6 Bulan Yang Lalu..............
Raina akhirnya selesai merapikan semua barang yang akan dia bawa pindah, keadaan apartemennya kini kosong. Raina berencana akan menyewakan apartemennya.
Setelah semua barang selesai diangkut, Raina memastikan kembali barang miliknya agar tidak ada barang yang tertinggal. Satu persatu ruangan apartemen dia check, tapi sudah tidak ada barang lagi disana. Tinggal kamarnya yang belum dia check, Raina menemukan sebuah kantong silver yang tertinggal di sudut kamarnya, dengan langkah ragu Raina mengambil kantong itu sambil menekuk bibirnya.
Aditya Mahendra, sampai kapanpun Raina tidak bisa melupakannya. Meski Raina berusaha mati-matian tetap tidak bisa melupakan Adit begitu saja dan pasti selalu ada alasan untuk Raina kembali mengingat Adit, contohnya seperti saat ini. Bukankah itu barang pemberian Adit untuknya ? Raina sama sekali belum membuka isinya sampai detik ini.
Raina membuka isi kantong berwarna silver itu dengan ragu-ragu. Ternyata didalamnya ada sebuah kotak perhiasaan berwarna hitam. Raina membuka kotak perhiasaan itu ada sebuah kalung berwarna silver dengan liontin berbentuk buku dibaliknya terukir inisial huruf RA, sungguh indah. Batin Raina. Raina menemukan sebuah kartu ucapan di dalamnya dan segera membaca tulisannya. Itu tulisan Adit, Raina mengenalnya.
I want to spend forever with you.
Aku ingin menghabiskan waktuku bersamamu selamanya
R.A
Mata Raina terasa panas, dia tidak bisa menahan air matanya. Sebuah kalung dengan liontin berbentuk buku membuat kenangan tentang Adit kembali teringat, Raina bertemu dengan Adit pertama kali di sebuah perpustakaan mungkin itu alasan Adit memilih kalung itu. Adit memang mencintainya, tapi kenapa Adit tidak memberikan kesempatan untuk Raina menjelaskan yang sebenarnya terjadi. Raina sudah tidak memiliki perasaan terhadap Yoga, Raina sudah memberikan semua perasaan cintanya kepada Adit, hanya seorang Aditya Mahendra.
Tetapi sekarang, kesempatan untuk bersama dengan Adit sudah tidak ada lagi. Adit sudah bertunangan dengan Alisya, dan mungkin sebentar lagi akan menikah. Raina harus merelakannya. Dia tidak boleh memikirkan Adit lagi. Ya, Raina harus melupakannya.
______________________________
Adit tidak bisa berkonsentrasi lagi bekerja, setelah berkas-berkas dan laporan sudah selesai dia tanda tangani Adit langsung bergegas pergi.
"Tuan mau pergi kemana ?" Tanya Pak Wira yang baru saja masuk ke ruangan Adit.
"Saya ada urusan sebentar, kamu tolong handle pekerjaan aku sementara" Tanpa menunggu jawaban Pak Wira, Adit sudah pergi. Pak Wira merasa aneh, untungnya hari ini tidak ada rapat penting sehingga tidak masalah jika Adit meninggalkan pekerjaaannya.
Adit melajukan mobil Hummer miliknya dengan kecepatan penuh, perkataan Yoga tadi siang masih teringat di benaknya.
"Apa kamu mencintai Raina ?" Tanya Adit. Dia juga penasaran dengan jawaban Yoga.
Yoga mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan Adit kepada dirinya.
"Aku memang mencintainya, sangat mencintai dan menyukai Raina" Jawab Yoga yakin.
Adit terdiam membeku mendengar jawaban Yoga.Tiba-tiba Yoga tertawa karena melihat ekspresi wajah Adit ketika Yoga berbicara jujur.
"Kamu tidak usah cemburu atau berpikiran yang macam-macam kepadaku" Ucap Yoga.
Adit menaikan salah satu alisnya.
"Maksud kamu apa ? Aku sama sekali tidak cemburu" Sahut Adit. Dia berusaha menyembunyikan rasa kaget dan cemburunya.
"Aku memang mencintai Raina sebelum kamu mencintai Raina, aku sudah mencintainya.Raina cinta pertamaku, tapi sayangnya karena kesalahan yang aku buat. Aku tidak dapat bersamanya bahkan sampai sekarang, aku terlambat karena Raina sudah mencintai pria lain. Dan pria itu adalah kamu" Adit tidak percaya dengan apa yang dia dengar barusan.
Raina mencintai Adit ? Jadi selama ini Adit salah paham kepada Raina. Adit menyangka Raina masih mencintai Yoga dan kembali menjalin hubungan tapi Yoga mengatakan kalau Raina menolak Yoga karena mencintainya. Semua itu membuat Adit tidak bisa memaafkan dirinya sendiri.
Benar ucapan Darrel yang mengatakan kalau dirinya egois dan tidak mendengarkan penjelasan Raina terlebih dahulu. Adit terlalu takut kalau kisah cintanya bersama Anna dulu terulang kembali kepada hubungannya dengan Raina sehingga membuat Adit membuat keputusan sendiri untuk mengakhiri hubungan mereka. Adit merasa keputusan itu lebih baik untuk Raina karena Adit menyangka Raina masih mencintai Yoga.
Kenyataannya sekarang bukan seperti yang dia pikirkan selama ini. Adit benar-benar bodoh, dia tidak pernah menyesal seperti ini.
"Kenapa kamu diam saja ?" Yoga melihat sesuatu yang aneh dengan Adit setelah mendengar ucapannya.
"Tidak, aku hanya sedang mendengarkanmu" Ucap Adit berbohong.
"Aku sudah selesai berbicara tapi kamu tetap diam.Apa ada yang ingin kamu tanyakan lagi ? aku harus segera pergi, mobil jemputanku sudah menunggu" Ucap Yoga.
"Tidak ada, terima kasih untuk waktunya" Jawab Adit datar sambil menyunggingkan seulas senyum.
"Oke, Raina memang memilih pria yang tepat. Jangan sampai kamu menyakitinya. Kalau sampai hal itu terjadi aku akan merebut Raina darimu" Ucap Yoga sambil tersenyum mencoba membuat suasana antara mereka berdua agar tidak kaku.
________________________________
Raina duduk di sebuah taman sambil mengetukan sesekali kaki jenjangnya yang kini memakai stiletto berwarna hitam. Pikirannya kembali mengingat saat di London. Ketika Yoga mengajukan syarat akan berhenti mengharapkan Raina jika bisa berkenalan dengan pacar Raina. Rasanya syarat yang tidak mungkin, tapi ternyata Adit memang datang ke London.
Saat itu entah apa yang harus Raina rasakan, perasaan senang atau sedih. Senang kalau bisa bertemu Adit dan membuat Yoga berhenti mengharapkannya tetapi seketika Raina juga sedih karena Adit sudah salah paham terhadapnya.
"Maaf, lama menunggu" Ucap Pria berkacamata yang kini ada di hadapan Raina, dia memperlihatkan lesung pipinya saat tersenyum.
Raina tersadar dari lamunannya, dan membalas senyuman pria yang bernama Revan. Revan adalah salah satu penasihat hukum di kantor Raina. Mereka memutuskan untuk makan siang bersama setelah menghadiri seminar.
"Ini untukmu" Revan memberikan satu cup es krim kesukaan Raina.
"Wah, terima kasih" Raina menerima es krim pemberian Revan dengan senang lalu memakannya.
"Aku tahu kamu pasti suka es krim" Ucap Revan.
"Darimana kamu tahu ?" Tanya Raina heran.
"Aku tahu semua tentangmu Raina" Revan tersenyum. Tidak heran hampir semua karyawan wanita menyukai Revan. Bukan hanya baik dan sopan tetapi Revan memiliki wajah dan senyuman yang bisa membuat wanita menyukainya.
"Kita mau makan dimana ?" Tanya Raina.
"Makan mie kocok aja gimana ? Aku tahu tempat jualan mie kocok yang enak" Lagi-lagi sikap Revan membuat Raina aneh. Kenapa Revan tahu semua makanan kesukaan Raina.
"Oke, kita makan mie kocok" Jawab Raina.
"Raina, aku boleh bertanya sesuatu ?"
"Mau nanya apa ?"
"Apa kamu sudah punya pacar ?" Pertanyaan Revan membuat Raina kaget. Kenapa Revan tiba-tiba menanyakan hal itu ?
"Aku belum memikirkan hal itu untuk saat ini" Jawab Raina datar.
"Syukurlah" Guman Revan dan Raina bisa mendengarnya.
"Ayo kita makan, aku sudah lapar" Revan beranjak dari kursi tempat mereka duduk lalu menarik tangan Raina.
Raina menatap Revan sambil tersenyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/74318278-288-k168416.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
rain
RomanceRaina Alunna, seorang staff accounting di salah satu perusahaan swasta Jakarta yang masih susah move on dengan cinta pertama nya semasa SMA, Yoga Abimanya Bratawijaya. Bahkan sudah hampir 10 Tahun berlalu dia masih belum bisa melupakannya, sampai ak...