27. Itu berlebihan

3.3K 157 9
                                    

Dennis POV

Sudah seminggu lebih aku tidak melihat keadaan Thania. Ketika aku sarapan, ia sudah berangkat ke kantor mendahuluiku. Ketika aku pulang ke rumah, ia sudah tidur. Aku merasa seperti ia berusaha menghindar dariku tapi untuk apa? Apa kesalahanku padaku? Lagipula tidak biasanya ia menjauhiku.

Tapi aku sedang tidak bisa melakukan apapun, pasien di rumah sakit sedang meningkat drastis. Hal itu membuatku tidak bisa menemui Thania di jam makan siang hanya untuk sekedar melepaskan rasa rinduku dengan memandang wajah cantiknya.

Aku merogoh saku di jas putih dan mengusap layar handphoneku dan mencari kontak Thania. Aku sudah berkali-kali meneleponnya tapi akhir-akhir ini handphonenya sering tidak aktif, dan sekalinya di angkat pun ada terlontar 2 hingga 3 patah kata saja. Lama-lama prilaku barunya ini membuatku ingin teriak frustasi. Namun semua tak bisa ku lakukan, hal itu hanya akan membuat berita terpanas sepanjang masa ketika dokter tampan yang sangat jenius ini mendadak gila karena terlalu banyak pasien atau mungkin saja karena terlalu lama sendiri. Seperti judul lagu, hahaha..

"Hey sayang."

"Hm.. Kenapa kak?"

"Kenapa suaramu? Kamu sakit? Kakak kangen, udah seminggu lebih ga liat kamu. Kok kakak ngerasa kamu kayak ngehindar dari kakak? Tapi itu ngga mungkin kan? Dari kecil kita selalu sama-sama, jadi kamu ga lagi menghindar atau ngambek kan?"

"Nggak kok kak, aku cuma lagi kecapekan aja. Aku ngambil banyak kerjaan supaya ga bosen di rumah."

"Serius gapapa?"

"Iya gapapa kok."

Akhirnya dengan suaranya juga, tapi kok suaranya lemes gitu sih? Seharusnya Kelvin bisa mengurangi pekerjaan yang Thania ambil. Setelah pekerjaanku sudah stabil lagi aku akan meneleponnya dan menyuruhnya untuk mengurangi paekerjaan Thania, jika tidak dia akan merasakan pelajaran dari ku.

*******

Kelvin POV

Sudah 4 jam aku menatap wanita itu sedang serius berkutat dengan berkas-berkas yang menumpuk itu. Aku heran padanya, selama seminggu ini ia meminta banyak pekerjaan padaku. Apa Dennis tidak pernah memperhatikan pola makanannya sehingga Thania menjadi sangat kurus sekarang? Sialan, lihat saja jika aku melihatnya akan kuberi pelajaran pria sok tau itu.

"Thania.."

"Ehmm.."

"Sudah jam makan siang, temani aku makan di luar."

"Tidak, kau saja."

"Ayolah.. Makanlah denganku, kau terlihat sangat kurus akhir-akhir ini. Lagipula kau tidak seharusnya diet berlebihan seperti itu."

"Bukankah aku sudah terlihat lebih cantik seperti ini?"

"Apanya yang cantik? Kau sudah tidak sexy lagi Thania."

"Jadi kau hanya menyukaiku saat aku terlihat sexy? Berarti sekarang kau tidak menyukaiku lagi kan?"

"Bukan begitu.. Aku menerimamu apa adanya, mau kau overweight atau underweight sekalipun aku tidak perduli. Aku hanya ingin kau menjadi dirimu sendiri dan tetap bersamaku."

"Gombal!!"

"Bay the way, dari mana kau tau jika aku menyukaiku?"

"Hah! Pertanyaan macam apa itu? Kau sudah mengatakannya padaku berulang kali."

"Benarkah? Jadi kau sudah menyukaiku juga?"

"Tidak!"

"Aasshhh... Kau ini memang benar-benar..."

"Sudahlah, makan sendiri saja! Aku sama sekali tidak ingin makan."

"Terserah kau saja. Tapi jika kau sakit aku tidak akan memaafkanmu."

"Yayayaya.. Whatever!"

Kelvin meninggalkan Thania di ruang kerjanya, Thania masih sibuk dengan pekerjaannya. Untuk melampiaskan segala beban di pikirannya, ia mengambil banyak sekali kesibukan di kantor dan tidur ketika sampai di rumah. Ia ingin melupakan segalanya dan ingin sendirian.

Selama seminggu lebih ia tidak makan apapun kecuali air putih. Tak ada lagi nafsu makan di dalam dirinya. Yang ada hanyalah kesedihan, tidak seperti dulu yang ia rasakan ketika menahan lapar itu sangatlah sulit. Namun kini berbeda, ia tampak sangat kurus sekarang. Dari berat badan 59 menjadi 52 itu pun disertai olahraga yang terus menerus setiap pagi dan malam.

Brukkk...

Thania merasakan pusing di kepalanya dan mulai tak sadarkan diri. Tubuhnya terjatuh ke lantai dan kertas-kertas di atas mejanya berantakan serta beberapa yang jatuh ke bawah.

Di sisi lain, Kelvin yang sudah ada di basement kembali ke ruangannya karena lupa mengambil kunci mobil. Diketuknya pintu ruangannya namun tak ada jawaban.

"Tumben ga nyaut, lagi ngambek kali ya."

Kelvin memutuskan untuk membuka pintu dan melihat ke meja sekretarisnya itu namun tak ditemukan siapapun. Kelvin mendekat dan melihat Thania yang sedang terlentang di lantai.

"Thania kau..."

Kelvin segera mengambil kunci mobilnya dan mengangkat Thania ke mobilnya. Tak perlu berapa pasang mata yang melihatnya menggendong sekretarisnya itu. Yang terpenting adalah tidak terjadi sesuatu dengan Thania.

-iapd-
Rabu, 14 September 2016

OVERWEIGHT ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang