Part 30 : Private meeting

1.1K 39 0
                                    

Alexa Dan Daniel memasuki lobby gedung utama perusahaan Arthur Company (di mulmed).

Orang-orang yang sedang bekerja seketika menghadap kearah mereka dan membungkukkan badan.

Alexa yang merasa canggung dengan hal tersebut hanya bisa tersenyum kikuk, ia bingung harus seperti apa. Ia tidak pernah melihat pemandangan seperti ini sebelumnya. Bahkan di perusahaannya ayahnya saja, hal seperti ini tidak pernah terjadi.

Nata selalu menekankan pada Anak-anaknya untuk menghormati yang lebih tua, sekalipun jabatan kita lebih tinggi darinya. Maka dari itu, Nata tak pernah meminta karyawannya untuk membungkukkan atau memberikan penghormatan yang berlebihan, cukup tersenyum dan tidak membantah perintahnya saja sudah cukup untuk Nata.

Nata memang memiliki sifat yang baik dan tidak angkuh layaknya pengusaha-pengusaha sukses yang biasanya ditemui. Bisa dibilang sifat Alexa yang tidak mau sesuatu yang berlebihan itu ia dapatkan dari ayahnya.

Tapi, apa yang berada di pandangan Alexa saat ini sangat berbeda jauh dari ajaran sang ayah. Ia melihat pria paruh baya pun membungkukkan badannya hingga Alexa dan Daniel menghilang dari pandangannya setelah berdua mereka memasuki lift khusus petinggi perusahaan.

"Kenapa mereka semua seperti itu?"tanya Alexa dengan nada yang terdengar polos pada Daniel.

"Tentu saja menghormatiku dan kau, Alexa. Itu tidak perlu dipertanyakan."jawab Daniel santai.

"Tapi itu berlebihan, Daniel. Bahkan pria paruh baya tadi ikut membungkukkan badannya sangat lama, hingga kita menghilang dari pandangannya. Pasti pinggangnya sangat sakit." ucap Alexa sambil meringis membayangkan betapa sakitnya punggung pria yang sudah berumur itu.

"Tidak ada yang namanya berlebihan dikamusku, Alexa. Mereka memang sewajarnya seperti itu. Dan kau tenang saja, semua karyawanku sehat, tidak seperti yang kau khawatirkan. Aku menanggung seluruh asuransi kesehatan mereka."

Alexa hanya menghembuskan nafasnya kasar. Sepertinya memang sudah sifat Daniel yang angkuh seperti itu. Entah turunan sifat dari siapa, tapi yang jelas Alexa tidak melihat sifat angkuh tersebut ada didalam diri kedua mertuanya.

"Sebaiknya kau mengubah sifat angkuhmu itu, Daniel. Berhenti memperlakukan mereka seperti budak, dan berhenti membuat mereka memperlakukanmu seperti tuhan." Kata-kata Alexa barusan membuat Daniel meliriknya tajam.

"Dan sebaiknya, kau berhenti mengurus urusanku."balas Daniel dingin.

Oke. Baiklah. Pria ini memang tidak memiliki hati yang baik. Salah jika kalian memberi nasihat pada orang yang bersifat seperti ini. Bahkan sedikitpun rasa kasihan tidak terbesit didalam jiwanya.

Alexa hanya diam, ia malas meributkan hal yang tak semestinya diributkan. Ia juga merutuki dirinya sendiri. Seharusnya ia memang tidak usah perduli dari dari awal.

Ting!!!

Mereka akhirnya tiba dilantai 27 tempat dimana meeting Daniel berlangsung.

"Tetap disini, pergilah ke lantai 30. Disana kau akan diarahkan menuju ruanganku."kata Daniel sambil mengecup singkat kening Alexa.

Alexa hanya dapat menunduk menutupi wajahnya yang merona.

Ia tahu Daniel melakukan itu semata-mata hanya karena didalam lift itu terdapat CCTV yang dapat memperlihatkan aktivitas mereka. Alexa juga tau bahwa itu hanya untuk popularitas saja, ia sangat tau itu.

Alexa menekan tombol bertuliskan angka 30.

Ketika pintu lift tersebut terbuka betapa terkejutnya Alexa melihat sosok wanita dengan make up yang sangat-sangat tebal dan pakaian yang super ketat.

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang