"Sudah lama menunggu Raina Alunna ?" Seseorang menepuk bahu Raina dari belakang, Raina pun menoleh.
Adit, dia berdiri dibelakang Raina sejak tadi. Memperhatikannya sampai akhirnya mendekatinya. Raina terlihat begitu berbeda dari biasanya, dia cantik malam ini. Entah mengapa meski penampilannya sederhana tapi dia cantik dan membuat jantung Adit berdebar.
"Adit ?" Raina kaget, apalagi setelah melihat Adit di depannya. Malam ini dia memakai jas warna hitam dan kemeja berwarna putih, memakai pakaian apapun dia terlihat tampan.
"Ayo kita segera ke dalam " Adit menarik tangan Raina, mereka pun menuju ballroom hotel.
Tangan Adit terus menggenggam tangan Raina, dan itu membuat Raina sedikit tidak nyaman apalagi banyak orang yang melihatnya.
"Boleh kamu lepasin tangan aku ?" tanya Raina. Adit langsung bereaksi
"Bukankah kamu ingin membayar hutang kamu ? bukannya malam ini kamu milik aku ?" Adit menjawab pertanyaan Raina dengan berbisik. Raina langsung menelan ludah, setelah mendengar kata kata malam ini dia milik Adit. Kenapa dia berbicara itu ? Awas aja kalo dia macam macam. Gerutu Raina dalam hati
"Berhenti berbicara malam ini aku milik kamu. Aku ga suka mendengarnya"
"Memangnya kenapa ? Kamu takut ? Bukannya kamu kemarin berpikiran aneh ketika aku suruh datang ke hotel ?" Pertanyaan Adit langsung membuat wajah Raina memerah.
"Aku ga akan melepaskannya, setidaknya untuk saat ini" Ucap Adit sambil melihat kearah tangan mereka yang masih berpegangan.
Pesta pernikahan ini begitu mewah dan indah bagi Raina, semuanya di dekorasi dengan warna putih yang dominan karena tema nya fairy tale. Raina pun membayangkan kalo dia yang ada di pelaminan itu, rasanya pasti bahagia. Tanpa sadar Raina tersenyum sendiri dan Adit yang di sampingnya merasa aneh melihat tingkah Raina.
"Kamu kenapa senyum senyum sendiri ?"
"Ah, oh engga kenapa kenapa kok. Emang ga boleh ? " Raina malu ketika Adit mengetahui tingkah anehnya.
"Itu pengantin nya yah ?" Tanya Raina ketika pengantin mulai bertemu menyapa para undangan dan sepertinya mereka menuju ke arah mereka. Adit hanya mengangguk. Sementara Raina memuji dalam hati betapa cantik dan indahnya gaun pengantin wanita nya, pengantin pria nya juga terlihat tampan dan bahagia tapi menurutnya ketampanan pria di sampingnya masih melebihinya. Kalo saja Adhit sedikit ramah mungkin dia berlipat kali ketampanannya.
"Selamat, semoga bahagia" Adit menyalami pengantin wanita. Tapi Raina melihat ada yang aneh dengan sikap Adit setelah betatapan dengan pengantin wanita itu, tatapannya berbeda dan terkesan dingin.
Raina mencoba cake yang tersedia di stand makanan, sementara Adit hanya diam sambil memperhatikan Raina. Tingkahnya itu membuat Raina seperti diawasi dan menjadi risih. Disana juga ada stand Photo Booth, yang membuat Raina tertarik. Raina ingin sekali kesana, tapi dia malu kalo harus foto sendiri, akhirnya dia mempunyai ide untuk mengajak Adit foto bersama.
"Aku ga mau di foto" Adit langsung menolak tegas. Raina sedikit kecewa, wajahnya memelas dan cemberut.
"Ya sudah, kita pulang aja kalo kamu ga mau foto"
"Jadi kamu ngancam aku ? malam ini kamu milik aku, bukan sebaliknya ?"
"Kenapa kamu selalu bicara malam ini aku milikmu . Aku ga suka mendengarnya"
Raina langsung pergi menuju booth foto. Kalo Adit ga mau, aku foto sendiri aja . Gerutu Raina dalam hati
"Baiklah, aku ga mau ribut cuman gara gara foto" Tangan Adit menarik paksa Raina dan berjalan menuju booth foto.
Raina tersenyum puas, ketika melihat hasil foto booth. Ternyata Adit photogenic juga.
"Dasar kekanak kanakan" Gerutu Adit. Raina pura pura tidak mendengar gerutuan Adit.
"Adit, kamu datang juga ?" Tiba tiba seorang pria berbicara di depan Raina dan Adit yang hendak menuju basement parkir untuk pulang. Ekspesi Pria itu seperti tidak percaya melihat kedatangan Adit.
"Kamu juga datang kan ? Kenapa aku ga datang ?" Raina menyangka Adit berbicara datar dan dingin hanya kepadanya, ternyata kepada pria itu juga sama. Pria itu pun terkekeh mendengar jawaban Adit.
