19. Pengalaman berharga

5.4K 213 2
                                    

Aku beranjak pergi meninggalkannya, saat aku membuka pintu akan keluar dia mengatakan sesuatu.

"Tinggallah di sini temani aku."

"Hmm.. Baiklah dengan senang hati. Tapi sambil makan ya bubur sama susunya biar kamu lebih segar."

"Em.. Terima kasih."

"Jadi apa yang terjadi padamu?"

"Semuanya berawal dari 5 tahun yang lalu, ketika aku berumur 17 tahun."

Gadis di usia itu sangatlah labil, ia akan lebih mudah terpengaruh apa yang dia lihat indah. Waktu itu aku lumayan berisi dan teman-teman yang biasa aku ajak hangout, mereka semua kurus dan aku paling gendut diantara mereka.

Aku sudah mulai risih ketika kami jalan dan ada segerombolan lelaki dari kelas lain melihat kami lewat ketika pulang sekolah. Sebagai gadis yang normal tentulah malu jika mengalami hal itu. Wajahku memerah dan aku tak berani menatap mereka.

Tapi ketika mereka hanya melirik teman-temanku, saat itu aku sadar bahwa aku bukanlah apa-apa. Aku tidak cantik, pantas saja mereka tidak melirikku.

Ketika menginjak seusiaku, teman yang lain sudah mulai bermake up dan bergaya modis. Namun aku? Berusaha bergaya modis pun tak ada gunanya.

"Aduhh bajunya gaada yang cocok, yang lain pada cantik make yang ini. Ini lagi ngetrend tapi kalo aku yang make kok malah jelek gini sih!"

Lalu aku mulai mencari solusinya di internet dan dari berbagai macam sumber. Aku membacanya dan aku mulai tertarik. Aku mulai menabung untuk membeli obat pelangsing. Namun selalu saja gagal dan berakhir pada aku menyerah dan makan seperti biasa.

Postur badanku tetap saja seperti awal, aku sangat frustasi sampai akhirnya aku bertekad untuk membeli obat pelangsing yang paling mahal dengan cara cepat dari obat-obat yang pernah aku minum. Lalu jadilah aku yang seperti sekarang. Aku sangat senang dan menyukai postur tubuhku yang sekarang.

Sampai akhirnya aku memiliki hubungan dengan mantan ketua osis di sekolahku. Aku sangat senang, sampai akhirnya kami memutuskan untuk menikah. Aku mati-matian menurunkan berat badanku. Ketika 2-3 kg saja berat badanku naik maka aku kembali membeli obat pelangsing tapi.

Tapi sekarang aku sangat menyesal karena suda meminum obat sial*n itu. Karena itu semua membuatku tak bisa mempunyai anak. Ibu mertuaku membenciku dan memaksaku untuk menjadi janda tidak terhormat. Dibuang oleh suami dan ibu mertuaku sendiri adalah hal yang sangat membuatku ingin bunuh diri saja.

Untuk apa hidup? Aku seorang janda dan kalau pun menikah lagi aku tak bisa memiliki seorang anak. Hidupku seakan hancur, kini aku tak memiliki siapapun. Apa aku menjadi pelacur saja? Aku mendapatkan uang dan kesenangan tanpa ada yang membuatku menderita dengan segala hiruk pikuk dunia yang kelam ini?

Thania ternganga mendengar isi hati wanita itu. Hal itu sudah cukup menyadarkan Thania untuk berambisi menjadi kurus.

"Aku juga memiliki ambisi untuk kurus dan aku sudah mengonsumsi obat pelangsing. Tapi itu membuatku bolak balik ke toilet dan sempat sakit. Jadi aku memutuskan untuk berhenti meminumnya."

"Hentikan saja sebelum terlambat, periksakan ke dokter agar bisa di tangani sejak dini."

"Baiklah.. Nanti akan ku lakukan, siapa namamu?"

"Namaku Revalina Putri, bisa dipanggil Reva atau Lina."

"Kau bisa tinggal di sini bersamaku, lagian rumah besar ini sangat sepi. Aku hanya tinggal berdua dengan kakak laki-lakiku."

"Terima kasih Thania, kau sangat baik. Jika aku sudah memiliki tempat tinggal baru aku akan pergi dan membayar semua kebaikanmu."

"Jangan, tak semua kebaikan perlu dibalas Reva."

"Terima kasih.. Hanya terima kasih yang bisa aku katakan."

"Sama-sama."

-iapd-
Minggu, 21 Agustus 2016


OVERWEIGHT ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang