33' Jarak

1.9K 123 0
                                    

FINALLY!

Akhirnya ke update juga nih cerita-__-

Maap ya yang udah nunggu ampe gondrong, ampe tumbuh uban, ampe bejenggot.

I HAVE KEPT MY PROMISE TO ALL OF YOU GUYS!

ENJOY!

<•>

Empat tahun kemudian.

"Soulvibe! Soulvibe! Soulvibe!"

Ruangan super besar itu dipenuhi para penonton yang bersorak-sorai menggemakan nama band yang kini menjulang popularitas yang sangat tinggi itu. Bahkan, teriakan cempreng cewek-cewek penggila cogan hampir mengalahkan suara si penyanyi.

Sudah jelas, kebanyakan yang menonton band itu adalah kaum hawa. Kenapa? Karena ada penampakan tiga cowok super ganteng yang berada diatas panggung, sedang sibuk memainkan alat musiknya masing-masing. Ditambah lagi seorang gadis yang kian hari kian menawan paras dan suaranya.

Konser hari ini dihadiri oleh dua ribu orang dari berbagai kota maupun provinsi. The Soulvibe sendiri memang saat ini sedang digandrungi fans remaja mayoritas cewek. Namanya selalu jadi pusat perhatian dimana-mana. Terlebih dengan serangkaian penampilan mereka yang memukau, tak heran jika karier The Soulvibe pun semakin bersinar.

Fans mereka pun terus bertambah dari hari ke hari. The Soulvibers sudah mengumpulkan sekitar lima puluh ribu penggemar dari beberapa kalangan dengan mayoritas paling banyak remaja cewek yang baru saja mengalami masa pubertas.

Keempat album mereka tidak pernah absen menjadi album pertama yang selalu sold out dan menduduki posisi atas pada setiap chart bergengsi di acara musik, radio, maupun majalah.
Sudah tiga trophy mereka dapatkan di ajang penghargaan terbaik di Indonesia. Bahkan beberapa lagu dari album mereka sudah dikenal di beberapa negara.

"Okay, so... this is the last song. Lagu terbaru dari kami yang berjudul 'Jarak'," ujar Aurora yang berdiri diatas panggung dengan senyum masam tergurat jelas di wajahnya.

Rara lantas memberikan tanda untuk mulai bermain. Aris lah yang pertama kali membuka lagu terbaru mereka dengan pianonya yang melantun sempurna, menciptakan suatu melodi yang lembut dan terdengar sangat sedih.

Suara Rara menyempurnakan semuanya. Dia menyanyi dari hati, seolah-olah lagu barunya itu sepenuhnya menggambarkan dirinya sendiri. Menggambarkan kisah cintanya yang menyedihkan.

Semua karena jarak.

Jarak yang memisahkan.

Jarak yang membuat rindu terus menumpuk, dan menyiksa.

Hingga salah satunya yang harus memutuskan.

Apakah sebaiknya disudahi saja?

Sudah hampir dua tahun Rara dan Adit tidak berhubungan. Semenjak Rara mengetik tiga kata paling mematikan
dan mengirimkannya kepada Adit melalui aplikasi chat, menghapus akun Adit dari daftar teman-temannya di aplikasi Line, dan meng-unfollow akun instagram maupun twitter Adit.

Sangat kekanak-kanakan, memang. Namun, itu satu-satunya cara untuk membuat Rara lebih mudah melupakan Adit--walaupun ternyata pada akhirnya usahanya tidak berarti apa-apa.

Setelah itu Adit mencoba menghubunginya beberapa kali selama dua minggu, tapi Rara berusaha sekuat tenaga untuk tidak mengubrisnya. Butuh perjuangan yang besar untuk melawan keinginan mengangkat telepon dari Adit, if you guys want to know.

Sleeping Rara [On Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang