Alexa dan Marsha menunggu di lobby. Sebenarnya Marsha ingin masuk ke kamar ganti untuk bertemu dengan Adrian. Namun bukan Alexa namanya kalau tidak memaksa dan mengancam.
"Lex, yakali gua disini mulu. Gua mau datengin Adrian bentar." Ucap Marsha yang sudah mulai bosan.
"Gak! Pokoknya gak boleh." Jawab Alexa dengan bibirnya yang manyun.
Marsha menghembuskan nafasnya pasrah, ia tau tak ada gunannya menolak.
"Hei, suami-suami kalian pada kemana ?" Tanya Viona yang baru datang.
"Dikamar mah." Jawab Marsha lesu
"Terus kalian ngapain disini ?"
"Itu mah.." sebelum Marsha melanjutkan jawabannya, Alexa sudah terlebih dahulu membekapnya dengan tangan kirinya.
"Itu mah, kita udah selese duluan. Ya kan sha ?" Jawab Alexa sambil memandang Marsha dengan tatapan. Jawab-aja-iya.
"Iya mah bener." Ucap Marsha setelah Alexa membuka bekapan.
"Oh gitu. Kalo udh siap langsung telfon mama aja ya. Biar kita sama-sama ke ballroomnya." Ucap Viona lalu beranjak pergi.
Sepeninggalan Viona, Marsha langsung memberikan tatapan membunuh pada Alexa, begitupun sebaliknya.
"Gak boleh bohong tau." ucap Marsha.
"Bohong demi kebaikan juga kok."
Setelah percakapan singkat itu, semuannya menjadi hening.
Marsha disibukkan dengan ponselnya begitupun dengan Alexa. Mereka banyak mendapat ucapan selamat dari teman- teman seperjuangan mereka.
"Sha, lo dapet ucapan dari Lucifer gak ?" tanya Alexa tiba-tiba.
"Enggak sih lex, tapi kemarin gua ngundang dia kok."
"Kenapa emangnya ? Lo dapet ?" tanya marsha sambil menatap Alexa.
"I..iya gua dapet."
Oke. Lucifer itu adalah mantan kekasih Marsha dan Alexa. Dulu Marsha sangat menyayangi Lucifer. Namun kebenaran terungkap. Lucifer bukan pria yang baik. Selain memacari Marsha, Lucifer juga memacari Alexa. awalnya Marsha sudah pernah bilang pada Alexa bahwa Lucifer bukan pria yang baik. Tetapi Alexa masih saja termakan oleh rayuan Lucifer. Sehingga jadilah mereka berdua korban rayuan Lucifer.
"Lo musti hati-hati Lex, bisa aja dia punya maksud lain. Lo tau sendiri kan dia itu orangnya gimana ?"
"Iyaa, gue juga agak was was sih."
"Btw, rahasiain ini dulu ya, termasuk ka Ian. Dia gak boleh tau soal ini."
"Iya tenang aja."
"Alexa. Marsha." Panggil Adrian yang baru saja datang bersama dengan Daniel.
"Eh, udah selesai ?" Tanya Marsha pada Adrian.
"Aku udah selesai daritadi, aku nungguin kamu kembali ke kamar, karna kamu baliknya lama banget, jadi aku susulin."
"Sorry kak, aku tadi minjem istrimu sebentar." Celetuk Alexa.
Adrian memberikan tatapan sinis pada Alexa, sedangkan Alexa hanya cengar-cengir.
"Yaudah, lebih baik kita ke ballroom sekarang. Kita sudah ditunggu." Kata Daniel yang langsung diangguki oleh Marsha, Alexa dan Adrian.
****
Ballroom megah milik keluarga Arthur ini sudah dekorasi dengan nuansa Silver-maroon. Para tamu terus berdatangan, dan itu membuat Alexa semakin resah, ia tak tenang. Ia merasa kepikiran dengan perbuatannya Marsha. Kenapa ia harus mengundang Lucifer ke acara penting ini. Entah apa yang akan terjadi jika Lucifer datang dan membuat kekacauan.
"Kamu kenapa ?" Tanya Daniel yang melihat perubahan sikap Alexa.
"Hmm ? Gakpapa kok." Jawab Alexa singkat.
"Apa tanganmu sakit ?"
"Lumayan."
"Maaf soal tadi."
"Yaa, it's okay."
Percakapan itu begitu singkat dan dingin. Seperti tidak ada ketertarikan satu sama lain. Namun jauh dari itu semua, sebenarnya mereka memiliki rasa. Hanya saja masih terpendam.
Orang-orang yang datang tak henti-hentinya mengucapkan selamat pada dua pasangan ini. Alexa dan Marsha sesekali mengeluh karna kelelahan harus berdiri terus menerus dengan pakaian yang berat. Untung Alexa menghias rambutnya sendiri, jadi ia tidak perlu menggunakan konde berat yang bisa saja membuatnya tambah keberatan dan pusing.
***
Seorang wanita cantik melangkah naik keatas panggung pelaminan, setiap orang pasti akan menuruh hati saat melihatnya, bahkan Alexa dan Marsha tak henti-hentinya memuji wanita cantik ini.
Namun, mereka bingung, siapa yang telah mengundang wanita cantik ini. Karna merasa tak kenal, Alexa menatap Marsha, Marsha hanya menggeleng dan memberikan tatapan seakan-akan berbicara aku-gak-kenal.
Alexa menatap Adrian, dan yang didapatnya juga jawaban yang sama.
Saat menatap Daniel, ada ekspresi yang susah dibaca tersirat diwajah Daniel. Alexa bahkan bingung menangkap ekspresi tersebut.Setelah wanita cantik itu memberi selamat pada Alexa, kini wanita itu berdiri tepat didepan Daniel. Tatapan keduannya menunjukan kerinduan yang terpendam. Alexa merasa penasaran, namun juga merasa begitu sakit. Entah apa yang membuatnya sakit, ia sendiri juga bingung.
"Apa aku cemburu ?" batin Alexa.
****
"Aku pernah dibohongi karna terlalu percaya. aku pernah disakiti karna terlalu percaya. Apa kepercayaanku sebercanda itu ?"-Author.
Tbc
Sorry slow update :(
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED
Romansa[OnGoing] .Sequel MY FIRST LOVE STORY. (bisa langsung dibaca) Memimpikan seorang pria tampan, baik hati, penyayang dan selalu melindungi tentu saja menyenangkan bukan? Bahkan tidak sedikit orang yang akan memohon agar ia menjadi sosok yang nyata. Ta...