada lemak lagi. Aku menyentuh wajahku dan kedua tanganku yang hanya terasa tulang saja. Aku telah berubah, sejak dulu memang ini yang aku inginkan.

Semua mata tertuju padaku, ketika aku berjalan berdampingan di samping Kelvin banyak pria yang menatapku. Kadang Kelvin akan bersikap dingin saat menyadari bahwa ada pria yang menatapku. Sering kali aku dibuat bingung harus melakukan apa ketika bersama dirinya. Dia memang tampan, namun aku tidak mencintainya.

Penata rias selesai dengan pekerjaan untuk mendandani diriku layaknya putri malam ini.

"Kami permisi dulu nona."

"Ah, apakah sudah selesai?"

"Iyaa sudah, nona tunggulah disini. Mr.Kelvin berpesan untuk menyuruh nona menunggunya."

"Untuk apa? Bukankah nanti dan setelah ini pun aku akan bertemu dengannya sepanjang hari?"

Para penata rias tertawa kecil mendengar kepolosanku. "Jangan begitu nona, dia calon suamimu. Wanita di luar sana sangat cantik dan menawan, tapi yang aku dengar ia tidak bisa fokus menyambut tamu undangan tanpa nona."

"Benarkah? Aku tak yakin akan hal itu."

"Nona bisa saja mengelak, kalian memang pasangan yang sangat serasi."

"Baiklah, terima kasih."

"Ya sudah nona kami permisi."

"Hmm.."

Aku menarik nafas panjang dan mencoba menenangkan diri. Aku mencoba tersenyum menatap jendela besar yang ada di hadapanku. Mencoba melupakan semua masalah dalam diriku, melupakan Dennis dan memulai hidup baru dengan Kelvin. Setidaknya cintanya saja sudah cukup untuk kita berdua. Waktu akan membantuku untuk mencintainya.

 Waktu akan membantuku untuk mencintainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-Di sisi lain-

Kelvin Pov

"Kelvin...." panggil seorang wanita paruh baya itu.

"Iyaa mah."

"Dimana calon pengantinmu?"

"Masih bersiap-siap."

"Cari dong sayang, masa kamu terus-terusan nerima tamu disini. Mama tau kamu ga fokus daritadi karena udah ga tahan mau ketemu Thania kan?"

"Iya nih,Ma. Kelvin suka ga percaya diri di depan Thania, jantung Kelvin berdetak tak teratur."

"Apa kau benar-benar mencintainya?" Mrs. Geeks mencoba menggoda anaknya itu.

"Jangan mempertanyakan hal yang sudah pasti seperti itu,Ma."

"Hahaha.. Baiklah, cepat cari wanitamu itu."

Kelvin berjalan menuju ruangan dimana Thania dirias

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kelvin berjalan menuju ruangan dimana Thania dirias. Ketika sampai di depan pintu, Kelvin menyandarkan tubuhnya ke dinding dan menyelipkan tangannya ke saku celananya.  Senyum tipisnya terukir manis di bibirnya,  menatap wajah Thania yang sedang tersenyum menghadap jendela.

Hati Kelvin sangat bahagia melihat kondisi Thania yang mulai membaik. Ia berharap agar Thania bisa mencoba mencintainya suatu saat nanti.

Lamunan Kelvin terhenti ketika Thania melihatnya sedang menatapnya tanpa berkedip.

"Kelvin..."

"Eh... Hmmm..."

"Ada apa?"

"Inii... anu... Mama menyuruhku untuk mencarimu agar kau mau pergi ke bawah karena semua orang sudah menunggu pengantin wanitanya."

"Benarkah?"

Kelvin sangat salah tingkah ketika Thania memberikan senyuman termanisnya malam ini. Perasaan bahagia bercampur blushing sedang dirasakan oleh seorang Kelvin Geeks? Ini hanya berlaku jika sedang dihadapan Thania. Hatinya luluh pada wanita yang ada di hadapannya kini sejak pertama kali bertemu.