"Terus siapa yang datang bersamamu ? Pacar baru ?" Tanya pria itu. Pria itu juga sama tampan nya dengan Adit. Meskipun pria itu wajahnya terkesan bule tapi Raina melihat mereka sedikit mirip, sikapnya juga berbeda 180 derajat dengan Adit dia begitu ramah. Dan Raina kaget ketika pria itu menganggapnya pacar Adit.
"Namanya Raina Alunna, dia kenalanku" Adit memperkenalkan Raina
"Aku Darrel, sepupunya. Kamu terlihat cantik Raina" Raina langsung malu, ketika Darrel memujinya. Adit langsung berdehem dan dia terlihat tidak suka. Dan segera pamit pulang.
"Aku pulang dulu" Cetus Adit.
"Oke, tapi aku masih belum percaya. Akhirnya kamu datang juga ke pernikahan mantan mu" Wajah Adit langsung pucat, dan Raina pun terkejut. Jadi ini pernikahan mantannya Adit ? Raina begitu penasaran.
"Aku ke arah sana ya, mobilku ada disana "
"Kamu bawa mobil ? " Tanya Adit
"Iya, aku bawa mobil. Oh iya, aku tidak punya lagi hutang kan ?" Raina tersenyum kepada Adit.
"Kamu jangan merepotkanku lagi. Kalo tidak, kamu akan terus berhutang padaku" Wajah Raina langsung berubah kesal. Bisa bisanya Adit bicara seperti itu dengan ekspresi datar dan menyebalkannya. Jadi dia dianggap merepotkan buatnya ?
"Aku ga akan merepotkan kamu lagi" Teriak Raina ketika sudah menjauh.
Sambil menyetir mobilnya Adit tersenyum mengingat semua tingkah Raina, entah kenapa gadis itu mampu membuat Adit tersenyum, padahal dia tidak pernah berkata kata lucu atau melawak di depan Adit. Apa dia sudah gila ? Padahal hari ini dia mengajak Raina ke acara pernikahan mantannya yang pernah dia cintai. Tapi dia tidak merasa sedih sama sekali seperti saat Anna meminta nya putus dan menikah dengan orang lain padahal Adit sangat mencintainya dan mereka sudah pacaran hampir 5 tahun.
Dan jantungnya juga berdebar ketika melihat penampilan Raina yang berbeda dari biasanya. Dia begitu cantik. Adit hanya diam memperhatikannya dari sejak dia tiba, berjalan lalu menunggunya. Dan gadis itu tidak menyadari kalo Adit memperhatikannya dari belakang.
Tapi Adit sedikit kesal karena Raina selalu keras kepala ingin membayar hutang kepadanya, hanya kerena dia menolongnya. Padahal Adit memang tidak bisa melihat orang menderita atau kesusahan. Dia tulus menolong. Akhirnya dia berbicara seenaknya kepada Raina dan bilang kalo Raina merepotkannya. Padahal Raina sama sekali tidak merepotkannya. Dia begitu penasaran dengan Raina, di saat wanita lain banyak yang mendekatinya dan bilang menyukainya. Raina malah bersikap sebaliknya. Apa dia tidak menarik buatnya ?
Raina merebahkan tubuhnya di kasur. Dia benar benar lelah, apalagi setelah terpaksa memakai high heels dan itu membuat kakinya pegal pegal. Raina tidak biasa memakai high heels, dia lebih memilih memakai sendal flat atau flat shoes untuk sehari hari. Tapi tadi Dilla memaksanya memakai high heels dan itu membuatnya menderita. Tiba tiba bayangan Adit terlintas di pikirannya, dia begitu tampan meskipun menyebalkan tapi Raina menyukainya. Apa ? Tunggu dulu ? Raina menyukainya ? Raina merasa ada yang aneh pada dirinya, kenapa dia bisa berpikiran dia menyukai Adit. Apa mungkin karena dia kelelahan atau karena wajah dan penampilan Adit yang membuatnya jadi berpikiran seperti itu. Arrrggghh Raina menutup wajahnya dengan bantal dan segera memejamkan matanya untuk tidur. Sebelum dia berpikiran semakin aneh.
Meskipun sudah membaca banyak buku, mata Adit belum mengantuk sama sekali. Sesekali dia merebahkan dirinya di kasur tapi tetap tidak bisa tertidur, bayangan Raina membuatnya ga karuan. Dia begitu cantik tadi, penampilannya berbeda dari biasanya. Jujur saja, ketika melihatnya jantung Adit langsung berdegup kencang. Apalagi ketika dia tersenyum. Adit ingin memilikinya, entah kenapa perasaan itu datang begitu saja. Dia mencoba mengambil hp yang berada di atas nakas, dan mencoba mencari nomor Raina. Dia ingin meneleponnya, tapi ini sudah jam 2 malam. Ah, gadis itu pasti sudah tidur. Pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
rain
RomanceRaina Alunna, seorang staff accounting di salah satu perusahaan swasta Jakarta yang masih susah move on dengan cinta pertama nya semasa SMA, Yoga Abimanya Bratawijaya. Bahkan sudah hampir 10 Tahun berlalu dia masih belum bisa melupakannya, sampai ak...