16. Flashback complete

5.6K 235 2
                                    


F

LASHBACK COMPLETE ON

Seorang anak laki-laki yang baru saja pulang dari sekolah sudah mendapati suara keributan dari ruang tamu di rumahnya. Entah apa yang terjadi yang jelas suaranya sangat jelas dan berantakan. Hatinya terasa tak tenang dan jantungnya berdetak tak karuan. Sebuah kekhawatiran yang amat sangat merasuki pikirannya.

"Ayah.. Ibu... Dennis pulang."

Tak ada sahutan dari siapapun, entah dimana pembantu mereka sampai tidak ada yang terlihat hanya terdengar suara-suara pertengkaran yang sangat memuakkan untuk ia dengar. Barang-barang yang dahulu seperti saksi bisu keharmonisan keluarga namun sekarang dihancurkan begitu saja tanpa memikirkan hati yang patah karena menyaksikan secara langsung proses kehancuran ini terjadi.

Ingin rasanya laki-laki itu menghilang dari dunia ini, mungkin itu akan membuat hidupnya lebih baik. Selama hidupnya ia belum pernah dan tak pernah sedikitpun terfikir bahwa hal ini akan terjadi di sepanjang perjalanan hidupnya.

"Ayah.. Jangan!!" Dennis menghentikan tindakan ayahnya yang mengambil vas bunga yang akan dilemparkan kepada Ms.Emerald. "Jangan lakukan itu ayah!! Apa salah ibu?"

"Jangan ikut campur urusan orang tua!!! Pergi kamu sana!!"

"Tidak!! Aku akan di sini bersama ibu." Dennis memeluk ibunya yang bibirnya sudah membengkak dan mengeluarkan darah segar. Membuat Dennis merasa bertanggung jaeab untuk melindungi ibunya dari amarah sang ayah.

"Minggir kamu!!! Dia bukan ibu kandungmu!!!"

"Ah? Ma-maksud ayah? Tidak!! Dia ibuku!! Hanya dia satu-satunya ibuku dan aku anaknya." Dennis menatap ke arah Ms.Emerald dengan tatapan meminta penjelasan atas apa yang telah dikatakan oleh Mr.Emerald tadi. "Apakah benar yang dikatakan ayah,bu?"

"Kau adalah anak Selly!! Kau bukan anaknya!! Kau hanya anak yang dapat belas kasihan dari wanita itu!! Betapa bodohnya dia selama ini ia tak menduga bahwa kau adalah anak dari selingkuhanku."

"Apa? Apa yang ayah katakan? Tak seharusnya ayah mengatakan itu semua."

"Sudahlah!! Kita sebagai lelaki tak usah menjadi munafik dan sok lemah. Kita harus berada di atas perempuan dan jangan pernah lemah hanya karna wanita menangis di deoan kita."

"Cukup!! Jangan dengarkan kata-kata lelaki bejat itu! Dia hanya akan memberikan pengaruh buruk padamu. Dan kau? Laki-laki biadab tak berperasaan!! Dia juga bukan anakmu!!! Aku sudah tau sejak dulu kau bermain api di belakangku dengan Selly. Dan asal kau tau, dia sudah tidak gadis lagi. Aku sudah tau bahwa ia hamil sebelum kukenalkan denganmu. Jadi di sini siapa yang dibohongi dan membohongi sebenarnya."

"Kurang ajar kau!!"

"Cukup!!! Jangan sakiti ibuku lagi. Apapun yang sebenarnya terjadi dia tetap ibuku!! Jadi pergilah dan jangan ganggu ibuku lagi."

Suara pecahan kaca terdengar sangat keras dsri kamar Thania. Entah apa yang gadis itu lakukan sehingga membuat suara sebesar itu.

Orang tuanya yang tadinya sedang bertengkar hebat kini menjadi hening dan kebingungan.

"Suara apa itu?" Mr.Emerald yang tadinya sangat emosi kini perhatiannya teralihkan pada suara itu.

"Thania..." Ms. Emerald megatakan nama anaknya dengan suara lirih."

Mr. Emerald berlari menuju kamar putrinya itu diikuti oleh Ms. Emerald. Pintu kamarnya tidak dikunci namun sudah terlihat bahwa jendelanya rusak dan mereka mendekati jendela itu dan melihat ke bawah. Sebuah lampu tidur pecah berserakan di bawah.

Suara air dari kamar mandi terdengar, Mr. Emerald mencoba untuk membuka namun di kunci dari dalam. Ia mendobraknya dan mendapati keadaan putrinya yang tak sadarkan diri. 

Gadis berumur 15 tahun itu sepertinya sangat murka, ia lalu kembali ke kamar mandi dan merendam dirinya. Pintunya sudah terkunci dan dilihatnya sabun cair yang biasa ia gunakan untuk mandi sekarang ia meneguk sabun cair itu. Ia terlihat habis menangis seharian dan mengunci kamar mandinya dari dalam. Lalu gadis itu dibawa ke rumah sakit.

Setibanya di rumah sakit...

"Bagaimana keadaan putri saya dok?"

"Putri bapak sangat kritis dan saya harap ia bisa segera sadar. Jika tidak mungkin akan sulit untuk bertahan hidup lebih lama."

"Lakukan apapun untuk menyelamatkan putri saya dok."

"Akan saya usahakan, namun sebagai dokter saya harus memberitahukan keadaan yang sebenarnya kepada keluarga pasien. Karena memberikan harapan palsu juga bukanlah hak kami. Saya permisi dulu."

"Ini semua karnamu!! Seharusnya kau tidak egois dan pergi dengan wanita lain!"

"Diam!!! Ini salahmu!! Jika saja kau bisa menurunkan berat badanmu lagi seperti dulu mungkin aku tidak akan beraling dengan wanita lain!"

"Aku seorang ibu bukanlah wanita lajang seperti dulu yang hanya mementingkan penampilan di depan kekasihnya. Tapi aku hanya mengurus rumah tangga dan anak kita. Sedangkan kau? Bersenang-senang dengan wanita jalang di luar sana!"

Plak!!

"Jangan memulai lagi! Pokoknya kita bercerai dan hak asuh kita lihat saja di pengadilan!!"

"Cukup!!!! Sudah cukup semuanya!! Semua karna ayah! Adikku kini sedang berada di ruang gawat darurat dan kalian masih saja membuat keributan. Terutama kau!! Kau bukan lagi seorang ayah, aku tak perduli siapa orang tuaku. Yang jelas mulai saat ini aku akan hidup sendiri tanpa siapapun dan aku akan memulai semuanya dari nol. Ketika aku sukses nanti aku akan kembali menjaga adikku seumur hidupku walaupun tanpa kalian. Lihat saja aku akan buktikan bahwa aku akan jauh lebih baik dari kau.. yang bahkan tak pantas disebut seorang ayah."

FLASHBACK COMPLETE OFF

OVERWEIGHT ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang