Kami berempat duduk dalam suasana yang mengerikan. Tak ada satupun yang berusaha berbicara mencairkan suasana. Ah! Aku membenci keadaan seperti ini.
Sesekali aku bertukar pandangan dengan Marsha yang duduk disampingku, ia hanya menggelengkan kepalanya karna ia juga tidak tau harus memberbicarakan apa.
"ekhm.." aku berdehem agar menjadi pusat perhatian mereka.
Aku tau apa yang harus aku bicarakan.
"Waktu itu kita pernah ada janji makan malam sama mama papa ya ? Kalian ingat gak?"tanyaku pada mereka bertiga yang kini sedang menatapku.
"Ah! iya! Aku baru ingat." timpal Marsha.
"Oh ya? Kapan?"Tanya Daniel.
Aku hanya mengendikkan bahuku acuh.
"Gak tau sih.. mungkin aja diundur karna kejadian Alexa kemarin."jawab Marsha sambil memakan gelato strawberry milknya.
"Sebentar deh nanti kakak hubungin mama dan papa." tutur kak Ian sambil merogoh kantong nya mengambil handphone-nya yang berlogo apel itu.
kak Ian mengutak-ngatik ponselnya lalu menempelkannya ke telinga. Tanda bahwa ia sedang menghubungi mama.
"Halo mah." kak Ian memulai obrolannya dengan mama ditelfon.
"...."
"Mah, inget gak kemarin katanya mau ngajak makan malam buat ngomongin sesuatu, jadi gak?" tanya kak Ian.
"...."
"Oh jadi ya..., Malam ini ?" kata Kak Ian sambil memberi tatapan kearah kami bertiga.
"....."
"Oke mah, kita pulang langsung kesana. See you." ujar Kak Ian mengakhiri telfonnya.
"Jadi gimana ?"tanya Marsha pada kak Ian yang baru saja memasukan lagi ponselnya kedalam kantong.
"Mama bilang malam ini. Nanti orang tua Daniel dan orang tua Marsha juga ada. Kita harus buru-buru pulang habis ini. udah jam setengah 6 sore, pasti jalanan macet banget." jawab kak Ian dengan nada khawatir.
Kak Ian memang paling gak mau bikin orang tua nunggu, terutama om Ferdinand dan tante Marissa. Tapi, kalo udah punya janji sama aku dan Marsha kak Ian lambatnya bisa ngalahin kura-kura.
••••••
Setelah menghabiskan gelato kami masing-masing, kami langsung bergegas keluar dari toko dan menuju parkiran.
Marsha dan kak Ian masuk ke Lamborghini Aventador milik kak Ian,
sedangkan aku dan Daniel, masuk ke mobil Range Rover berwarna silver milik Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED
Romance[OnGoing] .Sequel MY FIRST LOVE STORY. (bisa langsung dibaca) Memimpikan seorang pria tampan, baik hati, penyayang dan selalu melindungi tentu saja menyenangkan bukan? Bahkan tidak sedikit orang yang akan memohon agar ia menjadi sosok yang nyata. Ta...