Part 13 : Wedding day's

1.5K 64 0
                                    

H-1

Deg~

Jantung Alexa rasanya berdebar dengan cepat ketika melihat kalender.

Besok tepatnya hari minggu, ia akan melaksanakan akad nikahnya.

Selama beberapa hari terakhir Adrian, Marsha, Alexa dan Daniel dilarang bertemu sampai besok. Kadang sesekali Alexa dan Marsha merencanakan pertemuan di Cafe untuk saling bertukar pikiran.

Bukan hanya Alexa tapi Marsha juga merasakan hal yang sama. Perasaannya bercampur aduk antara senang dan takut.

Untungnya saja hubungan Alexa dan Daniel sudah mulai membaik saat terakhir kali mereka bertemu.

Alexa kini akhirnya tau kalau Daniel bukan hanya memiliki sifat bossy dan kasar dibalik itu semua Daniel memiliki sifat yang tak pernah ia bayangkan. Mengingat dulu ia pernah membenci Daniel.

Meskipun baru hanya sekali ia mendapat perlakuan lembut Daniel, namun hal itu cukup membuat Alexa tenang. Setidaknya ia tak mempunyai calon suami seperti monster.

Drrtt-drtt

Ponsel Alexa berbunyi dan membuyarkan lamunanya.

Setelah melihat pesan yang masuk Alexa memutar bola matanya kesal, ternyata itu dari hanya dari Adrian. Padahal ia sudah berharap itu dari Daniel.

Dengan raut wajah kecewa, Alexa turun kelantai bawah untuk makan malam bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan raut wajah kecewa, Alexa turun kelantai bawah untuk makan malam bersama.

Ting!!!

Pintu lift terbuka.

Adrian, Viona dan Nata menolehkan pandangan mereka pada Alexa yang terlihat begitu kusut.

"Kamu kenapa Alexa ? Besok udah acaraan loh. Masa ekspresinya ditekuk begitu." ucap Viona sambil menaruh beberapa piring berisi hasil masakannya.

"Dia kesel kali mah, gak dihubungin sama Daniel. Baru gak ketemu berapa hari aja udah galau banget hahaha." celetuk Adrian yang sudah duduk dimeja makan bersama Nata.

"Kakak!! Apaan sih?! Sok tau deh!."

"Tuh kan, jadi sensi. Kalo gak bener ya jangan marah-marah dong. Ketahuan banget sih lagi boong."

"Udah udah.. Ya ampun berisik banget sih anak dua ini."ucap Viona yang baru saja kembali dari dapur dan duduk dimeja makan, disusul oleh Alexa.

"Kita kok gak kaya orang-orang biasanya ya mah ? Biasanya kalo malem sebelum acaraan dirumah bakal rame banget." tanya Alexa.

"Kebetulan keluarga mama dan keluarga papa nyampe disini ntar subuh. Jadi ya malem ini gak ada kegiatan apa-apa dulu. Lagi pula semua udah siap kan ?" jawab Viona.

"Berarti ada oma sama opa dong." ucap Adrian sambil cemberut.

"Yeaaayy!!!" pekik Alexa tiba-tiba.

"Apaan sih kamu ?! Sakit telinga kakak tau nggak!"

"Bilang aja ka Ian takutkan ? Aku laporin oma sama opa ?"goda Alexa.

"Gak usah sok ngancam gitu deh."

"Yang ngancem juga siapa ? Yeee!!"

"Kalian bisa makan tenang gak sih ?" tanya Nata yang langsung diangguki oleh Alexa dan Adrian.

Hening menyelimuti makan malam mereka. Tak ada satupun yang berani membuka mulut. Takut kalau Nata mengamuk karna melihat tingkah mereka.

***

-WEDDING DAYS-

Alexa dan Marsha berdiri tepat didepan kaca. Mereka melihat penampilan mereka dan sesekali saling pandang.

Keduanya sama-sama merasa deg-degan. Entah karna apa yang jelas itu membuat mereka tidak tenang.

"Ini perasaan gue kenapa sih ? Kok jadi aneh gini."keluh Alexa.

"iya sama gue juga."

"Gue takut terjadi apa-apa."

"Lexa lo jangan bikin gue tambah takut deh. Sekarang mikirnya yang positif aja."

"Maunya gitu. Tapi--"

Belum sempat Alexa melanjutkan pembicaraanya, seseorang membuka pintu ruang ganti dan mengatakan bahwa mereka sudah ditunggu.

"Perimisi. Pengantin perempuannya sudah ditunggu dibawah."ucap orang tersebut.

Tak lama dibalik pintu yang sama datang 2 orang wanita paruh baya yang tak kalah cantiknya dengan putri-putri mereka. Ya, kedua wanita itu adalah Viona dan Marisa.

"Sayang, ayo. Kalian udah ditunggu dibawah. Biar kami yang mengantar kalian." Ucap Marisa.

Alexa dan Marsha bergandengan tangan, berharap menghilangkan kegugupan mereka.

Setelah sampai Ballroom tempat acara dilaksanakan. Keduanya duduk disamping calon suami masing-masing.

Penghulu pun sudah siap memulai upacara pernikahan ini, begitupun para tamu undangan.

Janji suci diikrarkan, dimulai dari Adrian.

Setelah Adrian selesai mengucapkan janji suci tersebut.

Ia menyematkan cincin pernikahan dijari manis Marsha. Marsha pun melakukan hal yang sama yaitu menyematkan cincin dijari manis Adrian.

Begitu keduannya selesai. Kini giliran Daniel dan Alexa.

Daniel mengucapkan janji suci dengan lantang dan lancar. Setelah itu Alexa dan Daniel saling menyematkan cincin dijari mereka.

Ada rasa lega didada Alexa setelah beberapa hari ini memiliki perasaan gugup bukan main. Bahkan Alexa sampai harus beberapa kali meminum obat dokter karna perasaan itu juga mengganggu kesehatannya.

***

Alexa, Daniel, Adrian dan Marsha kembali keruang ganti, mengganti pakaian untuk prosesi selanjutnya. Yaitu resepsi.

.
.
.
.
.

TBC

"Terlalu ingin membahagiakan orang lain, sampai lupa caranya membahagiakan diri sendiri"-Author.

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang