"Sakit Fer.....", desahku
"Ni sudah pelan-pelan kok nanti rasanya enak juga", bujuk Ferdy. Kontolnya lumayan besar dan keras. Rasanya kayak pisang dipaksa masuk ke pantatku.
"Ah~~~~~~", desahku lagi, rasanya kok semakin enak. Apalagi kentotan Ferdy semakin mengganas. Rasanya punyaku mau keluar. "Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh" Crot! Crot! Crot!
Kukururuyukkkk suara ayam tetangga membangunkan aku. Hem, mataku masih terasa berat untuk membuka mata, rasanya badan ini benar-benar lelah. Aku gerayangi sekitar kontolku, kok basah? Aku ingat tadi malam aku mimpi porno lagi ML sama Ferdy, apa itu mimpi basah? Perasaan baru kemaren mimpi basahnya masa sekarang mimpi basah lagi? Terus yang bokongku basah itu punya siapa? Masa Ferdy? Ahh jadi bingung pikiranku. Lagian kenapa aku mimpi basah lagi ML sama Ferdy, langsung saja mukaku memerah dan menutupnya dengan bantalku. Aku malu kenapa mimpi basahku sama Ferdy, Ya Tuhan dosa apa gerangan hamba ini.
Langkahku masih gontai, kepikiran dengan mimpiku tadi malam. Rasanya malu kalau ketemu Ferdy. Mimpi tadi malam betapa hotnya Ferdy ngefuck pantat aku, ahhhhhhhhhhhhhhhh sudah ya malu bahasnya. Masih tersisa 5 menit aku sudah masuk di kelas, kuliaht Ferdy lagi ngobrol dengan teman-teman cewek. Biasa dia lagi jual ketampanannya, katanya bair fans ceweknya makin banyak. Apalgi di fb dia seabrek teman ceweknya. Aku jadi cemburu.
"Kenapa kamu dit?", sapa Ferdy. "Kayak orang lagi stres aja".
"Ngga aja", jawabku malas. Aku langsung duduk di kursiku. Menunggu guru masuk. Aku lihat ke arah lapangan basket, ada anak kelas lain ternyata yang sedang pelajaran olahraga. Ada seseorang yang tiba-tiba memandangku dan tersenyum. Wah, siapa dia? Kok main senyum-senyum sama aku, apa karena aku imut-imut. Yah, posisi tempat dudukku lumayan jelas kalau orang dari lapangan basket melihat.
"Sapa tuh?", tanya Ferdy tiba-tiba. Dia duduk kembali ke kursinya. "Kok senyum-senyum ke kamu?".
"Ngga tahu, paling penggemar rahasia", jawabku cuek.
Pelajaran demi pelajaran aku jalani di kelas hari itu. Ada kimia, biologi dan matematika. Ada satu pelajaran terkahir yang nantinya aku ikutin yaitu pelajaran agama. Katanya kalau pelajaran agama aku pindah kelas ke X-1 gabung di sana. Kayaknya asik juga siapa tahu dapat teman di kelas X-1.
Akhirnya sampai juga pelajaran agama, yang Muslim harus pindah ke X-1 gabung dengan anak kelas X-1 yang muslim juga. Yah, seengganya si Ferdy masih tetap satu kelas dengan aku. Rencananya mau duduk berdua lagi. Namanya Ferdy dia ngga mau pisah-pisah dengan aku.
"Dit, kita nanti sebangku aja ya", pinta Ferdy.
"Ia, yuk cepat ntar ngga dapet tempat duduk".
Tanpa disangka ternyata kursi-kursi yang ada ngga ada sebangku sepasang. Akhirnya aku dan Ferdy terpisah karena ngga sebangku lagi. Melihat aku kebingunan ada seseorang yang melambaikan tangan.
"Sini, duduk disini aja", kata orang itu. Ternyata orang itu yang tadi pagi senyum ke aku. Wah, kebetulan yang tidak terduga-duga. Aku pun menyuruh Ferdy duduk di belakangku, soalnya ada 1 kursi yang kosong. Namanya juga pelajaran agama kami dilarang duduk bersama-samaan dengan lawan jenis. Wajib dengan sesama jenis. Hukumnya bukan muhrim kalau duduk dengan lawan jenis.
"Hei, aku Dika", sapa orang yang di sebelahku.
"Adit", senyumku. "Kamu yang maen basket tadi ya?".
"Ia", jawabnya. "Aku suka basket".
"Aku juga", sahut Ferdy ngga mau kalah.
"Oh ya? Nanti kita bisa sama-sama ikut klub basket sekolah, kamu juga dit?", tanya Dika
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Be Your Heart [Completed]
Teen Fiction*Reupload Story* Original Author : steverahardian Gay Themed Story~