Orang di masa lalu

4.6K 224 3
                                    

Assalamualaikum." Prilly yang di ikuti sahabatnya Nayla berjalan menghampiri keluarga mereka yg sudah berkumpul di ruang keluarga."

Walaikumsalam." Balas Ali dan Kevin saat melihat istri mereka sudah pulang."

Gimana kondisi bayi nya?" Tanya Ali saat istrinya duduk di dekatnya."

Baik ko cuma perlu banyak istirahat aja." Prilly menyenderkan kepalanya di bahu Ali."

Ali mengangguk sambil mengusap lembut rambut istrinya.

Oh iya Li, bie kita harus pamit nih." Kevin bangkit dari duduknya."

Prilly memperbaiki posisi duduknya." Ko cepet banget sih."

Habis gimana bie, Kevin besok malem harus ke Turki lagi jadi harus beres-beres dulu." Ucap Nayla."

Yaudah kita ngerti ko pengusaha pasti sibuk terus yah." Timpal Ali."

Kevin terkekeh." Ah bisa aja Li." Jawabnya menepuk pelan pundak Ali."

Yah mom ko pulang cepet sih, gak asik banget." Mario menggerutu menghampiri kedua orangtuanya."

Daddy kerja sayang, besok kan bisa kesini lagi." Kevin merangkul putra semata wayangnya itu."

Janji loh dad.

Janji lah kapan coba daddy bohong.

Tapi kan gak tiap hari juga sayang kesini nya, kasian tante Prilly dong di gangguin terus waktunya." Seru Nayla."

Ih gapapa loh Nay kan mumpung kamu lagi di indonesia." Jawab Prilly."

Ka Mario jangan pulang." Sion berteriak menghampiri Mario seraya memegang tangannya."

Nanti kakak kesini lagi ya, kita maen games baru lagi ok." Bujuk Mario sambil mengecak pelan rambut Sion."

Sion bersorak girang." Asik okey kalo gitu."

Hati-hati di jalan Mar." Sahut Alifa menghampiri Mario sambil menjulurkan tangannya."

Mario tersenyum sumringah membalas jabatan tangannya." Iyah, kapan-kapan kita main lagi ya fa."

Alifa mengangguk pasti sambil tersenyum tipis.

Ehem--Kemungkinan kita bakal jadi keluarga deh." Sindir Kevin."

Gue setuju banget Kevin, pokoknya kita harus jadi keluarga." Prilly berbicara dengan nada girang."

Dad ngomongin apaan sih." Tanya Mario tak paham."

Alifa memutar bola matanya." Iyah bener, mamih lebay deh."

Mamih emang lebay sayang." Ali mengulum senyumnya."

Prilly melotot ke arah Ali." Tidur di sofa malem ini."

Nggk, tad--tadi becanda sayang gitu aja ngambek." Ali memohon buru-buru memeluk istrinya dari samping"

Bumil emang sensitif yah! Hadeh.

----

Dering ponsel terdengar nyaring di atas nakas tepatnya di kamar Ali, lelaki itu segera mengambil dan membaca pesan masuk dari ponselnya. Di kamar tak terlihat Prilly karena ia sedang pergi ke kafe miliknya sambil menjemput Sion dan Alifa pulang dari sekolahnya.

kita harus ketemu di kafe Galaxsi sekarang juga ada yang perlu aku omongin masalah kita. Kalo kamu gak datang Prilly akan tau semuanya.

-tanpa nama

Jantung Ali berdetak cepat daripada biasanya, dia tau siapa yg mengirim pesan ini. Sherin. Dia benar-benar nekad dengan ucapannya. Tanpa disadari Ali harus buru-buru menemuinya dia tak mau keluarganya bermasalah hanya karena seorang Sherin.

cinta di tengah samuderaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang