"Alexa.." panggil seseorang dari arah belakang.
Spontan Alexa menengok dan mencari empunya suara, namun nihil. Yang ia temukan hanya kegelapan.
"Huh? Mau apa kamu ?" tanya Alexa sambil berjalan mundur ketika melihat seseorang muncul dari kegelapan itu, menggunakan topeng berjalan kearahnya dengan tangan memegang sebilah pisau tajam.
Tak ada jawaban, Alexa terus mundur sampai akhirnya langkah kakinya terhenti oleh dinding besar dan tinggi. Alexa menutup matanya pasrah dengan kedua tangannya.
Perlahan ia membuka matanya mencoba mengintip, tapi ternyata sosok mengerikan itu berbelok. Alexa melihat kakaknya sedang berada disudut ruangan, dan benar saja pria itu berjalan menuju Adrian-kakak sekaligus kembarannya yang lahir 2 menit lebih dulu darinya-.
"Kakak!!" teriak Alexa.
Alexa berlari sekuat tenaga kearah kakaknya untuk melindungi kakaknya, kini tubuh Alexa berada didepan tubuh kakaknya sambil menutup kedua matanya.
Orang mengerikan itu sudah menaikan pisau yang ada ditangannya bersiap menusuknya, kini Alexa hanya bisa pasrah.
Tak lama sebuah tangan menariknya dan membawa Alexa pada pelukan hangat.
"Kamu akan baik-baik saja." ucap pria yang memeluknya itu.
Alexa membuka matanya. Memastikan siapa orang yang kini memeluknya, dan ya, orang itu adalah pria yang sama pada mimpi sebelumnya.
Alexa mengalihkan pandangannya dan mencari dimana kakaknya tadi. Apa kakaknya selamat atau tidak ?.
"Kak Ian mana ? Kenapa dia gak ada ?" tanya Alexa lirih.
Pria itu hanya diam dan mempererat pelukannya.
.
.
.
.
.
."Alexaa!!! Alexa bangun woy!!" teriak Adrian sambil mengguncang tubuh mungil Alexa.
Alexa membuka matanya pelan dan melihat siluet kakaknya. Alexa mengejap-ngejapkan matanya dan langsung memeluk kakaknya ketika penglihatannya sudah jernih.
Wajah Adrian yang tadinya terlihat usil berubah menjadi tatapan bingung melihat adiknya yang tiba-tiba saja memeluknya.
"Kakak gakpapa kan ?" tanya Alexa khawatir.
"Iya kaka baik-baik aja, Kamu kenapa ?" tanya Adrian bingung.
Alexa hanya menggelengkan kepalanya pelan dan melepaskan pelukannya.
"Yaudah buruan mandi sana, udah ditunggu mama sama papa dibawah." ujar Adrian lalu pergi meninggalkan Alexa di kamarnya.
Setelah selesai mandi Alexa memakai baju dan keluar dari kamarnya menuju lift. Ya, rumah Alexa memang besar, rumah Alexa memiliki 5 lantai dilengkapi 2 lift yang menjadi akses menuju lantai atas dan bawah.
Ayah Alexa, Adinata Aileen Caesar adalah pemilik saham sekaligus CEO di perusahaan Aileen's corp, perusahaan terkaya pertama di indonesia. Jadi jangan heran jika rumah mereka bak istana kerajaan.
Alexa menekan tombol 1, yaitu lantai dimana kakak dan kedua orangtuanya sedang sarapan disana.
"Pagii semua!" sapa Alexa riang.
"Pagi juga princess." jawab mereka bersamaan.
"Ayo makan dulu, baru kalian berangkat kuliah." perintah Viona sambil menuangkan susu ke gelas kosong milik Alexa dan Adrian.
Hening. Tak ada yang bicara, sampai akhirnya Nata membuka pembicaraan memecah keheningan.
"Ekhemm, papa mau bicara sama kalian berdua. ini soal masa depan kalian." kata Nata sambil terus berkutat dengan makanannya tanpa melihat putra dan putri kembarnya itu.
"Silahkan pah." sambut Adrian.
"Sebentar lagi kuliah kalian selesaikan ? Papa gak mau menunda ini lagi dan papa rasa lebih cepat lebih baik. Pertama Adrian, kamu sudah cukup dewasa diusia kamu yang sudah menginjak 22 tahun ini, kamu juga sering membantu papa untuk mengerjakan bisnis keluarga kita dan papa harap keputusan papa sudah benar, papa mau kamu menggantikan posisi papa sebagai CEO di perusahaan kita." kata Nata to the point.
"Papa serius ?" tanya Adrian memastikan.
"Apa wajah papa terlihat bercanda ?" tanya Nata balik.
"Kalau begitu makasih pah sudah mempercayai Adrian." ucap Adrian.
"Ya, sama-sama. Papa harap kamu bisa menjaga kepercayaan papa. Dan kamu Alexa, kamu juga sudah dewasa nak. Papa akan membicarakan rencana papa untuk kamu saat makan malam nanti." tutur Nata.
"Loh kok gitu pah, aku kan penasaran." rengek Alexa.
"Kalau kamu khusus sayang, penyampaiannya butuh persiapan." sahut Viona sambil tertawa renyah, begitu juga Nata dan Adrian. Sedangkan Alexa hanya merengut dan menggerutu dalam hati.
"Sudahlah, cepat habisiin sarapan kamu Lexa, nanti kita telat." perintah Adrian lalu beranjak dari kursinya dan menyalimi kedua orang tuanya.
Alexa dengan segera menghabiskan sarapannya, lalu berpamitan juga dengan orangtuanya dan menyusul Adrian dan yang sudah lebih dulu keluar.
"Buruan, jam 9 kelas kakak dimulai ini." perintah Adrian.
"Yaelah! Sabar kali." balas Alexa.
Alexa masuk kedalam mobil dan duduk tepat disamping kursi kemudi. Kalau kalian bingung kenapa Alexa gak bawa mobil sendiri itu karna Alexa dilarang mengemudi lagi setelah kecelakaan 3 tahun yang lalu. Kecelakaan itu hampir merebut nyawanya, kecelakaan yang membuat kepalanya kadang terasa begitu sakit secara tiba-tiba.
Alexa masih penasaran apa yang akan dikatakan oleh ayahnya nanti, takut ? Sudah pasti. Karna wajah Nata begitu serius, ayahnya yang sebenarnya suka melawak kini berubah menjadi sosok yang serius, bagaimana ia tidak takut dan penasaran.
"Kenapa melamun ?" tanya Adrian yang menyadarkan lamunan Alexa.
"Emang aku melamun ya ?" tanya Alexa balik.
"Hmm, mikirin apaan sih ? Omongan papa barusan ? Atau mimpi cowok aneh itu lagi ?." tebak Adrian.
"Ya bisa dibilang dua-duanya." jawab Alexa sambil mengalihkan pandangannya keluar jendela.
"Nanti selesai kuliah mampir ke cafe ya kak.. Aku mau cerita sesuatu." kata Alexa lagi.
××××"Tak akan ada yang tau cinta itu berawal dari mana dan akan berakhir dimana."-Author
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED
Romance[OnGoing] .Sequel MY FIRST LOVE STORY. (bisa langsung dibaca) Memimpikan seorang pria tampan, baik hati, penyayang dan selalu melindungi tentu saja menyenangkan bukan? Bahkan tidak sedikit orang yang akan memohon agar ia menjadi sosok yang nyata. Ta...