14

6.3K 476 8
                                    


Adit merasa sedikit gugup, dia memang sudah biasa menghadiri acara ulang tahun Best Group tapi berbeda dengan sekarang karena bertepatan dengan meresmikan jabatannya sebagai Presiden Direktur Rumah Sakit Bestandi.

Tapi bayangan wajah Raina membuatnya kembali semangat. Dia harus menyelesaikan semua ini agar bisa bertemu Raina secepatnya. Adit merindukan Raina Alunna.

Setelah memakai jas berwarna biru tua, Adit langsung menaiki mobil yang sudah disiapkan Pak Wira. Sebenarnya Adit merasa risih harus memakai sopir, dia terbiasa menyetir sendiri menggunakan mobil Hummer hitam kesayangannya. Ah, dia sudah lama tidak mengendarainya. Guman Adit dalam hati
________________________________

Dilla merasa tidak enak meninggalkan Raina sendiri tapi Daffa mengajak Dilla bertemu teman kantornya. Raina mengerti dan menyuruh Dilla pergi bersama Daffa.

"Kamu yakin, ga apa-apa ditinggal sendiri ?" Tanya Dilla tampak ragu.

"Iya yakin, memangnya aku anak kecil. Udah cepetan sana pergi, kasian Daffa nungguin"

"Oke deh, nanti kalo ada apa-apa telepon aja ya" Raina mengangguk mencoba mengiyakan. Dilla lalu pergi menyusul Daffa.

Sebenarnya Raina merasa awkward, tapi mau bagaimana lagi. Dia menyusuri gedung sambil mencoba mencari sosok Adit, ternyata dalam hati yang paling dalam Raina masih mengharapkan Adit berada disini. Dia tidak bisa membohongi hatinya sendiri.

Tiba-tiba ada yang menepuk bahu Raina dari belakang. Raina menoleh melihat siapa yang menepuk bahunya, ternyata seorang pria yang hampir mirip dengan Adit hanya saja dia memiliki mata yang berwarna biru dan wajahnya ada campuran baratnya. Dia tersenyum kepada Raina.

"Aku tidak menyangka kita bisa bertemu lagi Raina Alunna" Raina masih mengingat siapa pria itu, karena dia yakin pernah bertemu sebelumnya.

"Darrel, apa kamu Darrel sepupunya Adit ?" Akhirnya Raina bisa mengingatnya.

"Ternyata kamu masih mengingatku" Darrel tampak senang karena Raina mengingat dirinya.

"Kamu terlihat cantik Raina, aku hampir tidak mengenalimu. Apa kamu kesini bersama Adit ?" Tanya Darrel, Raina bingung menjawabnya. Justru dia datang kesini untuk mencari Adit. Harusnya Raina yang bertanya keberadaan Adit. Darrel kan sepupunya, pasti tau Adit ada dimana.

Belum sempat Raina menjawab, tiba-tiba seorang wanita menghampiri mereka tapi lebih tepatnya menghampiri Darrel. Raina terkejut karena yang ada di hadapannya kini artis dan model terkenal. Wanita itu adalah Aubrey, artis dan model terkenal. Dia begitu cantik, Raina terpana melihatnya. Selama ini dia hanya melihat di televisi dan sekarang bertatapan langsung ternyata Aubrey lebih cantik aslinya daripada di televisi.

"Ternyata kamu disini honey, aku mencari kamu kemana-mana" Aubrey terlihat kesal sambil bergelayut manja kepada Darrel, tapi what ? Aubrey memanggil Darrel honey. Sepertinya mereka memiliki hubungan khusus.

"Aku menemui temanku, oh iya kenalkan ini Raina Alunna" Darrel mengenalkan Aubrey yang sedari tadi memperhatikan Raina dari ujung kaki sampai ujung rambut membuat Raina risih dan sedikit jengkel.

"Oh, aku yakin kamu pasti sudah tau siapa aku" Aubrey mengulurkan tangannya, Raina jadi illfeel melihat sikap sombong Aubrey. Awalnya Raina memuji kecantikan Aubrey, tapi melihat sikapnya dia jadi illfeel.

"Bukannya itu Aditya ?" Ujar Aubrey yang melihat kearah kursi VVIP, Raina sontak melihat kearah tatapan Aubrey. Dia benar-benar senang akhirnya Adit memang datang kesini tapi Adit tidak melihatnya dan malah duduk bersama seorang wanita setelah sebelumnya Adit tersenyum kepada wanita itu. Bukannya wanita itu yang pernah Raina lihat di restoran La Belle.

"Katanya Adit akan bertunangan dengan Alisya ya ?" Raina mendengar dengan jelas perkataan Aubrey. Jadi benar, apa yang Raina pikirkan kemarin tentang Adit dan wanita yang baru Raina ketahui bernama Alisya. Bodoh, ya dia merasa wanita paling bodoh harusnya sejak awal dia sudah tau kalo Adit dan dirinya bagaikan bumi dan langit. Mana mungkin Adit memilih wanita biasa seperti dirinya.

Raina tidak bisa ada di dekat Darrel dan Aubrey lagi, dia tidak sanggup mendengar lagi apapun tentang Adit dan wanita itu.

"Maaf aku permisi dulu, mau bertemu teman" Dengan susah payah Raina mengatakannya, padahal matanya terasa panas dan ingin mengeluarkan air mata tapi Raina menahannya lalu segera pergi dari Darrel dan Aubrey. Meskipun Raina sudah menjauh dari mereka berdua tapi Darrel masih mengamati Raina, dia yakin ucapan Aubrey barusan tentang pertunangan Adit membuat Raina cepat-cepat meninggalkan mereka.

Raina tidak mungkin langsung menemui Dilla dan Daffa dengan kondisi seperti ini, dia pun memutuskan untuk ke toilet sebentar. Dia menatap cermin besar di hadapannya dengan wajah menyedihkan, dia memang menahan air mata dari tadi sehingga matanya memerah. Setelah membasuh kedua matanya dengan air, Raina memakai bedak dan lipstick sedikit. Tapi betapa terkejutnya sekarang disampingnya ada Alisya sedang merapikan diri, Raina menatap lewat cermin di hadapannya. Alisya begitu cantik dan berkelas, apapun yang digunakan wanita itu terlihat mahal berbanding terbalik dengan Raina tidak heran kalau Adit memilihnya. Raina tersenyum miris, dan segera berlalu keluar toilet.

"Kamu dari mana Na ?" Tanya Dilla khawatir, terlihat wajahnya cemas dan ingin mengucapkan sesuatu.

"Aku dari toilet sebentar, kamu udah ketemu teman-teman Daffa ?" Dilla menganguk, dia ingin berbicara tapi ragu-ragu.

"Kenapa Dil ? Kamu mau ngomong apa ?" Raina penasaran dengan sahabatnya itu, apa yang ingin dibicarakan.

"Kamu udah bertemu Adit ?" Ucap Dilla hati-hati. Raina menangguk, tadinya dia ingin menghindari apapun tentang Adit tapi sekarang Raina mendengar namanya lagi membuat hatinya seperti ada yang menghantam.

"Aku hanya melihatnya" Raina mengucapkannya, Dilla bisa melihat Raina merasa terluka dan yang lebih menyedihkan lagi Adit bersama wanita lain.

Obrolan Raina dan Dilla terpotong, karena acara sudah dimulai setelah penyambutan dari CEO Best Group, yang ternyata adalah Darrel itu cukup membuat Raina terkejut, berarti jika Darrel seorang CEO, Adit juga bukan orang biasa-biasa seperti dirinya dia memang terlahir dari keluarga yang kaya.

Raina merasa rendah diri, seharusnya dia tidak datang ke acara ini. Selama ini dia seperti orang bodoh yang terlalu berharap Adit memang benar menyukainya. Dia harus pulang, tidak mungkin untuknya berlama-lama disini. Tapi Raina ingat, kalau datang bersama Dilla dan Daffa, tidak enak kalo dia tidak pamit pulang.

"Katanya, ada Presdir baru yang gantiin Pak Bestandi" Ucap Daffa kepada Dilla.

"Siapa ?" Tanya Dilla acuh.

"Yang aku tahu dia cucunya sama seperti Pak Darrel, sebentar lagi akan diresmikan setelah sambutan dari CEO" Ternyata memang benar perkataan Darrel, MC mengumumkan jika akan ada sambutan dan peresmian jabatan dari Presiden Direktur Rumah Sakit Bestandi. Tadinya Raina ingin pamit pulang lebih dulu, tapi merasa penasaran dengan ucapan Daffa. Dia bilang kalau masih cucu pemilik Best Group yang mengantikannya sebagai Presiden Rumah Sakit Bestandi. Apa jangan-jangan yang mengantikannya adalah.........

"Perkenalkan saya Aditya Mahendra, dan mulai saat ini saya resmi menjadi Presiden Direktur Rumah Sakit Bestandi yang masih satu group perusahaan dengan Best Group" Kini Adit berada di atas panggung, dugaan Raina benar. Adit adalah Presiden Rumah Sakit Bestandi. Raina rasanya ingin cepat pergi dari tempat ini, dia merasa tidak bisa menginjak lantai yang sekarang dia pijak.

rainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang