Part 20 : Alexa's feeling

1.3K 49 0
                                    

Mobil yang dikendarai Daniel melaju kencang membelah jalanan ibu kota.

Ntah kenapa jalanan hari ini cukup lenggang sehingga tidak begitu menguras tenaga berada ditengah kemacetan yang biasanya melanda.

Kalau hari ini macet, mungkin aku dan Daniel akan terjebak lebih lama didalam mobil ini.

Aku sudah gerah melihat wajahnya yang sangat datar. Tidak seperti sebelumnya, biasanya dia akan menggodaku sampai aku merasa kesal. Tapi, tidak dengan kali ini.

Aku juga tidak berusaha membuka pembicaraan, rasanya canggung sekali dalam keadaan hening seperti ini.

Aku hanya memandang kearah luar jendela sambil memperhatikan gedung-gedung pencakar langit.

"hari ini saya antar kamu kerumah mama kamu. Saya harus pulang larut lagi hari ini. saya gak mau kejadian seperti ini terulang lagi, sangat-sangat membuang waktu." ujar Daniel sarkastis.

Aku menoleh dan menatapnya tajam.

"Gak ada tuh yang nyuruh kamu repot-repot anterin aku kerumah sakit waktu itu. Kenapa kamu gak liatin aja aku sampe mati dilantai dapur ?" tanyaku yang tak kalah sengit.

Citttt!

Hampir saja kepalaku terkena dashboard mobil ketika Daniel menghentikan mobil Secara tiba-tiba.

Ia menatapku, ah! Aku tidak bisa membaca arti tatapan itu. Yang jelas tatapan itu membuatku ketakutan, seperti ada amarah dibaliknya.

Rahangnya mengeras. Aku tau kali ini aku sudah membuatnya marah, dan sebentar lagi aku yakin, aku akan mendengar omelannya.

"Apa kamu kira saya ini bukan orang yang bertanggung jawab?! Kamu adalah tanggung jawan saya! Walaupun sebenarnya saya tidak pernah menginginkan ini, tapi demi nama baik keluarga saya, saya rela melakukan hal yang menurut saya tidak ada untungnya sama sekali!!" katanya dengan nafas yang mengeggebu-gebu.

Wah! Apa dia bilang tadi ? Pria ini sangat-sangat menyebalkan!

"terus kamu kira aku mau dengan pernikahan ini ?! Jangan berfikir seolah-olah hanya kamu yang banyak berkorban! Aku juga berkorban banyak atas pernikahan ini!"

"oh ya ? Apa saja yang kamu korbankan ? Setauku kamu hanya anak kuliahan yang manja, kekanak-kanakan, single dan ceroboh. Memangnya hal macam apa yang kamu korbankan ?"

Jlebb!!

"heh om-om! Kamu gila ya? Ngaca dong! Kamu itu udah tua! Aku masih muda, seharusnya sekarang aku lagi ngumpul bareng temen-temen aku dikafe, Bukannya nungguin atau ngurusin kamu tiap hari di apartement! Emangnya kamu pikir aku pembantu ?! Bersyukur kek masih ada yang mau nikah sama kamu!"

Emosiku benar-benar sudah memuncak. Memangnya dia kira dia itu justin bieber ? Dasar Sok perfect!

"oh ya ? Dengarkan aku nona. Seharusnya sekarang aku sedang makan siang bersama kekasihku, bukannya mengantar dan menemani gadis yang sakit karna ulahnya sendiri."

Apa?! Kekasih ?, Apa dia memiliki kekasih ?, Apa dia berselingkuh ?

Apa ini ? Kenapa dadaku terasa sesak mendengar kata-kata yang keluar dari mulut pria ini ?

Lidahku terasa kelu, rasanya ada sesuatu yang tak bisa kujelaskan. Apa aku menyukainya ? Ah, tidak! Tidak mungkin.

Tidak mungkin aku memiliki perasaan dengan pria menyebalkan ini. Kita baru saja kenal, bahkan aku sangat membencinya. Bagaimana mungkin ada rasa ?

Aku hanya menghela nafas kasar, rasanya aku bingung ingin membalas apa. Dan mungkin jika aku masih saja membalasnya, perang diantara kami tidak akan pernah selesai. Lebih baik mengalah bukan ?

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang