Kara POV
Aku mendongakkan kepalaku.
Mataku melihat 4 gadis dan salah satu dari ke-empat perempuan adalah Ren, kakak kembarnya Rin, bajunya basah dan dipenuhi potongan buah.
Pasti pelakunya adalah mereka, 3 perempuan sedang tertawa, yang satunya memegang gelas.
"Ada apa ini?!" tanya Ben yang baru datang dengan geram. Semua murid yang melihat kejadian tadi, kembali melakukan aktivitas mereka yang sebelumnya, sedangkan ketiga perempuan itu terlihat gugup.
"Kalian! Udah gue bilangin jangan bully orang, lo bertiga ke ruang OSIS, SEKARANG!" perintah Ben tegas, "Rin, bawa Ren ke toilet." Setelah itu Ben pergi keluar kantin di ikuti ketiga perempuan tadi.
Aku pun mengantar Ren ke toilet.
Alreni POV
Kini aku dan Rin sedang berada didalam toilet, aku telah memakai seragam baru yang ku beli dari koperasi sekolah.
Rin dalam masalah.
Melawan Brie dan anak buahnya. Pembully yang tidak pernah berhenti sebelum melihat orang yang berani melawannya menyesal.
Aku mendengarnya dari siswi nerd yang ku tolong saat terduduk dilantai setelah dia di bully oleh Brie cs.
Tapi, tumben, Rin tidak marah-marah cuma diam dengan wajah datarnya.
Tunggu,
Diam?
Wajah datar?
Jangan-jangan dia...
"Kara?"
"Hm," dia manatapku datar. Huft, untunglah yang 'muncul' Kara.
"Hai," sapaku kikuk. Dia hanya menatap ubin lantai tanpa membalas sapaanku. Sabar, Ren batinku.
Aku melanjutkan membersihkan tanganku yang lengket akibat es buah tadi.
"Udah nih, ke kelas yuk." Aku menarik Kara ke arah kelas setelah mengeringkan tanganku.
_÷_
"Ren, Rin kalian ga diapa-apain sama Brie cs kan?"
"Cuma disiram aja, kak Ian. Gapapa,"
"Gapapa? Lo disiram Ren! kalo sakit gimana? Kakak yang kena semprotan mama!"
"Kan Ren udah ganti baju kak, jadi gak bakal sakit," ucapku tersenyum,
"Kok kak Ian tau kalo aku dan Rin ngelawan Brie cs?" lanjutku."Iyalah kakak tau, satu sekolah juga tau. Ada anak baru berani lawan kakak kelas sekaligus pembully yang paling ditakutin," jelas kak Ian.
"Tenang aja kalian, mereka udah kakak hukum, yah semoga aja mereka jera,"
Kak Ian menengok pada Kara, "Lo kenapa, Rin? Diem aja," tanya kak Ian, sedangkan yang ditengok pun hanya menatap datar.
"Dimana meja Rin?" tanya Kara.
"Barengan aja, gue juga mau masuk," ucapku.
Kara langsung melangkah duluan masuk ke dalam kelas.
Raut wajah kak Ian dan kak Ben meminta penjelasan kepadaku.
"Nanti gue jelasin." kataku seolah membaca pikiran mereka.
Detik setelahnya bel masuk setelah istirahat berbunyi. Kak Ian dan kak Ben kembali ke kelas mereka, sementara aku dan Kara ke meja masing-masing.
_÷_
Author POV
Bel pulang telah berbunyi.
![](https://img.wattpad.com/cover/75979248-288-k635191.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alrine (End)
Mistério / Suspense[PART MASIH LENGKAP] Rating : 15+ Genre : Mystery/Thriller, Teen Fiction. Alrine adalah seorang gadis berumur 16 tahun yang menderita penyakit mental DID (Dissociative Identity Disorder) atau gangguan kepribadian, ia hanya ingin menjalani kehidupan...