25

5.5K 342 2
                                    

Dengan cepat Yoga menarik tangan Raina menuju depan kantor dan membawanya ke dalam mobil Audi hitam miliknya.

"Lepaskan, Yoga !" Raina berteriak, tapi sayang tenaga Yoga membuat Raina tidak bisa pergi.

Yoga memasangkan sit belt ke tubuh Raina dan mulai melajukan mobilnya.

"Kita akan berkencan hari ini" Ucap Yoga dengan pandangan yang masih lurus kedepan.

"Apa kamu gila ? kamu sudah menikah Yoga. Aku tidak ingin istrimu berpikiran yang macam-macam. Cepat turunkan aku sekarang !" Sahut Raina, tapi Yoga tidak memperdulikannya.

"Aku memang sudah menikah dan memiliki anak, tapi aku mencintaimu Raina. Sejak pertama kali aku melihatmu. Ketika itu kita satu SMP dan SMA, aku rasa itu hanya perasaan yang akan hilang begitu saja atau sekedar cinta monyet tapi aku salah. Semakin aku mengenalmu, aku semakin jatuh cinta"

Entah kenapa Raina tidak bisa begitu saja percaya dengan ucapan Yoga, meskipun itu ucapan yang paling Raina tunggu ketika dulu saat Raina mencintai Yoga.

"Kamu benar-benar gila ! bercandamu sama sekali tidak lucu" Raina memalingkan wajahnya, kenapa Yoga menyatakan cinta disaat dia sudah menikah ? apa dia sadar ?

"Aku serius Raina, aku tidak ingin mengulangi kesalahanku seperti 11 tahun yang lalu" Yoga menghentikan mobilnya dan menatap Raina.

"Ternyata kamu masih sama seperti dulu, playboy dan brengsek" Raina membuka sit belt nya untuk segera keluar dari mobil.

Tapi bunyi dering handphone Yoga membuat percakapan mereka terhenti.

"Apa ? Raina kejang-kajang lagi ?" Tanya Yoga, raut wajahnya kini berubah jadi cemas.

"Baiklah Bi, aku akan kesana sekarang" Yoga melajukan kembali mobilnya.

Raina menatapnya bingung. Raina ? Kejang-kejang ? bukannya dia di sampingnya sekarang dan baik-baik saja.

"Ada apa ?" Raina bertanya dengan suara pelan. Yoga terlihat panik, tapi dia akhirnya menjawab.

"Anakku sakit, dia memiliki penyakit step dan sekarang penyakitnya kambuh, kita harus segera ke apartemenku"

Anaknya ? Apa Yoga menamai anaknya Raina ? Raina terus menebak-nebak dalam hati.

_____________________________

Yoga kini tidak menghiraukan Raina yang ada disampingnya, dia berlari dengan cepat setelah turun dari mobil menuju ke apartemen miliknya.

Raina tidak tega melihat anak Yoga yang sedang kesakitan. Sehingga Raina memutuskan untuk keluar dari kamar dengan nuansa pink itu. Tidak lama kemudian seorang dokter datang dan langsung memeriksa keadaanya.

Bi Sri tidak berhenti menangis, Raina memeluknya.

"Saya sering menangis kalau melihat nona Raina seperti itu. Dia masih kecil tapi harus merasakan sakit seperti itu, kasihan" Setelah menghapus air matanya, Bi Sri mulai bercerita.

"Jadi namanya Raina ? berapa usianya ?" Yoga memang memberi nama Raina kepada anak perempuannya.

"Iya non, namanya Raina Ardelin. Tuan Yoga biasa memanggilnya Nana tapi kalau saya lebih suka memanggilnya Raina. Usianya baru 1 tahun, masih kecil tapi sudah tidak bisa merasakan kasih sayang seorang Ibu dan sekarang harus sakit seperti itu. Bibi benar-benar kasihan"

Raina kaget dengan perkataan Bi Sri. Tidak bisa merasakan kasih sayang seorang Ibu ?

"Apa maksudnya Ibunya Raina sudah meninggal ?" Tanya Raina hati-hati.

rainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang