2' Sleeping Rara and The Devil Sister [Edited]

5.8K 283 2
                                    

Playlist🎧
•Taeyeon ft. Dean - Starlight

🌹🌹

Bola mata Rara bergerak menjelajahi seisi kantin sekolah, mencari keberadaan sahabat-sahabatnya. Ingin sebenarnya dia tidur di kelas mumpung sedang jam istirahat, namun perutnya tak tahan menahan rasa lapar. Dia baru ingat, kalau bekal yang dibuat Karin untuknya belum dimakan.

Pandangan Rara akhirnya berhenti pada meja di tengah kantin. Sekumpulan anak-anak yang bukan lain adalah teman-temannya tengah berbincang dan tertawa sambil menikmati makanan yang mereka pesan disana.

Rara refleks mendengus.

Gue lagi sengsara, mereka malah asik-asik ngobrol.

Dengan langkah pasti, Rara berjalan kearah mereka, tanpa menghiraukan beberapa pasang mata yang memerhatikannya. Nggak salah lagi, pasti rumor tentang Rara yang diusir dari kelas sudah menyebar ke seantero sekolah.

Ingat, Rara cukup populer di SMA Nusa Bangsa dengan julukannya itu.

"Gue lagi sengsara, kalian enak-enak makan, ya." Rara mendesis, sedetik bokongnya menyentuh permukaan bangku disebelah Khanza.

"Siapa suruh tidur mulu?" sahut Khanza terang-terangan. "Berusaha ubah kebiasaan lo itu, Ra."

"Susah, An. Nggak segampang itu." Rara membuka bekalnya dan melahap sandwich berisi beef serta keju itu dengan pelan.

"Emang nggak ada yang gampang di dunia ini, so that's why God exist."

Gadis bermata belo dan berwajah manis ini memang terkenal sangat ambisius dan perfectionist, makanya dia sangat sulit sekali di dapat. Dia satu-satunya teman yang Rara anggap sebagai sahabat dekatnya, bahkan sudah seperti saudara namun beda Ibu. Karena hanya dia yang paling mengerti perasaan Rara yang sebenarnya.

"Eh, ada sleeping Rara," sindir Azof dengan cengiran, salah satu teman kelasnya yang beralis tebal dan memiliki sifat kritis.

"Gimana rasanya di marahin sama si Ibu galak, Ra?" Mika ikut-ikutan menyindir dengan tatapan jenakanya.

Mika adalah yang paling konyol di antara mereka. Dia suka melucu, tapi sayangnya nggak lucu. Namun terkadang, bahan obrolannya yang suka krik itu, justru membuat mereka makin terbahak.

Rara bergidik mengingat wajah Bu Reno saat tengah memarahinya. "Ih, nggak enak. Jantung gue sampe mau copot rasanya," akunya.

Nala tergelak. "Sabar ya, Ra. Makanya jangan tidur di kelas. Kena deh karmanya."

Imnala adalah salah satu teman Rara yang memiliki paras imut dengan kedua pipinya yang tembem dan tubuhnya yang mungil untuk ukuran anak-anak SMA. Dia sangat lincah dan bawel. Sehari nggak ada Nala, hidup pasti akan terasa hampa.

"Sebelum ngomong gitu, ngaca dulu, Na," celetuk Khanza, nadanya terdengar ketus walaupun tidak bermaksud untuk begitu.

"Tapi kan gue nggak separah Rara! Gue nggak bego-bego amat sampe bisa tidur di pelajaran Bu Reno." Nala membela diri.

"Anju, lo." Rara mengumpat ditengah aktivitasnya mengunyah.

Mika terkikik. "Emang, sih. Kayaknya cuma Rara doang, deh, yang berani tidur pas pelajaran si guru killer."

"Gue mau tanya. Kenapa, sih, lo bisa gampang banget tidur dimana aja dan kapan aja?" tanya Azof, penasaran.

Rara mengangkat bahunya tidak niat. "Nggak tahu."

Sleeping Rara [On Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang