Alexa dan Adrian sampai di parkiran kampus mereka, Adrian menatap Adiknya yang sedang melepaskan seatbelt. Merasa diperhatikan Alexa menatap balik kakaknya.
"Apa ?" tanya Alexa cuek.
"Kamu selesai kelas jam berapa ? "tanya Adrian.
"Kira-kira 15 menit lebih cepat dari kakak, kenapa emang ?"
"Ohh. Kalau gitu tunggu kakak di kantin aja ya." jawab Adrian.
"Hmm." gumam Alexa.
"Oh iya satulagi sekalian, kalo mau nunggu bareng Marsha--tunangan Adrian yang juga sahabat Alexa-- ya." kata Adrian lagi lalu pergi meninggalkan Alexa.
Alexa hanya memutar bola matanya dan mendengus kesal.
×××××××
Sudah 15 menit berlalu, namun Adrian tak kunjung menunjukan batang hidungnya.
"Skripsi lo belum selesai lex ?" tanya Marsha sambil melirik kearah macbook milik sahabatnya itu.
"Iya nih." jawab Alexa.
"Oh gitu. Ian ngapain sih nyuruh gue ikut nunggu disini ? gue ada janji sama nyokap, jadi gak bisa lama-lama." keluh Marsha.
"Tau tu, kangen sama lo kali."jawab Alexa sambil meminum jus tomat yang ada disamping macbooknya.
"Gue duluan aja ya ?" tanya Marsha.
"Loh serius ? Gak mau nunggu Ian dulu ?" tanya Alexa memastikan.
"Ya habis gimana dong ? Ntar nyokap gue malah marah-marah lagi kalau gue telat."
"Oh yaudah deh."
"Oke gue duluan ya, salam aja sama Ian, dahh."pamit Marsha lalu menjauh pergi meninggalkan Alexa yang masih sibuk menyelesaikan skripsinya.
Belum 10 menit setelah kepergian Marsha, datang seorang pria.
"Siang kesayanganku." sapa seseorang.
"Ck! Lama banget sih."sindir Alexa.
"Maaf-maaf tadi dipanggil dosen ke ruangannya." jelas Adrian bohong.
Alexa tak mengindahkan alasan kakaknya itu, karna ia tau itu hanya alibi.
"Loh Marsha mana ?" tanya Adrian lagi.
"Pulang duluan, ada janji sama nyokap katanya. Terus dia tadi nitip salam sama kakak." jawab Alexa cuek.
"Oh yaudah, ayo kita jalan." ajak Adrian.
***
Alexa dan Adrian sampai di sebuah cafe favorit mereka.
"Mba!" panggil Adrian.
"Ya mas Ian, mau pesan apa ?"tanya pelayan cafe tersebut.
Pelayan-pelayan di cafe sudah mengenal Adrian dan Alexa, karna mereka berdua sering berkunjung ke cafe ini.
"Gue mau mesen blackforest dan Caramel java chip sama..." Adrian menggantung kalimatnya dan menatap Alexa.
"Kamu mesen apa ?"tanya Adrian.
"Redvelvet sama grande frappucino." jawab Alexa tanpa melihat kakaknya.
"Oke saya ulangi, Redvelvet 1 blackforest 1, minumnya caramel java chip dan grande frappucino." ulang pelayan tersebut.
Adrian hanya menganggu kan kepala, setelah itu mengalihkan pandangannya melihat Alexa yang sibuk berkutat dengan hpnya.
"Ngapain kamu ?" tanya Adrian.
"Baca wattpad."
"Kamu ngajak kesini mau ngapain sih ? Mau cerita atau ngacangin kakak ?" tanya Adrian lagi.
"Oiya lupa." kata Alexa sambil menepuk jidatnya.
"Aku mau cerita soal mimpi aku semalem, aku mimpi cowok itu lagi."
"Hah ? Lagi ? Gak bosen kamu tiap malem liat muka dia ?"
"Ihh entar dulu, aku belum selesai cerita." keluh Alexa.
"Jadi aku mimpi..." cerita Alexa panjang.
Adrian memperhatikan dan mendengarkan baik-baik cerita adiknya.
"Jadi kakak gak selamat tuh di mimpi kamu ?" tanya Adrian.
"Ya gitu deh, aku gak terlalu perhatiin juga." jawab Alexa.
"Kalau cowok di mimpi kamu nyata kakak gak setuju kamu sama dia."
"Emang kenapa kak ?" tanya Alexa penasaran.
"Ya habis, masa kakak iparnya sendiri gak diselamatin."canda Adrian.
"Apa sih kak!?" sinis Alexa.
Adrian memang suka sekali bercanda apalagi menggoda adiknya ini sampai merengut, semua itu diturunkan dari ayahnya,Nata yang juga sama jahilnya dengan Adrian.
Tak lama datang pelayan yang membawa pesanan mereka.
"Makasih yah mba cantik." goda Adrian.
Alexa langsung menginjak kaki kakaknya, mendengar gombalannya tadi yang membuat telinga Alexa panas.
"Aww!!" ringis Adrian.
"Udah ada kak Marsha masih aja kecentilan, geli tau gak."
"Kok jadi kamu yang marah sih ?"
"Yaiyalah, Marsha itu sahabat gue, ya kali gue mau dia disakitin apalagi sama kakak gue sendiri, bikin malu aja."
"Ohh jadi udah pake lo-gue ya sekarang sama kakaknya, kasih tau papa ah," ancam Adrian sambil menyipitkan matanya.
"Kasih tau aja sana, ntar aku laporin mama sama Marsha kalo kakak kecentilan."ancam Alexa balik.
"Doyan kamu main ancam-ancaman ya."
"Gak nyadar ya ? Yang duluan itu kakak!."
"Sstt! Udah ah, Gak ada habisnya adu mulut sama kamu ini." keluh Adrian.
Alexa tak menghiraukan kata-kata kakaknya, kini pikirannya melayang lagi memikirkan apa yang akan dibicarakan ayahnya.
"Kamu jangan mikirin apa yang bakal diomongin sama papa nanti, apapun keputusan papa, itu semua untuk kebaikan kita." kata Adrian seolah bisa membaca pikiran Alexa.
"Hmm. Aku cuman penasaran doang kok." ucap Alexa lalu menarik nafasnya panjang dan menghembuskan nya perlahan.
"Karna penasaran jadi kamu memikirkannya, jadi berhenti penasaran dan mencari tau." kata Adrian menceramahi Alexa.
"Hei kakak itu enak ngomong gitu. Karna kakak gak tau gimana rasanya jadi aku. Kakak sih udah tenang, aku kan enggak. Lagian pemikiran cowok sama cewek itu beda!."balas Alexa sengit.
"Terserah kamu deh, dikasih tau malah ngeyel."
×××××
"Perasaan ini akan terus ada disini, sampai kamu datang kembali dan menjelaskan ."-Author
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED
Romans[OnGoing] .Sequel MY FIRST LOVE STORY. (bisa langsung dibaca) Memimpikan seorang pria tampan, baik hati, penyayang dan selalu melindungi tentu saja menyenangkan bukan? Bahkan tidak sedikit orang yang akan memohon agar ia menjadi sosok yang nyata. Ta...