Part 27 : I need you, Daniel!

1.1K 42 1
                                    

Daniel segera meletakkan apa yang baru saja ia masak disebuah piring saji berwarna keemasan lengkap dengan garnish-nya.

Benar saja. Ia baru saja memasak sebuah masakan favoritnya khas Italy yaitu fettucini carbonara.

Meskipun hanya terlihat seperti pasta biasa, namun membuatnya menjadi lezat butuh sebuah ketelitian yang tinggi.

Daniel belajar memasak pasta yang satu ini dari seorang chef terkenal yang juga menjadi chef pribadi diperusahaanya di Italy.

Ia tersenyum puas setelah menyicipi sedikit hasil masakannya. Ia yakin siapa saja yang mencobanya, akan ketagihan.

Dan juga ini akan membuktikan pada Alexa bahwa ia bisa memasak.

Daniel bukanlah tipikal orang yang mau diremehkan. Ia akan melakukan apapun yang membuat orang itu percaya dan menarik kata-katanya.

Daniel segera melangkahkan kakinya menuju lantai dua, ia sudah tidak sabar membangunkan gadis manis itu.

Alexa harus mencoba masakannya!

*****

Daniel membuka pintu dengan sangat pelan, ia takut membuat gadis itu terkejut. Memang niatnya ingin membangunkan gadis itu, tapi tidak dengan cara mengagetkannya.

Ia melangkahkan kakinya menuju tempat dimana Alexa berbaring sekarang, matanya tak terlepas sedikitpun dari wajah Alexa.

Gadis itu terlihat pucat dan berkeringat. Ada sedikit rasa khawatir terbesit didalam fikirannya.

Tapi, dengan segera ia menepis fikiran itu. Ia tidak mau dipengaruhi oleh fikirannya.

"Al--"

"Daniel, tolong aku."

ucapan Daniel terpotong saat sebuah lirihan terdengar dari bibir Alexa. Dan anehnya lagi gadis itu masih dengan mata terpejam.

Apa dia sedang bermimpi?.batin Daniel.

Hiks!

Kini yang terdengar adalah suara isakan kecil dari Alexa.

Gadis ini bahkan menangis saat sedang tertidur. Apa dia setertekan itu?

Hiks!

Daniel tak dapat berfikir lagi Ketika mendengar isakan Alexa yang kedua kalinya. Ia segera merengkuh tubuh gadis kecil itu lalu membangunkannya dalam pelukannya.

"Alexa! Hey! Bangun." bisik Daniel pelan sambil mengguncang tubuh Alexa yang kini sedang berada dalam pelukannya.

Daniel bisa merasakan Alexa sudah terbangun dari tidurnya. Tapi, entah kenapa gadis itu masih saja menangis bahkan lebih terisak dari yang sebelumnya. Apa ia berbuat salah?

"Hey! Ada apa?" tanya Daniel dengan nada sangat lembut sambil menepuk-nepuk punggung Alexa.

Ia tau ini sudah diluar dari keinginannya.

Ia tak pernah berfikir untuk memeluk Alexa, tapi entah kenapa tangis Alexa tadi benar-benar membuatnya ingin merengkuh tubuh gadis yang rapuh ini. Ia benar-benar tak mengerti dengan fikiran dan hatinya yang kadang berbeda pendapat.

"A...ak-..aku takut!"Alexa menjawab pertanyaan Daniel sekenanya, ia tak dapat berkata lebih banyak lagi. Nafasnya sudah sangat sesak akibat tangisnya.

Daniel sedikit terkejut dengan Alexa yang semakin mempererat pelukan mereka. Ini memperlihatkan betapa ketakutannya gadis ini. Tapi kenapa?

"Tenang Alexa! Aku disini. Tidak ada seorangpun yang akan berani mendekatimu selama masih ada aku disini. Aku akan membunuh mereka jika itu sampai terjadi." kata Daniel yang berusaha menenangkan Alexa.

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang