13

6.8K 466 0
                                    

Raina terkejut dengan kedatangan beberapa orang yang mengaku dari sebuah restoran, tanpa aba-aba mereka langsung membagikan sebuah kotak nasi dan minuman ke semua staff kantor.

"Apa Bapak tidak salah orang ?" Ucap Raina ke salah satu karyawan restoran.

"Tidak Bu, disini di tulis semua pesanan di kirim ke alamat kantor ini atas nama Raina Alunna" Rupanya memang tidak salah orang atau alamat, guman Raina. Lalu siapa yang memesan semua ini ?

"Iya, memang benar itu nama saya. Siapa yang memesan semua ini ?" Tanya Raina

"Maaf Bu, tapi disini tidak disebutkan siapa yang memesan. Kami pamit dulu Bu" Raina jadi teringat seseorang yang pasti memesan semua ini, dia mengambil handphone nya tapi malah ada notif pesan dari Adit.

Aditya Mahendraku : Semoga kamu menyukai makanannya. Aku meminta teman kantormu untuk mewakiliku makan siang bersama kamu.

Ternyata benar, Adit yang melakukan semua ini. Raina segera menelepon Adit, tapi nomornya tidak aktif meskipun Raina mencoba berkali-kali tetap sama.

"Jadi Adit yang memesan semua ini ?" Dilla berdiri di samping Raina yang sedang mencoba menelepon Adit.

"Iya, tadi rencana nya dia mengajak lunch bareng. Tapi tiba-tiba ada urusan mendadak dan membatalkannya. Aku ga menyangka dia sengaja memesan makanan sebanyak ini" Raina masih bingung, kenapa Adit melakukan semua ini, terlebih lagi pasti dia mengeluarkan uang yang tidak sedikit.

"Aku jadi benar-benar yakin kalo Adit itu emang orang kaya. Setelah aku melihat mobil, dan mengetahui apartemennya yang memang mewah. Lalu dia memesan semua makanan ini, kamu tau kan ini ga cukup uang sedikit ?" Rupanya bukan hanya Raina yang memikirkan hal itu, tapi Dilla juga sama. Dan kalo pun Adit memang kaya, Raina tidak peduli malah dia merasa minder. Dia juga takut Adit hanya mempermainkannya, pasti banyak wanita yang menyukai Adit bahkan Adit bisa mendapatkan wanita yang lebih darinya.

"Aku tidak tau Dil, sejauh ini aku hanya tau kalo dia seorang dokter umum di Rumah Sakit Bestandi selebihnya dia belum bercerita apa-apa bahkan tentang keluarganya sekalipun"

"Jadi Adit juga dokter di Rumah Sakit Bestandi, berarti Adit dan Daffa satu perusahaan sama-sama Best Group. Tapi apapun itu, yang paling aku harapkan kamu dan Adit bisa bahagia dan cepet nikah" Dilla cekikikan ketika menyebut kata nikah.

"Kamu dulu kali sama Daffa yang nikah, pacaran udah lama banget gitu emang ga bosen" Cetus Raina sambil membuka kotak makan siangnya.

________________________________

Adit terlihat berantakan, ini sudah hari kedua dia tidak pulang sama sekali ke apartemennya. Ada pekerjaan yang harus dia selesaikan sebelum acara ulang tahun best group nanti malam. Jas yang dia pakai dia letakan sembarang di sofa, sementara dasi sudah dia longgarkan dari kemeja putihnya.

Tapi yang membuat Adit semakin payah, dia sama sekali belum bertemu Raina ataupun meneleponnya. Beberapa kali Adit mencoba untuk menghubungi Raina lewat pesan singkat atau menelepon tapi di urungkannya, dia takut malah salah bicara. Adit memang sering tidak stabil emosinya kalo sedang stress dan banyak tekanan. Dia takut malah melukai Raina. Ya mungkin lebih baik dia tidak menghubungi dulu Raina sementara, dia berjanji setelah semua pekerjaannya selesai dia akan langsung ke apartemen Raina.

___________________________

Raina menatap layar handphonenya sambir tidur di sofa ruang televisi, kalau di pikir-pikir dia seperti orang aneh yang terus melihat handphonenya. Sudah dua hari ini Adit tidak menghubunginya, Raina cemas, padahal ini hari sabtu tapi Adit belum menghubunginya nomornya juga tidak aktif. Apa Adit sedang sibuk ? atau memang sengaja ingin meninggalkannya ? Raina terus berpikiran aneh dan menebak-nebak. Dia akhirnya berencana untuk pergi ke Rumah Sakit tempat Adit praktek.

rainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang