"Bagaimana perasaan anda setelah menikah dengan seorang Daniel Arthur?"
"Apakah kalian sudah memiliki rencana untuk memiliki momongan?"
"Kapan kalian akan pergi Honeymoon?"
"Apa benar kalian akan melakukan Honeymoon di Newyork?"
Ya, Sekiranya pertanyaan-pertanyaan itulah yang dapat tertangkap pendengaran Alexa dari berbagai wartawan yang berbeda saat ia baru saja melangkahkan kakinya dikarpet merah menuju ruangan super megah yang akan menjadi pusatnya tempat acara.
Awalnya ia sedikit terkejut mendapat pertanyaan yang menurutnya sangat tidak penting untuk dipertanyaankan apalagi untuk dijawab itu, tapi tetap saja Alexa enggan memarahi para wartawan itu. Bagaimanapun juga image keluarganya sangat penting.
Setelah berhasil melewati kerumunan tadi, Alexa akhirnya bisa sedikit bernafas lega. Bahkan selama melewati kerumunan tadi Alexa merasa tidak bernafas sangking gugupnya.
"Kau sampai pucat. Apa ada yang sakit?"tanya Daniel.
"Pucat? Benarkah?" tanya Alexa balik.
Langsung saja Daniel terkekeh mendengar pertanyaan Alexa yang terdengar panik seperti itu.
"Tidak. Hanya sedikit saja. Sepertinya karna mendengar pertanyaan-pertanyaan tadi ya?" tebak Daniel sambil terkekeh menggoda Alexa.
Alexa langsung memanyunkan bibirnya kesal. Bisa-bisanya Daniel membahas itu lagi, padahal ia baru saja bisa bernafas.
"Nggak tuh. Jangan kepedean deh."jawab Alexa sambil mengalihkan pandangannya kearah lain. Ia tidak akan sanggup menahan rona pipinya.
Padahal apa yang ditebak oleh Daniel tadi adalah benar, tapi tetap saja mengakui hal seperti itu malah membuatnya tambah malu.
"Yang bener?" Goda Daniel.
"Kenapa Juga aku harus bohong?"kali ini Alexa langsung menatap Daniel dengan keberaniannya.
"Kau memang tidak pandai berbohong, Alexa."ujar Daniel lalu tersenyum manis, bahkan sangat manis.
Alexa yang menyaksikan hal tersebut langsung saja mengalihkan pandangannya kembali. Ia tahu sekarang pipinya sudah semerah tomat.
"Ian." panggil seseorang yang langsung membuat keempatnya menengok kearah yang sama.
"Iya pah?" Sahut Adrian.
"Kamu tetap disini. Daniel,Alexa dan Marsha kalian bisa langsung duduk dimeja VVIP. Disana sudah ada mama, tante Raniel, om David, tante Marissa dan om Ferdinand." Perintah Nata yang langsung diangguki oleh mereka.
Daniel, Alexa dan Marsha mengikuti perintah Nata dan langsung saja masuk kearah pintu sebelah kanan.
Sedangkan Nata dan Adrian kearah jalur yang berlawanan, sedikit menelusuri lorong sebelum akhirnya mereka masuk kedalam sebuah ruangan yang lebih tepatnya disebut backstage.
Disana terdapat MC yang membacakan jadwal isi acara malam ini. Setelah selesai membicarakan hal-hal yang menurut mereka penting untuk dibicarakan sebelum acara dimulai, Adrian dan Nata akhirnya berjalan keluar ruangan dan masuk kearah pintu yang tadi sempat dimasuki oleh Alexa,Daniel dan Marsha.
Mereka semua duduk dimeja VVIP, yaitu meja yang dikhususkan untuk keluarga besar Aileen dan sahabat serta teman dekat Nata. sementara sisanya adalah rekan-rekan kerja, karyawan, para petinggi perusahaan dan beberapa relasi dari berbagai negara yang juga ikut turut hadir meramaikan acara.
"Sebentar lagi acara dimulai." tutur Nata saat baru tiba dimeja yang sudah dipenuhi oleh keluarga.
Nata mengambil tempat duduk disebelah Viona. Sedangkan Adrian duduk didekat Marsha yang bersampingan dengan Daniel dan Alexa.
Beberapa menit kemudian, MC naik keatas panggung dan membuka acara. Acara dimulai dengan beberapa penampilan sebagai pembuka.
Setelah moment pembukaan acara selesai, acara berlanjut pada acara inti yang melibatkan Nata dan Adrian didalamnya.
"Kepada Mr. Adinata kami persilahkan maju ke depan." ujar pembawa acara.
lampu sorot yang berada didepan otomatis mengarah pada meja mereka, lebih tepatnya mengarah pada Nata.
Nata pun berdiri dari duduknya dan berjalan naik keatas panggung dengan senyum yang terus terpatri diwajahnya.
Setelah berada didepan microphone, Nata berdeham sebentar lalu menyapa para tamu undangannya.
"Selamat malam semuannya."sapanya.
Otomatis seluruh tamu undangan menjawab Sapaan Nata.
"Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya pada seluruh rekan kerja saya, karna telah menghadiri acara penting saya malam ini.
Banyak sekali hal-hal yang belum bisa saya perbaiki selama memimpin perusahaan ini. Tapi, saya bangga dengan putra sulung saya yaitu Adrian Vinata Aileen Caesar. Berkat bantuannya... saya dapat menyelesaikan tugas saya dengan baik dan benar.... Serta dengan bantuannya pula saya dapat mempertahankan kedudukan perusahaan ini.
Begitu banyak masalah yang terjadi pada Aileen's Corp, namun itu segera teratasi tanpa diketahui oleh publik...
Dan saya juga cukup lega dengan kinerja para karyawan yang juga turut ambil andil dalam mempertahankan kejayaan Aileen's Corp sampai saat ini."
Seluruh tamu undangan memberikan tepuk tangan yang meriah, sebelum Nata melanjutkan kalimatnya lagi.
"Dan tepat pada malam hari ini, saya akan mengakhiri jabatan saya sebagai CEO perusahaan Aileen's Corp.
Saya akan menyerahkan seluruh tanggung jawab yang pernah saya pegang ini kepada putra sulung saya yaitu, Adrian Vinata Aileen Caesar."
Lampu sorot yang tadinya terarah pada Nata kini berganti kearah Adrian. Seluruh tamu undangan lagi-lagi memberikan tepuk tangan yang meriah.
"Ya, kepada Mr. Adrian kami persilahkan maju kedepan."Ujar seorang pembawa acara yang berdiri diujung panggung.
Tak mau menunggu lama Adrian segera bangkit dari duduknya dan berjalan naik keatas panggung megah tersebut.
Kini seluruh tamu undangan dapat melihat dengan jelas wajah Adrian yang sudah berdiri ditengah panggung, tepat disamping sang Ayah.
"Selamat malam semuannya...
Sebelumnya saya ingin berterima kasih pada seluruh tamu undangan yang sudah menyempatkan hadir pada acara malam ini.
Saya juga ingin berterima kasih pada papa yang sudah memberikan kepercayaan yang sangat besar ini kepada saya.
Ian janji akan bertanggung jawab dengan kepercayaan yang sudah papa berikan pada Ian mulai dari malam hari ini." tutur Adrian sambil menatap wajah Nata.
"Dan tak lupa juga pada seluruh keluarga Aileen terutama mama, istri dan adik saya yang selalu Mensupport saya selama ini, saya ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya."
"Saya berharap kedepannya Aileen's Corp dapat berdiri semakin kokoh dibawah pimpinan saya. Dan mohon kerja samanya untuk para karyawan dan rekan kerja Aileen's Corp. Terima kasih." Ujar Adrian final.
Singkat tapi jelas, itulah Adrian.
Seluruh tamu undangan riuh bertepuk tangan dan menyoraki Adrian.
Disaat semua orang menikmati euforia malam hari itu. Ada sosok wanita dibalik dress putih tulang mengepalkan kedua tangannya, ia merasa geram dengan senyum yang tercetak jelas diwajah seluruh keluarga Aileen termasuk Alexa.
Sekejap wajahnya menampilkan senyuman miringnya.
"Tenang saja, Alexa. Senyumanmu itu tidak akan bertahan lama. Sebentar lagi semua kebahagian itu akan lenyap."batinnya.
Ia bangkit dari duduknya lalu meninggalkan pesta itu dengan segera sebelum keberadaannya disadari.
****
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED
Romansa[OnGoing] .Sequel MY FIRST LOVE STORY. (bisa langsung dibaca) Memimpikan seorang pria tampan, baik hati, penyayang dan selalu melindungi tentu saja menyenangkan bukan? Bahkan tidak sedikit orang yang akan memohon agar ia menjadi sosok yang nyata. Ta...