Sementara masih terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Daniel tadi. Tiba-tiba Daniel menggenggam tanganku, dan membawaku pada keramaian.
"Alexa!"aku mendengar teriakan seseorang ditengah keramaian.
Teriakan itu sukses membuat langkahku dan Daniel terhenti lalu menengok keasal suara.
"Masih ingat aku ?" tanya pria berjas itu.
Aku menatap kearah Daniel yang memasang ekspresi kejamnya dan mengalihkan pandanganku pada pria berjas itu lalu menggeleng pelan.
"Aku Ghaza , teman SMA kamu dulu, inget nggak ?" ucapnya lagi.
Aku tersentak saat mendengar nya, bagaimana tidak ? Aku pernah menyukai orang yang berada didepanku ini saat masa SMA, bagaimana mungkin aku tidak mengenalinya ? Apa karna dia sekarang lebih tampan dari yang dulu ?
"Ya ampun za, ini lo ? Iya, iya gue inget kok. Lo kok bisa disini sih ?" tanyaku sambil menjambat tangannya.
"Iya gue udah jadi CEO di perusahaan bokap gue, kebetulan gue diundang juga disini." jawabnya.
"Oh gitu." balasku singkat.
"Mmm, ini siapa lo ?" tanya Ghaza polos sambil menggerakan matanya kearah Daniel.
"ini Daniel, tunangan aku. sekaligus CEO Arthur company." jawabku sambil menatap kearah Daniel.
Mereka pun berjabat tangan, aku melihat ada aura-aura mengerikan diantara mereka. Tiba-tiba saja wajah Daniel berubah entah kenapa menjadi datar.
"Kita kesana dulu ya." pamitku pada Ghaza yang langsung disambut anggukan olehnya.
Aku menarik lengan Daniel menjauh dari tempat tadi, lama-lama disana malah semakin canggung.
"Kenapa muka lo kusut kaya gitu ?" tanyaku saat kami sudah jauh dari keramaian.
"Apa itu jadi masalah ? Aku gak suka seperti tadi. Kamu terlalu banyak bicara dengan lawan jenis. Perlu diperhatikan kita sekarang berada diacaraku dan jangan ulangi itu lagi." kata Daniel lalu pergi begitu saja meninggalkanku.
Banyak bicara ? BANYAK !? apanya yang banyak ?! Aku rela banyak diem cuman buat datang ke acara yang gak penting sama sekali ini tapi dia malah bilang aku banyak bicara ? Argghh!.
"Kenapa jadi doyan ngatur-ngatur sih ? Lagian gue gak banyak ngomong kok." sungutku kesal.
"Lalu tadi itu apa ?"
"Lo gak liat ? Dia yang nyapa gue duluan Dan perlu lo inget dia itu temen lama gue, wajar dong gue nyapa balik. gue itu gak sombong apalagi sok perfect kaya lo!" ucapku sambil menunjuk kearahnya kesal.
"Huh! Wanita memang mau selalu benar." umpatnya yang masih bisa kudengar.
"Apa !?"
"Apa?"
"Lo bilang apa tadi ?!"
"Nothing, aku masih ada urusan. Ingat perjanjian kita. Bersikaplah yang dewasa gadis kecil." katanya lalu pergi meninggalkanku yang masih kesal.
Acara pembukaan sudah dimulai aku hanya menonton Daniel yang berada di kejauhan sedang mengobrol dengan seorang wanita. Wanita ya!? Ohh, jadi sekarang cuman dia yang boleh ngobrol gitu ? Oke. Lihat pembalasanku!.
"Hey!"seseorang menepuk pundakku pelan.
Aku fikir itu Daniel atau Ghaza tapi ternyata bukan, pria yang baru saja menyapaku ini adalah pria yang sama dengan pria yang menyambutku dan Daniel saat baru datang tadi.
"Ya ?" tanyaku.
"Mau minum sebentar ?" tanyanya.
"Ah maaf aku gak bisa minum."tolakku.
![](https://img.wattpad.com/cover/78759758-288-k148562.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED
Romance[OnGoing] .Sequel MY FIRST LOVE STORY. (bisa langsung dibaca) Memimpikan seorang pria tampan, baik hati, penyayang dan selalu melindungi tentu saja menyenangkan bukan? Bahkan tidak sedikit orang yang akan memohon agar ia menjadi sosok yang nyata. Ta...