Violence, harshword, gore 99% on this chapter!
Sebelum membaca harap siapkan mental anda,
Beware and enjoy!
Ujung tajam polisi itu mulai mendekati wajah Alrine sehingga menyentuh dagu mulus milik gadis itu. Lionel dengan sedikit kesadarannya berusaha melepaskan diri dan menyelamatkan Alrine tetapi sia-sia karena kekuatan polisi menahannya masih lebih kuat.
Ergh
Suara erangan dari Alrine adalah suara terakhir yang Lionel dengar sebelum ia kehilangan kesadarannya sepenuhnya.
_÷_
Alrine POV
Ergh
Aku mengerang saat pisau itu menggores daguku cairan merah kental pun mulai mengucur perlahan dari luka goresan daguku.
Kulihat polisi yang melukaiku sedikit gemetar beberapa kali ia meneguk ludahnya. Apa ia takut? Ya, seharusnya ia harus takut karena sudah berani memanggil malaikat mautnya!
Sakit mulai mendera kepalaku, penglihatanku terasa kabur membuat aku tak bisa menyeimbangi tubuhku. Kurasakan sesuatu mulai menerobos keluar dari tubuhku. Perasaan yang sama saat mereka terbangun. Namun kali ini berbeda. Apa dia sangat marah? Karena aku dapat merasakannya. Rasa itu sangat kuat sehingga dadaku merasa sesak seakan paru-paruku berhenti bekerja.
"Lari!" lirihku memperingati mereka sebelum kegelapan menjemputku.
_÷_
Author POV
"Lari!" lirihan dari Alrine membuat ketiga polisi itu mengernyit, aura pekat mulai dirasakan ketiga pria itu. Aura itu menusuk, rasa panas mulai menjalar ditubuh mereka. Salah satu polisi, yang menahan Alrine. Merasakan dingin tubuh gadis yang ditahannya. Dingin seperti es. Polisi itu pun melepaskan Alrine kemudian mundur beberapa langkah menjauhi Alrine. Oh tidak, dia bukan Alrine. Dia kepribadian gadis itu yang lain, Dia Sierra!
Sierra tiba-tiba tersenyum. Ia hanya tersenyum. Bukan seringaian.
Membuat dahi kedua polisi di depannya semakin mengerut bingung.
"Terima kasih," suara lembut keluar dari bibir gadis itu, "karena sudah bersedia bermain denganku..."
Salah satu dari dua polisi didepan Sierra menyadari perkataan gadis itu, segera merogoh pisau yang disimpannya tadi, tetapi tidak menemukannya.
Sierra itu tertawa lalu menunjukan pisau tajam milik polisi itu, "mencari ini, Pak Polisi?" Dengan cepat dan tepat ia menyayat leher polisi itu. Polisi itu limbung dan jatuh dengan leher yang hampir putus hanya tulang leher yang menopang kepalanya. Cairan kental yang sangat di sukai oleh gadis itu pun memuncrat membanjiri jalanan komplek perumahan yang sepi dan gelap.
"Pisaumu tajam sekali, tetapi aku tidak suka. Membosankan." Sierra berkata pada tubuh yang sudah tak bernyawa. Dijilatnya sisa darah yang tertempel di pisau itu hingga bersih.
Polisi yang menahan Lionel melepaskan Lionel di jalan kemudian mengeluarkan senjata berpeluru bius -karena mereka tidak di perbolehkan menggunakan senjata api saat hanya mengintai-.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alrine (End)
Mystery / Thriller[PART MASIH LENGKAP] Rating : 15+ Genre : Mystery/Thriller, Teen Fiction. Alrine adalah seorang gadis berumur 16 tahun yang menderita penyakit mental DID (Dissociative Identity Disorder) atau gangguan kepribadian, ia hanya ingin menjalani kehidupan...