Alexa memasuki mobil lamborghini milik Adrian.
Sudah terlihat raut wajah Adrian tak berubah sedaritadi, tetap sama. Datar.
Alexa hanya menatap jendela luar, ia tau bahwa suasana didalam mobil akan canggung seperti ini.
Dari pertama kali Alexa masuk sampai Adrian mulai menjalankan mobilnya tak ada sepatah katapun yang diucapkan oleh keduanya. Suasana begitu mencekam dan menakutkan, sementara Alexa masih berusaha menahan air matanya. Ia sebal tak dianggap seperti itu oleh kakaknya.
Alexa mencoba bertanya siapa tau Adrian mau menjawabnya.
"Kakak, masih marah sama aku ya ?" tanya Alexa pelan sambil menoleh kearah kakaknya.
Hening. Tak ada jawaban.
Jangankan menjawab, Adrian sama sekali tak menengok kearah Alexa.
Alexa kembali melihat kearah jendela, berusaha menahan air matanya.
Sialnya mereka terkena macet, dan itu tambah membuat Adrian kesal.
"Sialan!!" gerutu Adrian sambil memukul stir mobil dengan tangannya.
Alexa yang terkejut langsung menatap kakaknya dan menangis. ia sudah tidak bisa menahan air matanya.
Alexa menutup wajahnya dengan kedua tangannya, ia tak mau Adrian melihatnya menangis.
"Hiks..hiks."suara tangis Alexa terdengar.
Adrian yang menyandarkan kepalanya di stir mobil langsung mendongak kearah Alexa yang menangis.
"Kakak..." lirih Alexa ditengah tangisnya.
Adrian merasa bersalah karna sikapnya yang dingin tadi, membuat Alexa menangis. Dari ia kecil sampai sekarang ia berusaha menjaga adiknya agar tak menangis, apalagi karna dirinya.
"Cup-cup.. Kenapa sayang ? Apa ada yang sakit ?"tanya Adrian sambil menghapus air mata Alexa.
"Ka..kak hiks... Aku minta.. Maaf." ucap Alexa dengan suara serak.
Adrian langsung memeluk Alexa dan mengelus pelan kepalanya.
"Iyaa, kakak maafin kamu tapi jangan ulangi kesalahan yang sama ya." kata Adrian tanpa melepaskan pelukannya.
"Kakak marah karna kakak merasa kamu tidak menganggap kakak. Kamu sakit tapi gak mau memberitahu kakak, lalu apa gunanya seorang kakak ?" katanya lagi.
"Iya kak, maaf.." hanya itu jawaban dari Alexa, ia sudah tak sanggup berkata apa-apa lagi.
***
"Pak ? 15 menit lagi meeting anda akan dimulai." ucap sekertaris Daniel.
"Ya. Saya tau. Siapkan semua berkasnya."jawab Daniel dingin.
Pikiran Daniel masih tak karuan. Ia takut saat meeting nanti, ia malah tak bisa fokus.
'Untuk apa luna melakukan itu ?, apa karena keputusan sepihakku ?' batinnya.
Hal yang paling Daniel takutkan adalah 'balas dendam'. Ia takut Luna melakukan sesuatu yang dapat menyakiti Alexa, Alexa adalah tanggung jawabnya.
"Arggghhh!!!" Daniel mengacak rambutnya kesal.
Pikirannya sangat-sangat kacau. Belum lagi memikirkan pernikahannya dengan Alexa yang terhitung beberapa hari lagi.
Daniel bangkit dan mengenyahkan pikirannya, bagaimanapun juga ia harus bersikap profesional. Ia harus menyelesaikan meeting itu agar tak mengecewakan Partner-partnernya.
![](https://img.wattpad.com/cover/78759758-288-k148562.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED
Romansa[OnGoing] .Sequel MY FIRST LOVE STORY. (bisa langsung dibaca) Memimpikan seorang pria tampan, baik hati, penyayang dan selalu melindungi tentu saja menyenangkan bukan? Bahkan tidak sedikit orang yang akan memohon agar ia menjadi sosok yang nyata. Ta...