4. Lakukan bersamaku

13.7K 500 8
                                    

Kelvin POV

Aku sangat tidak mengerti dengan apa yang wanita ini pikirkan, aku menyuruhnya beristirahat tapi kenapa dia keras kepala? Dia tak akan mengerti betapa khawatirnya aku padanya.

"Thania!! Bangun!! Arghh dasar keras kepala." Kelvin menggendong Thania ke kamarnya, disentuhnya kening Thania yang terasa panas kemudian Kelvin mengompres Thania. "Cepatlah sembuh Thania, jangan kau lakukan ini padaku! Aku sangat khawatir."

Aku sudah memanggil dokter pribadiku untuk datang kesini.

"Bagaimana keadaannya dok?"

"Dia sedang diet ya? Dia juga kelelahan. Sebaiknya dia harus makan dengan baik jika tidak dia tidak akan memiliki energi."

"Baiklah. Terima kasih dokter."

"Baik saya permisi dulu."

Diet? Bagaimana bisa dia diet? Aku tak habis pikir dengan pekerjaan yang aku berikan padanya dia bisa-bisanya diet? Salahku juga tidak memperhatikan pola makannya. Aku bahkan tidak tau dia makan atau tidak. Hah. Dia sudah mulai sadar.

"Uhh.. Aku kenapa?" Perlahan Thania membuka mata dengan kepalanya yang masih pusing.

"Kamu pingsan, kamu diet ya?"

"Hah?"

"Kamu kan tidak terlalu gendut, kamu hanya berisi sedikit tapi kenapa kamu menyiksa dirimu seperti itu? Dengan tubuh yang sekarang kamu pun terlihat seksi."

"Apa? Ma-maksudnya? Aku tidak apa-apa aku hanya tidak nafsu makan."

"Sudahlah jangan menyiksa dirimu seperti itu jika kau kamu aku bisa membantumu untuk mendapatkan tubuh yang ideal."

"Benarkah? Bagaimana caranya?"

"Olahraga. Tinggallah denganku disini, aku memiliki halaman yang luas kita bisa olahraga dengan leluasa disini."

Oh tuhan entah aku habis makan apa tadi sehingga ide bagus secara tidak sengaja terlontar jelas keluar dari bibirku. Aku berharap ia menyetujuinya.

"Baiklah. Mohon bimbingannya pak agar aku bisa hidup sehat untuk menurunkan berat badan saya."

"Okee, besok setelah kamu baikan. Pagi-pagi jam 5 kamu bangun untuk jogging dengan saya. Kamu pagi-pagi minum air putih trus setelah jam 12 kamu boleh makan apapun tapi sedikit, mulai sekarang kamu boleh makan tapi tanpa nasi itupun harus dikit. Jangan makan yang manis-manis dan dingin itu akan memberi lemak yang sangat banyak. Minum air putih yang banyak saja ya."

"Okeee siap bos."

"Yaudah sekarang kamu istirahat aja ya."

"Iya." Melihat Kelvin pergi Thania bergegas memegang tangan Kelvin. "Makasih Kelvin, kau sangat baik padaku."

"Aku atasanmu, kau sekretaris pribadiku jadi kau adalah tanggung jawabku. Jadi jangan pernah berfikir kau bisa melalukan semua hal sendiri. Aku tak suka dengan sikapmu yang sok mandiri itu. Tidak ada manusia yang tidak membutuhkan orang lain."

"Iyaa direktur bawel."

"Apa?"

"Tidak, kau sangat tampan hari ini."

Kelvin menarik tangan Thania dan membungkuk menghadap dekat dengan wajahnya.

"Kau kira aku tidak mendengarnya? Aku akan terus bawel jika kau terus saja keras kepala."

"Emm.. Maafkan aku. Aku sangat tidak bermaksud un-...." belum selesai Thania menyelesaikan pembicaraannya, dirinya terpaku dibuat terkejut oleh perlakuan Kelvin.

Bibirnya sangat merona, aku sudah tidak tangan lagi melihat tubuhnya yang sangat seksi nan menggoda itu. Bajunya berwarna putih dan dengan celana hitam selututnya mampu membuat diriku tak kuasa mengendalikan diriku. Aku menciumnya, aku menikmatinya, tapi dia hanya terdiam tak membalas ciumanku. Aku melepaskannya, aku tau ini yang pertama untuknya namun aku bisa mengerti tak seharusnya aku melakukan ini.

"Aku pergi dulu, cepat sembuh." Dengan sikap dingin Kelvin meninggalkan Thania yang masih berusaha mencerna apa yang barusan terjadi kepadanya.

"Tung-tunggu."

"Ah? Iya.. Ada apa?"

"Jangan lakukan ini lagi, aku tidak suka! Dan jangan menganggap bahwa aku menyukainya karena itu tidak akan terjadi. Kau atasanku dan aku hanya seorang sekretaris yang ingin menunjukan kinerjaku dengan baik. Jadi aku mohon agar kau menjauhiku karena aku bukanlah sekretaris yang seperti itu! Aku masih punya harga diri, aku disini untuk bekerja dan memberikan yang terbaik untuk perusahaan. Bukan untuk menggoda atasanku sendiri dan memanfaatkannya. Tolong jangan posisikan aku sebagai wanita yang serendah itu."

"Tapi aku sama sekali tidak berfikir seperti itu."

"Dan aku juga tidak perduli apa yang kau pikirkan, aku hanya perduli mengenai telingamu apa sudah mencerna kata-kataku dengan baik karena aku tidak ingin mengulang kata-kata yang sudah aku sebutkan panjang lebar tadi."

"Tapi Thania aku..."

"Pergi dari sini aku ingin sendiri!!"

-iapd-
Kamis, 23 Juni 2016

OVERWEIGHT ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang