32

5.8K 369 9
                                    

"Iya, aku pasti datang. Hari paling bahagia buat sahabatku, aku ga mungkin ga datang" Ucap Raina kepada Dilla lewat telepon.

Revan yang kini ada di depan Raina sedang sibuk menyantap mie kocoknya.

"Awas aja kalau kamu sampai ga datang, oh iya kamu datangnya jangan pas hari acaranya ya. Kamu nginep dulu di rumah aku" Sahut Dilla.

Raina begitu senang mendengar Dilla dan Daffa akan menikah minggu depan, akhirnya mimpi sahabatnya itu menjadi kenyataan.

"Maaf Dil, kayaknya aku ga bisa nginep di rumah kamu" Ucap Raina menyesal.

"Yah, kenapa ?" Raina bisa mendengar nada kecewa dari sahabatnya.

"Kerjaan aku lagi sibuk-sibuknya dan untuk ngajuin cuti kemungkinan ga bisa"

"Iya deh, aku ngerti. Udah resiko jadi Ibu assisten manager pasti sibuk" Dilla menggerutu.

Raina terkekeh mendengar ucapan Dilla yang terkesan menyindir pekerjaannya.

"By the way, kamu lagi dimana nih ? kedengarannya rame banget" Tanya Dilla.

"Aku lagi makan siang" Jawab Raina singkat.

"Oh, emangnya kamu masih kerja di hari sabtu gini ?"

"Engga sih, cuma ada seminar yang harus aku hadiri"

"Ya sama aja kali, itu kan urusan kerjaaan juga"

Tiba-tiba Revan memanggil pelayan, membuat Dilla mendengar ada suara Pria di dekat Raina.

"Kamu makan bareng siapa ? aku tadi denger suara lelaki" selidik Dilla.

"Aku makan sama teman"

"Cuma berdua ?"

"Iya"

Dilla senang mendengarnya, dan Dilla yakin kalau pria itu menyukai Raina. Entah kenapa dia begitu yakin, mungkin karena sudah lama mengenal Raina. Dia jadi bisa menebak dan selama ini tebakannya selalu benar.

Akhirnya, Raina bisa mulai membuka hatinya. Dilla berharap Raina bisa segera move on dari Adit.

___________________________________

Adit benar-benar tidak bisa melupakan Raina dari hidupnya. Dia merasa tersiksa selama ini, dan pertunangannya dengan Alisya hanya sebatas perjanjian saja dengan kakeknya tidak lebih. Perasaan cintanya tetap untuk seorang Raina Alunna.

Mendengar kenyataan kalau Raina juga mencintainya membuatnya senang sekaligus menyesal. Adit benar-benar menyesal karena tidak mendengarkan penjelasan Raina malah membuat keputusan sendiri.

Setelah memarkirkan mobilnya dengan sembarang, Adit bergegas menuju apartemen Raina. Dengan cepat Adit menekan bel apartemen Raina, Adit tidak sabar ingin bertemu gadis itu dan memeluknya. Adit sangat merindukannya.

Tetapi Raina sama sekali tidak membukakan pintu, Adit menekan kembali bel dengan tidak sabaran dan akhirnya ada yang membuka pintu. Adit tersenyum lega.

"Maaf, anda mau bertemu siapa ?" Seorang pria berperawakan kekar bertanya kepada Adit, Adit melihat nomor apartemen Raina untuk memastikan dia tidak salah apartemen tapi Adit yakin kalau ini apartemen Raina. Siapa pria itu ? apa mungkin itu kekasih Raina ? Adit bertanya dalam hati. Tapi Adit buru-buru meralatnya kerena tiba-tiba ada seorang wanita muncul.

"Aku mau bertemu Raina. Bukankah ini apartemennya ?" Tanya Adit.

"Tidak ada yang bernama Raina" Jawab pria itu ketus lalu hendak menutup pintu tetapi di cegah oleh seorang wanita.

"Kamu mencari Raina ?" Tanya wanita itu.

Adit mengangguk.

"Raina sudah tidak tinggal disini lagi, saya dan suami hanya menyewa apartemennya"

"Jadi Raina tidak tinggal disini lagi" Adit tidak percaya mendengarnya. Jadi dimana Raina sekarang ?

Adit menutup matanya sambil berpikir kemana Raina pindah sebenarnya mudah bagi Adit mengetahui keberadaan Raina. Adit tinggal meminta bantuan Pak Wira, tapi Adit tidak mau. Jika Adit meminta bantuan Pak Wira pasti kakek mengetahuinya dan Adit tidak ingin hal itu terjadi. Adit harus mencari keberadaan Raina sendiri.

Rumah bercat putih dengan gaya klasik itu terlihat sepi, Adit sudah menekan bel dan mengetuk pintu lalu mengucapkan salam tapi tidak ada siapa-siapa. Sambil menunggu Adit duduk di teras. Ini adalah rumah Dilla, sahabat Raina. Adit yakin Dilla pasti tahu Raina pindah kemana.

Sebuah mobil Honda Jazz berwarna merah masuk ke pekarangan rumah membuat Adit terperanjat dan berdiri. Dilla keluar dari mobilnya sambil membawa banyak barang belanjaan. Adit menghampiri Dilla, lalu mencoba membantu membawakan barang belanjaan Dilla tetapi Dilla menolaknya. Sebenarnya Dilla kaget melihat Adit ada di rumahnya. Untuk apa Adit datang kesini ?

"Ada apa kamu datang kesini ?" Tanya Dilla setelah selesai memasukkan semua barang belanjaanya ke dalam rumah.

"Sebaiknya aku to the point. Aku ingin tahu dimana Raina sekarang ?"

Dilla tersenyum sinis mendengar pertanyaan Adit.

"Untuk apa ?"

"Aku ingin bertemu dengannya" Jawab Adit.

"Kalau pun aku tahu, aku tidak akan memberitahu kamu" Ucap Dilla. Adit yakin memang tidak mudah meminta informasi keberadaan Raina dari Dilla.

"Aku mohon beritahu dimana Raina. Aku ingin bertemu dengannya" Wajah Adit terlihat muram. Dilla yang sedari tadi menatap Adit memang bisa melihat Adit sungguh berbeda sekarang. Adit terlihat kusut dan muram, Dilla yakin Adit masih mencintai Raina dari mata Adit Dilla bisa melihatnya. Adit benar-benar ingin bertemu Raina.

"Lebih baik kamu tidak usah bertemu Raina. Itu hanya akan menyakitinya"

Mendengar ucapan Dilla membuat Adit sedih. Apa jika dirinya bertemu Raina akan merubah keadaan ? mengingat statusnya kini yang sudah bertunangan dengan Alisya.

"Aku tahu, ini benar-benar terlambat tetapi aku sungguh menyesal. Aku sangat mencintai Raina dan keputusannku untuk mengakhiri hubungan dengan Raina sangat aku sesalkan"

Dilla tidak mengerti maksud ucapan Adit.

"Kenapa kamu mesti menyesal kalau akhirnya kamu memutuskan untuk bertunangan. Apalagi wanita itu terlihat sepadan denganmu" Ucap Dilla sinis.

"Aku yakin kamu sudah mengetahui alasannya kenapa aku mengakhiri hubunganku dengan Raina. Saat itu aku menyangka Raina masih mencintai Yoga karena Yoga cinta pertama Raina. Aku paham bagaimana perasaan Raina kepada Yoga. Dan ketika di London aku menemukan Raina ada di apartemen Yoga. Bisa kamu bayangkan bagaimana perasaanku saat itu. Aku marah dan emosi sehingga langsung membuat keputusan. Keputusan yang aku sesali sampai detik ini"

"Darimana kamu tahu kalau Yoga cinta pertama Raina ?" Sebenarnya pertanyaan ini yang membuat Dilla penasaran. Kenapa Adit bisa mengetahui semua tentang Yoga bahkan tahu wajahnya sedangkan Dilla hanya mengetahui Yoga sebatas cerita dari Raina tanpa tahu wajahnya bagaimana.

"Aku tidak sengaja membaca buku harian Raina ketika SMA" Jawab Adit datar.

Dilla membulatkan mata karena kaget, jadi Adit membaca buku harian Raina. Kenapa Raina bisa seceroboh itu ? sehingga Adit bisa mengetahui masa lalu Raina yang bagi Dilla sudah tidak penting lagi ketika sudah ada Adit di sisi Raina yang bisa membuat Raina melupakan Yoga.

Saat ini Dilla benar-benar bingung, apakah dia harus memberitahukan keberadaan Raina kepada Adit ? Dilla takut kalau salah langkah dan akhirnya akan menyakiti Raina.

rainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang