The End of Criminal
Aku terus saja memaksakan Riki untuk bercumbu denganku. Meskipun tangan-tangannya berusaha untuk melepaskan pelukan yang semakin tergila-gila untuk bercumbu.aku semakin erat memeluk tubuhnya. Tubuhku terus mendorong tubuhnya untuk berbaring di lantai kamarnya. Pikiranku hanya dipenuhi satu kata yaitu "nafsu".
Orang seperti Riki mungkin hanya berpikir nafsu dan nafsu layaknya Tristan yang tadi sempat aku gerayangi. Hanya saja hubunganku dengan Tristan terhenti karena dia merasa sakit di dadanya lagi. Maka dari itu aku mencari pelampiasan ke Riki.
Tanganku mulai memegang tangan Riki dan menahannya agar tidak bergerak. Bibirku terus mencumbu dan memaksa masuk lidahku ke dalam mulutnya. Riki hanya bisa mendengus entah itu marah, kecewa atau nafsu. Namun aku tidak peduli itu, aku benar-benar terangsang oleh Riki. Tingkahnya yang berusaha untuk lepas dari pelukanku malah membuatku semakin membara ingin segera mencicipi tubuhnya. Berbekal ilmu yang sempat aku dapat dari Tristan aku akan mencobanya dengan Riki.Tanpa diduga Riki menggigit bibirku. Aku spontan saja melepas pelukan dan segera bangun. Bibirku terasa berdarah.
"FERDY GILA!!!", teriak Riki dan menampar badanku. Aku pun terjatuh dan tersungkur. Kesempatan itu digunakan untuk Riki lari dari kamarnya. Dia terlihat menangis dan marah. Apa yang aku perbuat itu salah?
"Rik, kamu mau kemana?!!", aku mencoba berteriak dan bangun mengejarnya. Tapi sudha terlambat, Riki sudha keluar dari pintu rumahku dan mengambil kuncinya. Pintu rumahku pun dikunci dari luar.
"Shit!!!", umpatku dalam hati. Aku segera menuju belakang rumah untuk keluar mengejar Riki. Aku terus berlari dan berlari.
............................................
Sementara itu Tristan yang bersama dengan Dika sedang berhenti di sebuah taman di komplek rumahku yang lumayan tidak jauh dari rumahku. terlihat Tristan sedang terisak-isak sembari memegang dadanya.
"Uhh, sakit Ka", ucap Tristan lirih.
"Sabar, jangan dipikirin, ntar penyakitmu malah kumat", belai Dika.
"Aku ngga nyangka aja", ucap Tristan yang masih memegang dadanya.
"Kamu tenang aja, aku yakin Riki ngga ada hubungannya sama Ferdy",
"Uhhhhhhhhh", Tristan semakin erat memegang dadanya. Sakit didadanya semakin menjadi-jadi. Dika yang di sampingnya terlihat panik dan bingung.
"Tenang Tris, Tenang Tris", kata Dika panik. Saking paniknya dipeluknya Tristan. Dan dika memeluk erat badan Tristan.
Dika menengok ke samping. Terlihat ada beberapa gerombolan cowok termasuk satu wanita melintas tidak jauh dari tempat mereka duduk. Memang suasana komplek terlihat lengang dan sepi. Satpam yang menjaga mungkin tertidur makanya gerombolan itu bisa masuk. Yang herannya gerombolan orang-orang tu membawa tongkat dan kayu balok yang besar. Apa mereka akan tawuran?
...............................................
Riki terus saja berlari keluar dari rumah. Dia tidak sadar sudah berlari cukup jauh dari rumah Ferdy. Karena mungkin sudah lelah berlari Riki berhenti di pinggir jalan komplek. Dia mengusap-ngusap wajahnya agar tidak terlalu basah oleh derasnya air matanya.
Selang beberapa menit terdengar suara motor mendekatinya. Riki memencingkan matanya karena motor lampu itu terlalu silau dan cahayanya tepat mengenai wajahnya. Motor itu tepat berhenti di depannya.
"Rik", ucap Ferdy yang turun dari motornya. Segera saja Riki bangkit dan ingin kabur dari Ferdy lagi. Namun kali ini Ferdy berhasil menangkap tangannya sehingga tidak bisa berlari lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Be Your Heart [Completed]
Ficção Adolescente*Reupload Story* Original Author : steverahardian Gay Themed Story~