Author POV
Kicauan burung dan suara binatang-binatang kecil khas hutan membangunkan Kara dari tidurnya. Ia berdiri dan meregangkan lengan dan lehernya yang pegal, dia tertidur bawah pohon yang rindang karena dia tak mau kembali ke tendanya karena otomatis dirinya bertemu Arella. Letak pohon ini berada sedikit jauh dari tempat perkemahan, karena ia tak ingin diganggu oleh siapapun.
_÷_
"Sof, Rin dimana?"
"Loh? Bukannya semalam dia ke tenda lo?"
"Ke tenda gue?"
"Iya, semalam dia di labrak sama Arella. Trus dia pergi, gue kira dia ke tenda lo,"
"Kalo Rin udah bangun pasti dia ke tenda gue, tapi kalo Kara--" batin Alreni namun terbuyar karena Sofie menepuk pundaknya.
"Ren! Masih pagi udah ngelamun, mending kita cari Rin, yuk."
Mereka berkeliling keseluruh kemah mencari keberadaan Alrine. Namun nihil, tak ada yang melihat Alrine. Alreni pun pergi ke tenda Alrian, Ia menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat Alrian masih tertidur nyenyak. Ide jahilnya terlintas di otaknya, Dia mengambil ancang-ancang dan menerjang Alrian. Alrian pun terbatuk-batuk karena sesak ditimpa Alreni.
"Aduh Ren, lo ga bisa kalo ga ngebangunin harus nimpa gue?" rintih Alrian.
"Gak bisa," ucap Alreni polos. Dengan gemas Alrian mencubit pipi Alreni.
"Auw! Sakit, kak." Alreni mengusap pipinya yang memerah, "Lagian kak Ian, Rin ilang malah tidur,"
"Hah? Rin ilang? ilang dimana?"
"Kalo gue tau, gue udah ketemu dia dari tadi, oon!" Alrian mencebikkan bibirnya.
"Yaudah, gue bantu nyari. Tapi tunggu bentar lagi Dokter Bryant lagi otw, mungkin dia bisa bantu."
"Tumben pinter!"
"Emang udah dari sononya, kali!"
Selang beberapa menit mereka menunggu, datanglah yang di tunggu.
"Dokter, Rin hilang, bantuin kita cari dia, ya," ucap Alreni to the point.
"Apa Kara yang lo maksud?"tanya Bryant. Namun masih bisa didengar oleh Sofie.
"Kara siapa, Ren?" Sofia penasaran. Alreni dan Alrian terkesiap, mereka bingung harus menjelaskan siapa Kara sebenarnya pada Sofie.
"Entar deh gue jelasin, sekarang kita cari Rin dulu." Alrine menoleh kembali kepada Bryant "Dok, kira-kira Rin kemana?"
"Kara itu orangnya pendiam, artinya dia lebih suka ketenangan. Kita cari tempat yang sepi disini tapi gak terlalu jauh dari tempat perkemahan." Mereka mengangguk setuju dan beranjak pergi.
Sesuai perkiraan Bryant, mereka menemukan Kara yang sedang berdiri.
"Kara!" Yang dipanggil pun menoleh melihat siapa yang memanggilnya.
"Lo ngapain disini? Dari tadi kita bingung nyariin lo,"
"Gak usah cari, gue tau jalan pulang." jawabnya datar. Setelah menjawab, Kara pergi ke arah tempat perkemahan.
"Tuh anak kenapa sih, beku amat hatinya." gerutu Alreni
"Omong-omong tadi kan Rin, Ren. Kenapa lo manggil Kara? Trus kenapa tadi Rin beda banget? Gak biasanya," Sofie penasaran.
"Masa gue harus bilang kalo Rin punya kepribadian ganda? Nanti kalo dia udah gak mau temenan sama Rin gimana?" pikir Alreni. Ia menatap Alrian yang mengangguk pelan seakan mengetahui isi pikirannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alrine (End)
Tajemnica / Thriller[PART MASIH LENGKAP] Rating : 15+ Genre : Mystery/Thriller, Teen Fiction. Alrine adalah seorang gadis berumur 16 tahun yang menderita penyakit mental DID (Dissociative Identity Disorder) atau gangguan kepribadian, ia hanya ingin menjalani kehidupan...