"Iyaaa. Ayoo kita menemui para tamu undangan." Kelvin mencoba meraih tangan Thania namun terhalang oleh gaunnya yang begitu panjang.

Melihat Kelvin yang merasa risih dengan gaunnya, tiba-tiba Thania mencondongkan tubuhnya agar bisa menggapai tangan Kelvin.

"Kau yang memilihkan gaun ini untukku, jadi jangan mengeluh karena kau jadi tidak bisa menggapai tanganku. Aku tak perduli serumit apa gaunku malam ini, yang pikirkan hanyalah perasaanmu padaku. Maaf..."

"Kenapa minta maaf?"

"Karena aku sedikit mengotori gaun ini, aku tidak betah memakainya terlalu lama."

"Huh.. Seharusnya aku memilihkan gaun yang lebih sederhana."

"Tapi tak apa, aku suka."

Kelvin tersenyum pada Thania dan mencium pipinya. Prilaku Kelvin membuat Thania terkejut dan tersenyum malu. "Ayo kita mulai acaranya."

********

Kelvin sudah berdiri di altar pernikahan, tak sabar menanti sang pujaan hati dan segera menggendongnya ke dalam rumah baru mereka. Kelvin sudah mempersiapkan semuanya secara detail, hidupnya akan dimulai dimulai dari sekarang bersama Thania.

Tak lama kemudian, Thania berjalan ditemani 2 orang gadis kecil yang sangat cantik dan manis. Mereka adalah keponakan Kelvin, Thania sudah tak memiliki keluarga yang mau datang ke pesta pernikahannya. Sesaat ia memikirkan Dennis, namun Thania sudah tak ingin bertemu dengan orang yang pernah menjadi kakaknya itu.

Di luar itu semua, Thania mencoba melupakan segalanya dan fokus pada pernikahannya bersama Kelvin. Tatapan Kelvin tak pernah lepas dari Thania. Wanita itu sangat cantik malam ini, tiada tandingannya. Kelvin dan Thania mengucap janji suci untuk membina rumah tangga yang baik dan harus saling menghormati dan menghargai serta setia satu sama lain. Seluruh tamu undangan bertepuk tangan dan tertawa histeris ketika Kelvin mengecuo bibir Thania di hadapan semua orang setelah menyematkan cincin berlian pada Thania.

Malam ini adalah malam yang sangat indah bagi Keluarga Geeks. Karena Kelvin sudah menikah dengan wanita yang ia cintai.

Di sudut ruangan, terlihat Dennis sedang menatap acara pernikahan adiknya itu yang ia yakini sedang menghilang entah kemana. Ternyata ia memutuskan untuk menikah dengan Kelvin bahkan tanpa persetujuannya.

Harus Dennis akui jika hatinya sangat cemburu melihat pemandangan di hadapannya kini. Wanita yang pernah menjadi adiknya sekaligus wanita yang dicintainya sudah menikah dengan orang lain. Kini cinta pertamanya telah pergi jauh meninggalkannya bahkan sebelum ia menyatakan cintanya.

"Apa ini yang kau inginkan Thania? Apa kau akan bahagia jika bersamanya? Kita memang pernah menjadi saudara tapi pada kenyataannya kita tidak sedarah. Kenapa begitu sulit kau bisa menerimaku dan mengubah rasa sayang kepada seorang kakak menjadi rasa cinta untuk seorang kekasih?"

Dennis berjalan meninggalkan suasana bahagia yang tengah dirasakan oleh Keluarga Geeks dan tamu undangannya.

"Jika aku tak bisa memilikimu, maka Kelvin juga tidak bisa."


-iapd-
Jumat, 07 Oktober 2016

Sepi banget yaa? Kira-kira masih ada yang niat baca ga ya? Kalo masih niat aku update minta vote sama commentnya dong :((


OVERWEIGHT ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang