Part 31 : she's a traitor

1K 50 0
                                    

"Aku minta kau menyiapkan 100 anak buahmu untuk mengawasiku dan istriku selama di Newyork, sebar mereka disegala tempat yang akan aku kunjungi. Dan jangan sampai ada yang tau siapa kalian." perintah Daniel pada seseorang yang baru saja ia panggil keruangan meetingnya tadi bersama Marco.

"Baik tuan. Saya akan persiapkan semuannya."jawab orang itu sambil terus menunduk.

"Baiklah. Silahkan keluar."kata Daniel sambil mengalihkan pandangannya kearah Marco.

"Kau ingin ikut?"tanya Daniel sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Kemana?"tanya Marco balik.

"Ke ruanganku."

"Untuk?"

"Aku membawa Alexa kesini. Mungkin kau ingin berkenalan."

"Benarkah? Kalau begitu ayo." Marco dengan semangatnya hendak beranjak dari tempat duduknya juga.

Namun, dengan cepat Daniel mencengkram bahunya.

"Kau tidak berniat menggodanya bukan?"tanya Daniel dengan tatapan elangnya.

Marco memutar bola matanya kesal.
Darimana Daniel mendapat pemikiran bodoh seperti itu? Pemikiran itu sungguh membuat Marco mendapatkan ide untuk semakin menggodanya.

"Tidak, tapi kalau iya juga tidak ada salahnya kan?" tanya Marco sambil tersenyum menggoda.

"Kalau memang kau bosan untuk hidup, kau bisa lakukan itu, Marco."jawab Daniel dingin.

"Wah... Bukannya kau tidak menyukainya? hmm?" goda Marco lagi

"Memang. Tapi bukan berarti aku mau berbagi hal yang sudah menjadi milikku."jawab Daniel sambil berjalan keluar meninggalkan Marco yang terkekeh geli.

****

Ting!!

Bunyi lift tidak sedikitpun menyadarkan mereka berdua(Alexa&Elsa).

Mereka masih tetap bergelut saling tarik menarik meskipun wajah mereka berdua sudah sangat berantakan, bahkan wajah Alexa sendiripun dipenuhi bekas cakaran Elsa yang diakuinya cukup perih.

Namun, rasa perih itu tidak membuat Alexa mundur. Ia malah semakin berapi-api mengingat betapa tidak tau dirinya perempuan dihadapannya saat ini.

Daniel dan Marco keluar dari lift.

Pandangan yang pertama kali mereka lihat adalah meja Elsa yang kosong dan....

"Alexa!!" teriakan Daniel berhasil memberhentikan Aktivitas mereka.

Mereka baru menyadari kehadiran Daniel dan Marco yang sudah menatap mereka dengan tatapan kaget.

Daniel dan Marco mendekati Alexa dan Elsa yang masih saling menatap dengan tatapan yang menyiratkan kemarahan.

Daniel menahan lengan Alexa dengan memeluknya, sedangkan Marco menahan tangan Elsa dengan membawa kedua tangannya  kebelakang.

"Apa-apaan ini?!" pekik Daniel.

"Dia duluan yang menyerangku."jawab Alexa dengan tatapan mata yang tetap mengarah pada Elsa.

Sedangkan, Elsa hanya menatap balik tapi tidak memberikan pernyataan atau alasan sedikitpun. Sepertinya ia masih dikuasai emosi.

"Kau apakan istriku?!" tanya Daniel pada Elsa dengan nada membentak.

Elsa terkesiap mendengar bentakan Daniel yang menggelegar diseluruh penjuru lantai 30 yang sepi ini. Ia menundukan kepalanya sambil menahan tangis karena ketakutan.

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang