"Kalian ternyata disini, ibu mencari kalian berdua" Bu Rahma kini berada bersama Raina dan Adit di halaman belakang rumah setelah kebingungan mencari keberadaan Raina dan Adit.
Raina hanya terdiam, dia tidak mampu berkata apa-apa lagi.
"Kami sedang ngobrol. Iya kan Na ?" Ucap Adit, seperti tidak terjadi apa-apa.
Raina mengangguk malas, lalu pergi ke dalam rumah.
___________________________
"Adit lebih baik kamu menginap saja disini. Ibu khawatir terjadi apa-apa, ini sudah malam pasti kamu mengantuk. Terlalu beresiko menyetir sambil mengantuk"
Ucapan Bu Rahma membuat Raina yang sedang meminum air putih tersedak.
"Saya pulang saja Bu, tidak enak merepotkan terus" Sebenarnya Adit ingin menginap, tapi melihat ekspresi tidak suka dari Raina. Adit memilih pulang, tapi dia akan kesini lagi besok.
Sejujurnya benar kata Bu Rahma, Adit memang mengantuk, dia sama sekali belum tidur dari tadi malam karena memikirkan Raina yang sama sekali tidak membalas pesan dan telepon darinya. Di tambah ketika ingin menemui Raina, gadis itu tidak ada di apartemennya.
Adit seperti orang bodoh mencari Raina kemanapun dari mulai apartemen, rumah Dilla, kantor Raina, mall, perpustakaan dan tempat yang kemungkinan Raina akan pergi kesana. Akhirnya dia menyerah dan menelepon Pak Wira untuk memberikan informasi keberadaan Raina. Tidak sampai 30 menit, Pak Wira sudah memberikan informasi lengkap. Karena tidak berpikiran jernih saat itu, Adit sampai melupakan kalau ketika dia butuh apapun ada Pak Wira yang bisa di andalkan.
"Ibu tidak mengizinkan, kamu menginap saja disini. Besok pagi baru pulang, Adit tidur saja di kamar Raina, biar Raina tidur bersama ibu" Bu Rahma tetap pada pendiriannya. Membuat Adit tidak bisa menolak. Raina hanya mendengus kesal sambil menuju kamar ibunya untuk segera tidur.
___________________________
"Kamu sudah lama mengenal Adit ?" Bu Rahma, tahu Raina hanya pura-pura tertidur.
"Raina, ibu tahu kamu belum tidur" Bu Rahma menarik selimut yang membungkus tubuh Raina.
"Ibu........" Raina kesal, kini mereka tidur berdua sehingga ibunya pasti tahu Raina belum tertidur meskipun Raina membelakangi ibunya.
"Baru kenal 3 bulan" Ucap Raina singkat, kini matanya beralih ke wajah ibunya yang mulai berbicara.
"Ibu rasa Adit sungguh-sungguh mencintai kamu" Sahut Bu Rahma.
"Ibu tahu darimana ? kita tidak bisa menebak isi hati seseorang" Jawab Raina sedikit sinis.
"Dari tatapan mata ketika melihat kamu, dari cara dia mempelakukan kamu semuanya membuat ibu yakin dia mencintai kamu. Dia sama seperti almarhum ayahmu, meskipun ayah kamu tidak pernah bilang suka atau mencintai ibu. Tapi ia selalu memperlakukan ibu dengan manis dan menatap ibu dengan penuh cinta"
Raina terdiam sesaat, mencerna ucapan ibunya. Kenapa ibu memperhatikan sampai sedetail itu ? padahal Raina tidak pernah memperhatikan bagaimana Adit menatap dirinya atau memperlakukannya. Apa benar kata ibunya Adit memang mencintainya ? dan pengakuan cinta dari Adit tadi memang sungguh-sungguh ?
Raina menenggelamkan wajahnya kedalam selimut, dia bingung dan takut. Takut kalau kabar pertunangan Adit dan Alisya memang benar. Apa yang mesti dia lakukan ? dia memang mencintai Adit tapi setelah mengetahui kalau Adit dari keluarga yang kaya dan kabar pertunangannya, Raina memutuskan untuk melupakan Adit. Dia takut kalau jatuh ke lubang yang sama seperti 10 tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
rain
RomansaRaina Alunna, seorang staff accounting di salah satu perusahaan swasta Jakarta yang masih susah move on dengan cinta pertama nya semasa SMA, Yoga Abimanya Bratawijaya. Bahkan sudah hampir 10 Tahun berlalu dia masih belum bisa melupakannya, sampai ak...