Gimme All Your Luvin’ V
Aku tidak menyangka saja, ternyata di malam itu aku ditembak sama Kak Felix. Setengah percaya dengan hal itu soalnya kedekatanku dengan Kak Felix baru terjadi belum genap sebulan. Apa memang benar ya, di dunia gay itu tidak perlu yang namanya pedekate yang lama langsung main tembak saja. Namun, aku berharap hubunganku dengan Kak Felix berjalan lebih lama.
Saat malam itu, aku datang ke rumah Ferdy berdua dengan Kak Felix. Alasannya lagi ada acara. Tapi disaat aku bersama Kak Felix datang, hanya ada kami berdua. Aku pun sempat curiga melihat situasi acara di rumah Ferdy yang sepi. Apa aku bakal dikerjain sama Kak Felix? Tapi ternyata kecurigaanku hilang saat kami tiba di halaman belakang rumah Ferdy. Suasana romantis mengalir waktu itu. Aku pun ditembak sama Kak Felix.
Sedikit ada keraguan saat itu. Tapi dengan keyakinan dan usaha Kak Felixlah yang akhirnya aku bisa mengatakan “iya” pada cintanya. Aku terharu, baru kali ini ada seorang cowok yang benar-benar berani menembak aku. kemudian kami berdua pun pergi, ke halaman depan di tempat awal kami masuk. Di sana sudah ada sebuah meja dengan lilin-lilin kecil yang meneranginya. Lampunya sedikit temaram. Ferdy juga keluar saat itu, berlagak seperti pelayan yang menghidangkan masakan.
“Selamat menikmati malam kencannya”, sindir Ferdy saat itu. Aku hanya tersenyum malu kalau acara cinta ini dibuat oleh Ferdy. Ini pertama kalinya aku mengalami hal teromantis. Mustahil memang, mungkin hanya jutaan cowok yang bisa mengalami hal teromantisnya dunia gay. Aku yakin saat kamu mengalami hal romantis ini, kamu hanya bisa tersenyum dan menatap kekasihmu tiada henti. Itulah cinta, dia yang membuat kita bahagia tapi dia juga yang membuat kita sakit. Aku berdoa ya Tuhan semoga aku tidak kehilangan Kak Felix.
-Tidak lupa aku ucapkan buat Riki, kamu sudah mengirimkan malaikat untuk menemani hidupku, terima kasih Riki. Aku selalu berdoa kau juga tersenyum di surga sana, apa yang kamu beri padaku benar-benar indah. I’ll be your heart-
The End
********************************
-Hot Story from Tristan and Felix-
Setelah acara dinner romantisnya selesai aku sempat diajak Kak Felix keliling kota sebentar. Setelah itu kami berdua baru balik ke rumahku. Kayaknya rumahku sangat sepi, aku lihat jam tanganku sudah menunjukan pukul setengah 10. Pantas saja rumahku sepi.
“Jangan balik”, larangku ke Kak Felix.
“Loh? Emang mau ngapain?”, tanya Kak Felix.
“Aku mau telepon orang tuaku, rumahnya dikunci nih”, kataku yang sembari mengambil hp-ku dan menelepon Ibuku.
“Iya...”, Kak Felix pun menyandarkan motornya.
Lagi menelepon Ibuku.
“Halo Mah”.
“Ia Dek”.
“Adek udah pulang, rumah dikunci”.
“Oh, maaf Mama sama Papa lagi di panti asuhan Dek”.
“Hah? Terus kuncinya?”.
“Ada itu di simpan di sisi pagar”, ucap Ibuku.
“Em ya sudah terus pulangnya kapan?”, tanyaku. Kedua orang tuaku akhir-akhir ini lebih sering melakukan kegiatan sosial di akhir pekan. Yah itu dilakukan semata untuk terus mengenang Riki.
“Seperti biasa, agak siang”.
“Ok Mah, ati-ati ya”.
“Yang harus ati-ati itu kamu”, tegur Ibuku.
Aku pun menutup teleponku dan segera mencari kunci di sisi pagar dan menemukannya. Kak Felix hanya bisa bengong melihat aku mengambil kunci itu.
“Sudah?”, tanya Kak Felix.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Be Your Heart [Completed]
Novela Juvenil*Reupload Story* Original Author : steverahardian Gay Themed Story~