Part 3 : (Not!) The first meeting

2K 87 2
                                        

Adrian dan Alexa sampai dipelataran rumah mereka. Mereka langsung pulang saat mendapat telfon dari Viona untuk segera pulang, entah untuk apa yang jelas mereka langsung menuruti perintah ibunya.

"Kamu masuk aja kerumah duluan, kakak parkir mobil." ucap Adrian.

Alexa mengangguk mengerti. Begitu sampai di dalam rumah Alexa sudah menemui ayah dan ibunya sedang bersama 2 orang asing yang tak dikenalnya.

"Mm, sore mah, pah...tante,om." sapa Alexa ragu, sempat ada jeda ketika menyapa kedua orang asing itu.

"Sore juga sayang, ini kenalin rekan kerja papa. Ini om David dan ini Tante Raniel, mereka adalah pemilik Arthur company."Jawab Nata.

"Oh..halo tante,halo om." sapa Alexa sekenanya, ia tidak begitu mengerti soal perusahaan, apalagi soal siapa pemiliknya.

"Ahaha, iya halo juga Alexa."jawab keduanya.

"Anakmu manis sekali Nata." ujar David.

"Terima kasih." jawab Nata tulus.

"Ah, bagaimana acaranya ? Apa sudah diputuskan tanggalnya ?" tanya Raniel.

"Yaa, menurut kami bagaimana kalau 2 minggu kedepan ? Karna mereka belum begitu kenal. Kurasa 2 minggu cukup untuk saling mengenal satu sama lain." jawab Viona.

Alexa hanya mengerutkan alis saat mendengar percakapan antara orangtuanya dan dua orang yang baru saja dikenalnya ini.

Alexa POV

Aku sama sekali gak ngerti apa yang dibicarakan sama mama dan tante Raniel, sepertinya penting. Tapi ah sudahlah, bukan urusan ku itu penting atau tidak.

"Selamat sore." sapa seseorang dari arah pintu.

Ya, itu kak Ian. Tapi tunggu dulu, dia tidak sendiri, dia bersama seseorang yang sangat tampan, sepertinya wajahnya familiar.

Ahh!!! itu kan pria yang sama seperti yang ada di mimpiku!, bagaimana bisa !? Apa aku sedang bermimpi ?!.Aku mengejap-ngejapkan mata tak percaya. Sosok yang ada dimimpiku sekarang ada dihadapanku!!.

"Nahh ini dia putraku!" ucap om David.

"Dan ini juga putraku." ucap papa memperkenalkan kak Adrian.

"Selamat sore om,tante." kata kak Ian.

"Sore juga Adrian." jawab tante Raniel.

"Apa kalian sudah saling kenal ?" tanya papa pada kak Ian dan putra om David.

"Iya pah, Daniel ini kakak kelas aku waktu SMA dulu. Jadi kami sudah kenal cukup lama."jawab ka Ian sambil menepuk punggung orang yang bernama Daniel itu.

Kak Ian memang orangnya supel jadi dia mudah mendapat teman dari kalangan manapun. Mulai dari yang tua sampai yang umurnya jauh dibawahnya.

Dan Aku sama kak Ian beda SMA, aku bersekolah di Aileen's International Highschool , sedangkan kak Ian sekolah di SMA bakhti Nugraha tempat papa sekolah sewaktu di Indonesia sebelum pindah ke London.

Kalau kalian bingung kenapa kak Ian sekolah ditempat yang berbeda, itu karna aku enggan satu sekolah dengannya. Sifat menyebalkan kak Ian akan jadi berlipat-lipat ganda kalau sudah bertemu dengan teman-temannya.

"Nah, berarti tinggal memperkenalkan Daniel dengan Alexa." celetuk mama yang baru saja datang membawa minum untukku, kak Ian dan Daniel.

Memperkenalkan ? Aku sudah mengenalnya kok mah.

Entah seberapa sering aku memimpikan pria ini, yang jelas wajahnya memang tidak asing untukku.

"Oke, Daniel perkenalkan ini putri om, namanya Alexa." kata papa sambil menunjukku.

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang