3. Kau membuatku khawatir

12.8K 576 13
                                    

Kelvin mendapatkan jadwal meeting yang teramat padat pekan ini, membuat Thania kewalahan mengurus semuanya. Kelvin memiliki semangat yang membara ketika bekerja apalagi wanita yang disukainya selalu menemaninya kemanapun.

"Apa kau kelelahan?"

"Ti-tidak pak, saya baik-baik saja." Thania memijat pelipisnya, wajahnya sangat pucat.

"Hari ini kita ke rumahku, kau juga harus ikut karna pekerjaan sangat menumpuk dan maafkan aku sudah membuatmu tak pernah pulang selama sepekan ini."

"Tidak apa-apa pak, jangan khawatirkan tentang itu. Ini memang sudah tugas saya."

"Apa pekerjaan ini membuatmu tidak betah Thania?"

"Tidak sama sekali pak. Saya mohon jangan berfikir seperti itu, hanya saja saya perlu kerja keras yang ekstra untuk hal ini. Jangan khawatir saya bisa menjaga diri saya."

"Baiklah, saya sangat senang dengan hasil kerja kerasmu. Aku tidak salah memilihmu menjadi sekretaris pribadiku, jadi saya harap kamu bisa betah menjadi sekretaris saya."

"Iya pak, terima kasih sudah percaya kepada saya."

"Sudah sampai." Rumah megah seperti istana dengan arsitektur yang mewah dengan tumbuhan hijau yang menghiasi halaman depan rumah membuat rumah itu tampak rumah sang raja di negeri dongeng sangat luas sekali.

"Bagus sekali rumah bapak."

"Hah sudahlah, panggil Kelvin saja jika diluar kantor."

"Tapi pak.."

"Kamu mau membantah saya?"

"Tidak pak-eh-Kelvin."

"Bagus, ayo masuk." Mereka berdua pun masuk ke dalam rumah yang di dalamnya tak jauh mewah dengan di luarnya.

"Barang-barang di rumah ini sangat berkilau pasti harganya mahal-mahal sekali. Sebaiknya aku harus berhati-hati untuk tidak berdekatan dengan benda-benda itu karena jika aku tak sengaja memecahkannya gajiku pun belum tentu sanggup membayarnya." Batin Thania seraya menyusuri pandangannya ke seluruh sudut ruangan.

"Sudah puas liat-liatnya? Sebaiknya kamu istirahat dulu saya ada kamar kosong di atas. Ayoo kuantar." Mereka pun naik ke lantai atas. "Ini ruangan untukmu dan kau liat ruangan di sebelah sana? Itu ruangan kerjaku nanti setelah kau selesai beristirahat hari ini. Besok pagi kau harus sudah menyiapkan keperluanku di sana, mengerti?"

"Siap bos, saya mengerti." Thania menaikkan tangannya seperti menghormat kepada bendera saat upacara di sekolah -haha- dan tersenyum manis kepada Kelvin. Jangan ditanya bagaimana perasaan Kelvin, hatinya tiba-tiba berdegup kencang melihat Thania tersenyum padanya dan caranya menghormat membuatnya terlihat seperti anak kecil. "Sungguh jangan berperilaku seperti itu kau sungguh membuatku tidak tahan Thania, kau sangat menguji kesabaranku." Batin Kelvin.

Kelvin meninggalkan Thania dan pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri. Sementara Thania pun juga mandi tapi dia langsung ke dapur dan menyiapkan makanan untuk makan siang.

"Huft. Finish..."

"Apa yang kau lakukan?"

"Mencuci baju."

Kelvin memutar bola matanya dan duduk di meja makan. "Cepat hidangkan bajunya aku sudah sangat lapar."

"Hahaha." Thania tertawa kecil melihat bosnya itu membalas gurauannya.

"Kenapa tertawa?"

"Tidak, aku hanya tak menyangka kau akan membalas gurauanku."

"Apa aku tidak cocok untuk bercanda?"

"Hmm entahlah. Biasanya kau kan sangat cuek, aku tak yakin akan hal itu."

"Sudahlah berhenti tersenyum seperti itu, apa kau sedang tebar pesona denganku karena sudah memasak, makan berdua denganku dan selalu tersenyum seperti itu padaku?"

"Hah? Aku memasak karena aku lapar dan aku tidak mengajakmu kau saja yang datang kesini sendiri! Dan aku tersenyum karena aku bersikap ramah kepadamu karena kau bosku! Apa aku salah? Yasudah! Makan saja sendiri, aku tidak perduli setelah ini kau akan memecatku tapi ini sudah keterlaluan apa kau menganggapku serendah itu?"

Kelvin terkejut melihat reaksi Thania yang marah padanya, sungguh Kelvin tak bermaksud. Dengan sigap Kelvin bangun menarik tangan Thania. "Jangan kemana-mana, kenapa kau cepat sekali marah? Aku kan hanya bercanda! Aku tidak akan memecatmu jadi duduklah dan makan bersamaku. Aku tidak suka jika kau kurus jika tidak makan, ayolah jangan seperti anak kecil."

Thania hanya diam saja dan kembali makan. Setelah selesai Kelvin kembali ke ruang kerjanya dan Thania mencuci piring kotor lalu ke ruang kerja Kelvin.

"Ini berkas-berkas yang perlu ditanda tangani."

"Kau tidak tidur semalam?"

"Tidak."

"Apa yang kau lakukan? Aku sudah menyuruhmu beristirahat kemarin kenapa kau tida menuruti kata-kataku?"

"Jika kau sakit kau akan sangat merepotkanku."

"Tidak, sudah ku bilang jangan khawatirkan aku! Aku bisa menjaga diriku sendiri lagipula aku harus menyelesaikan tugasku jika tidak aku tidak akan bisa tidur."

"Arghh.. Keras kepalamu sungguh membuatku lelah."

*Brakk..
Thania pingsan di hadapan Kelvin.

Kelvin POV

Aku sangat tidak mengerti dengan apa yang wanita ini pikirkan, aku menyuruhnya beristirahat tapi kenapa dia keras kepala? Dia tak akan mengerti betapa khawatirnya aku padanya.

"Thania!! Bangun!! Arghh dasar keras kepala." Kelvin menggendong Thania ke kamarnya, disentuhnya kening Thania yang terasa panas kemudian Kelvin mengompres Thania. "Cepatlah sembuh Thania, jangan kau lakukan ini padaku! Aku sangat khawatir."

-iapd-
Rabu, 22 Juni 2016

OVERWEIGHT ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang