Aku memikir ulang, apa keputusanku tadi malam salah ?, apa aku akan mati muda ?. Kalian boleh bilang aku lebay tapi sumpah kalau difikir-fikir cowok yang nantinya bakal jadi suamiku itu adalah cowok yang dingin, sok perfect dan oh ya! Kasar. Aku gak pernah memandang seseorang dari hartanya. Mau dia kaya kek, miskin kek itu semua gak ada pengaruhnya.
"Kenapa lo ?" tanya Marsha.
"Gue mau dijodohin sha." jawabku.
"A-apa ?!" teriaknya.
"Ssttt! Jangan nyaring-nyaring dong! Gak malu apa diliatin ?."gerutuku.
"Wah selamat deh kalo gitu! Akhirnya lo ngerasain juga yang gue sama Ian rasain." sindir Marsha.
"Maksud lo ?" tanyaku bingung.
"Lo dulu kan pernah ngetawain gue sama Ian karna kita berdua dijodohin. Tapi kita berdua sih untung ya, sama-sama ngerti satu sama lain. Kalau lo sih beda urusan, karna gue belum liat bentukannya si Daniel-Daniel itu." jawabnya.
Ah! Tunggu dulu. Kok Marsha bisa tau soal Daniel ? Aku kan belum cerita.
"Kok lo tau so--"
Belum sempat melanjutkan Marsha sudah memotong pembicaraanku, seakan tau apa yang akan aku tanyakan.
"Soal Daniel ? HELLO!! Gue itu tunangan kakak lo. Ya kali gue gak tau."potongnya.
Iya juga sih, emang Marsha itu tunangan ka Ian gak mungkin banget kalau dia gak tau. Tapi kan harusnya gue yang nyeritain! Kenapa jadi ka Ian sih!?. Gue baru sadar punya kakak mulutnya kaya ember.
"Ck!"aku hanya berdecak kesal.
"Udah deh, pilihan lo itu gak salah Lex, cinta itu bisa datang kapan aja. Lo gak perlu khawatir kalau sekarang belum bisa mencintai dia."
"Bukan masalah itu, gue sama dia belum tunangan aja udah ribut, gimana ntar kalau nikah ?! Gue belum siap jadi jandaaaa." rengekku.
"Ya ampun jauh banget sih mikir, sekarang itu yang pasti-pasti aja deh. Kenal dulu karakternya dia itu gimana! Lagian juga lo yang salah main asal peluk, gimana dia gak marah ? Reflek aja kali dia ngedorong lo."tebak Marsha.
"Kalaupun reflek seenggaknya minta maaf lah! Gak malu tu sama baju formal." cibirku.
Tak lama ponsel Marsha berbunyi.
"Halo ?"
"...."
"Iya nih ada sama aku, entar ya babe."
Ew! Udah ke tebak banget, pasti yang nelpon kak Ian.
"Nih Lex, Ian mau ngomong katanya hp kamu gak aktif." kata Marsha sambil menyodorkan Hpnya.
"Apa ?" tanyaku saat sudah mendekatkan ponsel Marsha ke telinga.
"..."
"Sekarang gitu ?"
"..."
"Yaelah! Santai pak haji, gausah teriak-teriak."
"..."
"Iya ah, cerewet aja! kaya emak-emak."
Aku mematikan telfon dan mendengus kesal.
"Apaan sih ?" tanya Marsha penasaran.
"Masa gue disuruh ke Bridal sih, masih lama kali."ucapku kesal.
"Masih lama apanya ? 2 minggu lagi lo itu tunangan."
"Udah buruan sana! Ntar lo di marahin mama loh."kata Marsha lagi.
"Terus lo gimana ?" tanyaku pada Marsha.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED
Romance[OnGoing] .Sequel MY FIRST LOVE STORY. (bisa langsung dibaca) Memimpikan seorang pria tampan, baik hati, penyayang dan selalu melindungi tentu saja menyenangkan bukan? Bahkan tidak sedikit orang yang akan memohon agar ia menjadi sosok yang nyata. Ta...